AUTHOR POV
Rabu, 29 November 2023.
Meskipun baru sehari berada di kampung halaman, Satyo bersikeras menuju perbukitan di tengah hutan.
Sudah lama ia tidak naik sepeda selama tiga tahun belakangan. Selama kuliah di kota, ia tak pernah menyentuh sepeda bahkan milik orang sekalipun. Sementara sepeda miliknya sendiri ditinggal di desa ini dan akhirnya baru dipakai sekarang.
Kini Satyo tidak punya waktu banyak. Ada sesuatu yang harus ia lakukan di hutan.
Entah bagaimana ia mengingat jalan setapak di hutan perbukitan. Dalam sekejap, ia sudah sampai di sebuah reruntuhan rumah dimana ia pernah diculik semasa kecil. Masih setengah jalan lagi menuju tujuan akhir. Namun ada alasan khusus yang membuat dirinya mampir ke tempat itu.
Bangunan kecil di belakang reruntuhan, Satyo ingat itu adalah tempat ia disekap saat diculik kelompok yang hanya ingin bebas dari kutukan dengan mengorbankan orang lain. Tanpa ragu ia membuka pintu bangunan itu, dan ia menemukan sesuatu yang sangat menarik perhatiannya.
Tercium bau darah yang masih menyengat meskipun tempat itu ditinggalkan lama sekali. Namun Satyo pun mengambilnya tanpa ragu.
----00----
Ketika matahari sudah tepat di atas kepala, saat itulah Satyo sampai di tempat tujuan. Dia yakin, inilah tempat kejadian perkara dimana manusia bernama Arif Priyanto tewas ditikam dengan keris.
Ia taruh sepeda sekaligus benda yang ia temukan tadi dengan asal, lalu berlari sempoyongan ke satu titik. Mungkin Satyo benar-benar kerasukan sekarang, seolah diberi petunjuk agar menuju ke suatu tempat yang disuruh entah siapa.
Di depan sebuah pohon besar.
Satyo mengamati sebentar, berpikir pasti ada sesuatu di sana. Ia mulai memanjat pohon besar itu, entah apa nama jenis pohonnya.
Baru naik tiga langkah, ia langsung ditarik dari belakang dan jatuh ke tanah. Saat itu juga Satyo terkesiap.
"Jadi... kau ingin mengambil sesuatu di atas sana?"
Pemuda mengerikan yang membunuh Erni di depan matanya, ternyata datang ke tempat ini. Pemuda itu sungguh mencerminkan para orang dalam gangguan jiwa yang biasa berkeliaran di jalanan.
"Bagaimana bisa kau ada di—" Satyo mencoba bangkit. Namun dalam sekejap ia ditendang oleh orang tidak waras itu.
"Kau tak akan bisa mendapatkannya!" Lalu pemuda itu langsung memanjat dengan cekatan.
Satyo baru bisa berdiri ketika pemuda itu sudah naik setengah tinggi pohon itu. Karena tertutup sebagian dedaunan ia tak bisa melihat sosok itu dengan jelas, sehingga ia harus berjalan mengelilingi pohon itu untuk mencari sosok itu.
Namun tak lama kemudian ia mendengar suara dari atas pohon itu.
"Tak ada, tak ada apa-apa disini! Ternyata kau menipuku."
Terlihat pemuda itu turun dengan sangat cepat, bahkan melompat dari jarak hampir tiga meter dari dasar pohon. Satyo hanya diam.
"Apa yang kau cari di atas sana? Apa sesuatu yang mau kau ambil itu?" Pemuda mengerikan itu tak sabar.
Satyo memandang pemuda mengerikan itu tak suka, lalu menggeleng kuat.
Pemuda itu langsung mengangkat kerah bajunya. "Kau menyembunyikan sesuatu di balik badan. Berikan padaku!"
Di luar dugaan, Satyo menurut begitu saja. Iya dia membawa sesuatu yang tidak diketahui pemuda mengerikan itu.
Sebuah pisau pendek biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Didi(k) Everything is Regretful
Horror[TAMAT] Genre Cerita : Horor - Pembunuhan, Spiritual, Persahabatan Melupakan masa lalu tidak semudah mengingat rencana masa depan. Rasa sakit yang dialami di masa lalu tidak akan sama dengan rasa penyesalan di masa depan. Satyo, dengan segala upaya...