AUTHOR POV
Kembali ke waktu cerita saat ini...
Kamis, 23 November 2023.
Satyo terbangun mendadak dengan penuh rasa takut. Padahal saat ini masih dini hari. Entah sudah kesekian berapa kali dia terus merasakan seperti itu.
Jefri yang juga tidur di sisinya ikut terbangun. "Mimpi buruk lagi?"
Satyo mengangguk.
"Apa sama seperti kemarin?"
"Awalnya beda, aku melihat Didik menghampiriku namun ada mobil yang menabrak dia hingga...," Satyo menggeleng cepat. "Tapi akhirnya aku diteror si hantu itu sampai mati di sampingnya."
"Didik itu teman semasa kecilmu yang kamu ceritakan sebelumnya."
Satyo mengangguk lagi.
"Kemari." Jefri merangkul badan Satyo, bergerak mendekat. "Sekarang tidur lagi lebih dekat denganku. Kalau kamu kembali bergerak gelisah biar aku yang akan tahan dirimu."
Satyo menurut dan mencoba kembali tidur. Sementara Jefri mulai mengucap sesuatu di telinganya, seolah sedang berdoa. Dengan begitu dia mungkin bisa kembali merasa tenang.
Namun belum lama setelah itu, lagi-lagi mimpi buruk menyerangnya lagi. Ia gemetar ketika hanya dihadapkan suara menyeramkan atau melihat orang-orang yang pernah ia temui diakhiri hidupnya dengan tragis. Namun rasanya sangat berbeda dengan sebelumnya. Ia merasa diberi kekuatan dari orang di belakangnya. Ia merasa lebih siap menghadapi semua itu, seakan-akan dia menerima kenyataan yang dilihatnya sendiri walaupun itu di dalam mimpi.
----00----
"Aku ingin cuti kuliah semester depan."
Jefri yang bersiap berangkat kuliah pagi ini terkejut mendengar ucapan Satyo yang sangat tak terduga.
"Mengapa minta cuti tahun depan? Kalau misalnya di semester ini banyak mata kuliah nggak lulus, bukannya bakal tambah lama waktumu bisa lulus?" kata Jefri.
"Aku gak masalah harus lulus terlambat. Lagipula aku sudah tertinggal dengan teman seangkatanku semasa sekolah dulu."
Jefri diam sejenak. "Iya sudah kalau itu maumu, aku tidak akan ikut campur. Baiklah, aku pergi ya!"
Satyo kembali ditinggal sendiri. Namun itu tidak butuh waktu lama. Karena setelah itu ada orang lain yang datang menghampirinya.
"Bagaimana kabarmu hari ini? Apa hantu itu masih mengganggumu?" tanya orang lain yang datang padanya.
"Pak Wijaya, aku mau pergi ke ujung gang yang ada pohon di tepi lereng."
Itu adalah tempat yang ia temui dengan pemandangan pemukiman tepi lereng yang indah.
----00----
Satyo dan Wijaya sudah berada di tempat yang dituju.
"Mungkin kau bisa panggil aku 'paman' lagi. Sebelumnya kamu pernah begitu 'kan?"
Satyo terdiam dan menatap kosong. "Aku jadi teringat Ruli. Bagaimana kabarnya?"
"Oh, kau pernah bertemu dengannya? Dimana?"
"Puskesmas desa, sehari sebelum sidang kasus kejahatanmu tiga tahun lalu. Dia marah padaku karena membuat dirimu menjadi seorang kriminal. Itu saja, lalu dia pergi."
"Begitu rupanya." Orang itu menghembus nafas kasar. "Aku jadi bingung siapa yang akan menjadi pemancing target kutukan kali ini."
"Masih kurang dari seminggu lagi. Targetnya siapa menurutmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Didi(k) Everything is Regretful
Horror[TAMAT] Genre Cerita : Horor - Pembunuhan, Spiritual, Persahabatan Melupakan masa lalu tidak semudah mengingat rencana masa depan. Rasa sakit yang dialami di masa lalu tidak akan sama dengan rasa penyesalan di masa depan. Satyo, dengan segala upaya...