Budayakan: FOLLOW DAHULU SEBELUM MEMBACA
[Sequel BESIDE ME]
Katanya kalau sudah hancur, masih bisa diperbaiki. By the way, ini hati, bukan perabotan yang masih bisa diakali untuk bisa utuh kembali.
Katanya kalau terlambat, masih bisa diulang lagi. B...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Song Playlist
What Do You Mean - Justin Bieber
Happy Reading~
***
Pagi menjelang siang hari, Dirga memutuskan untuk pergi menuju apartemen Rayan yang kurang lebih beberapa hari ini ditempati oleh Kinan. Mau tidak mau, selama perempuan itu berada di sini, ia menjadi tanggung jawab Dirga seutuhnya. Kinan sama sekali tidak mengenal siapapun di Ibu Kota, pun perempuan itu masih asing dan tidak tahu menahu spot tempat-tempat di sini.
Mungkin terdengar merepotkan untuk Dirga, tetapi ia tidak memiliki pilihan lainnya selain menjadi orang yang paling diandalkan dan yang selalu ada untuk sementara waktu ini bagi Kinan.
Dirga memasuki apartemen dengan kode kunci yang sudah ia hapal dan menemukan apartemen dalam keadaan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali.
"Ki!" panggil Dirga berusaha mencari sosok Kinan di dalam apartemen ini.
"Iya, sebentar." Kinan menjawab dengan suara menggema dari dalam kamar mandi, membuat Dirga memutuskan untuk duduk di sofa sambil menyalakan televisi di sana.
Matanya berkelana melihat seisi apartemen yang cukup berantakan padahal di dalamnya hanya di huni satu manusia saja. Dirga sampai menggelengkan kepalanya dengan tangan sibuk membereskan majalah-majalah yang berceceran untuk dikembalikan ke tempat yang semestinya. Bantal sofa yang terlempar jauh sampai pada pojok dinding. Bungkus-bungkus snack yang kosong tergeletak mengenaskan di lantai dan banyak lagi.
Sambil menata majalah di meja kecil sebelah televisi, ekor matanya menangkap layar HP menyala tanda ada notifikasi pesan masuk. Dirga berusaha untuk tidak peduli sampai pada akhirnya layarnya berkedip lagi dengan notifikasi pesan masuk lainnya yang terus membuatnya mau tidak mau meraih ponsel tersebut.
Ia tidak biasanya meminjam HP Kinan tanpa ijin dan tanpa ada si empunya di sini. Tetapi rasa penasaran membuatnya memutuskan untuk membuka kunci dan membaca sederet pesan yang langsung muncul ketika ia mengetuk ikon aplikasi messaging. Tanpa nama dan hanya sederet angka saja.
Alis matanya menukik tajam dengan ekspresi wajah tegang membaca serangkaian kalimat di sana. Dadanya bergemuruh oleh amarah yang tiba-tiba saja menggelunginya.
+6281234******
Kapan km balik ke sby?
Aku kangen km.
Km nggak kangen aku? Mau lihat sesuatu?
*Send a picture*
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.