I L U N G A 21

117 15 5
                                    

Song Playlist - I Would (Justin Bieber)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Playlist - I Would (Justin Bieber)

Sebelum scroll lebih ke bawah, boleh minta votenya dulu? <3

Thank You,

Happy Reading, luv~

***

"Gue bisa sendiri, Kak." Lala hendak mengambil alih selimut yang Mahesa pegang untuk lelaki itu lipat dan simpan pada tas yang semula Mamanya bawa untuk kebutuhan Lala selama di rumah sakit.

"Nggak. Kamu bisa duduk sebentar di sana sambil nunggu administrasinya selesai."

Lala menghela napasnya. Mamanya memang sedang pergi sebentar untuk mengurus administrasi dan beberapa hal yang sempat wanita paruh baya itu tinggalkan selama menjaga Lala.

"Emangnya Kakak nggak ada praktek lagi?"

Mahesa berhenti memasukkan beberapa barang Lala ke dalam tas, kemudian mengecek jam yang melingkar di pergelangan tangan. "Masih ada 3 jam sebelum jadwal saya operasi. Saya masih bisa ngejaga sama nganterin kamu pulang."

"Apa nanti nggak ngebuat kakak buru-buru baliknya?"

Mahesa yang tadinya berdiri membelakangi Lala, kini sepenuhnya memutar posisi dan berjalan mendekati Lala. Kedua tangannya bergerak untuk menyentuh pundak perempuan itu. Wajahnya disejajarkan dengan Lala untuk lebih leluasa menyampaikan isi hatinya kepada perempuan tersebut.

"Apapun, semaksimal mungkin bakal saya lakukan buat kamu, Lala. I would."

Lala merasa tidak nyaman. Bukan, bukan maksudnya ia tidak suka. Hanya saja ia merasa sedikit aneh ada seseorang yang memperlakukannya begitu istimewa. Memberikan semua perhatian, siap membantunya dalam segala keadaan, dan yang selalu ada.

Dan Lala menemukannya pada sosok Mahesa. Ia merasa dispesialkan.

"Yuk,"

Mahesa menuntun Lala untuk keluar dari ruangan rawatnya. Baru selesai mereka menutup pintu kamar, ponsel di saku celana Lala berdering. Sebuah panggilan dari sang Mama.

"Assalamualaikum, Ma. Iya?"

"Waalaikumsalam. Sayang, maafin Mama ya? Mama nggak bisa ngantar kamu pulang. Tiba-tiba Mama ada urusan sama Papa kamu."

"Iya, Ma."

"Kamu pulang sendiri bisa? Atau Mama telepon Abang kamu, ya buat nganterin."

"Mmm, anu, Ma. Nggak usah. Ada Kak Mahesa kok yang mau nganterin Pita."

"Syukurlah, kalau begitu. Titip pesan buat Mahesa, ya."

"Iya, Ma."

Setelahnya panggilan terputus, menyisakan helaan napas berat dari Lala. Mahesa menyadari perubahaan mood dan ekspresi dari perempuan itu.

ILUNGA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang