Budayakan: FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA
[Sequel BESIDE ME]
Katanya kalau sudah hancur, masih bisa diperbaiki. By the way, ini hati, bukan perabotan yang masih bisa diakali untuk bisa utuh kembali.
Katanya kalau terlambat, masih bisa diulang lagi. B...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SELAMAT TAHUN BARU 2022!!!
Yuk tulis wish kalian di sini~
Sebelum lanjut ke bawah, boleh minta votenya dulu?
Happy Reading!
*
Kalian boleh menganggap Kinan kegatelan, tidak tahu diri atau sebutan lainnya. Ia tidak apa-apa. Kinan hanya mempertahankan apa yang telah membuatnya seperti ini. Dan Dirga adalah jawaban kenapa ia sampai nekat pergi dari Surabaya ke Jakarta. Kalau sampai kedua orang tuanya tahu ia kabur ke Jakarta, mungkin saat ini juga bisa saja sang Ayah menyeretnya untuk langsung kembali ke Surabaya dan harus meninggalkan Dirga di sini.
Dan mungkin tanpa sepengetahuan Kinan, setelahnya Dirga tidak akan lagi menghubunginya. Terlihat dari bagaimana lelaki itu diam-diam kembali ke Jakarta tanpa memberitahunya.
Kalau kalian mempertanyakan alasan kenapa Kinan begitu tidak ingin Dirga pergi darinya, jawabannya adalah karena lelaki itu telah mengambil semuanya. Kinan memang yang dari awal mengejar Dirga. Pun tidak mempedulikan fakta bahwa sebenarnya Dirga telah memiliki kekasih dan sedang menjalin hubungan LDR. Selama hubungan tersebut belum serius atau belum sampai ke ranah pernikahan, Kinan tidak akan mundur untuk mendapatkannya.
Dan karena suatu insiden, pada akhirnya Dirga benar-benar menjadi miliknya. Memangnya setelah semua kejadian hingga merenggut harta paling berharga, kelak siapa lagi yang mau bersamanya?
Sang Ayah tentu saja tidak akan memaafkannya begitu saja. Sebuah aib keluarga dan tentu saja calonnya kelak menginginkan seorang calon istri yang masih sempurna. Mendapatkan Kinan, hanya seperti sebuah kesialan.
Dan hanya Dirga yang bisa ia andalkan untuk semuanya.
"Mau kemana, Ga?"
Semalam, Kinan meminta Dirga untuk bermalam bersamanya di apartemen milik Rayan ini. Selama Kinan berada di Jakarta, Rayan dengan murah hati mau meminjamkan apartemen milik lelaki itu. Tentu saja perempuan itu inginnya bersama Dirga, tetapi Dirga tidak bisa mengabulkannya karena jika lelaki itu di Jakarta, ia akan lebih memilih tinggal bersama Mama dan adiknya di rumah.
Dirga yang baru selesai memakai kemeja denim, melirik sosok Kinan yang berdiri di depan pintu kamar mandi masih lengkap dengan pakaian tidur dengan rambut yang di cepol dengan ujung-ujungnya yang masih meneteskan air. Sepertinya perempuan itu baru selesai membasuh wajah.
"Keluar bentaran."
"Ih, ikut. Selama di Jakarta aku belum jalan-jalan, loh."
Lagi, Dirga hanya melirik dari pantulan cermin. "Aku mau ketemu temen. Kamu kalau mau keluar jalan-jalan, silahkan. Punya google maps, kan? Punya aplikasi Grab, kan?"
Kinan memberengut di tempatnya. "Mau ketemu mantan kamu lagi? Ngga bisa, ya, kamu lupain dia? Apa yang aku nggak punya, dia punya, Dirga?!"
Dirga membalikkan badannya. Ia mengusap wajah gusar. Jujur, dirinya sendiri lelah dengan semua hal. Terlebih Kinan yang kian protektif terhadapnya.