I L U N G A 26

110 16 7
                                    

Song Playlist - Ito (TXT)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Song Playlist - Ito (TXT)

*

Mau minta votenya dulu boleh?

Gimana kalau ILUNGA tamat di akhir tahun, siap???
Kayaknya aku yang nggak siap, deh. xD

Canda kok, wong babnya aja masih jauh~


Happy Reading~

*

Lala ingin mencoba, maka dari itu sekarang dirinya telah menunggu kedatangan Mahesa untuk menjemputnya. Menghabiskan sisa hari Minggu bersama melakukan apa saja dengan lelaki itu. Berharap bisa merasakan kembali kepak sayap kupu-kupu dalam hatinya bersama orang yang baru.

"Lo mau kemana hari minggu gini, Dek? Tumbenan banget dandan."

Aldi yang semula hanya melintas di depan kamarnya, memberhentikan langkah dan menyembulkan kepala dari balik bingkai pintu kamar Lala yang terbuka. Ia terheran dengan Lala yang tiba-tiba saja memoles diri di depan kaca sambil mencoba berbagai macam pakaian. Terlihat beberapa pasang baju yang teronggok di atas kasur perempuan itu.

"Jangan ngerusuh, deh. Gue mau kemana juga nggak bakalan ngajak lo, Bang."

"Dih, gue berhak tahu ya, lo keluar kemana, sama siapa. Jangan sampai lo kenapa-napa trus gue nggak tahu."

Lala hanya melirik figur Aldi dari balik pantulan cerminnya. Sedikit memoleskan lagi pewarna bibir, Lala mengambil ponsel dan tas yang tergeletak di atas kasurnya. Tepat setelah itu, satu notifikasi masuk ke ponsel Lala.

Mahesa
Saya sudah di depan, La

Melihat pesan tersebut, Lala melirik Aldi yang tidak beranjak dari tempatnya. Jangan sampai lelaki itu bertemu Mahesa. Bisa habis digodain sang Abang setelahnya karena ketahuan jalan dengan sahabat lelaki itu.

"Abang nggak mau masuk kamar, gitu? Biasanya juga nggak pernah keluar kamar di hari minggu."

Mata Aldi memicing curiga dengan pertanyaan Lala yang tiba-tiba.

"Apa nih? Kenapa lo tiba-tiba mau gue masuk kamar? Cowok lo udah di depan ya? Siapa? Siapa?"

Terlambat, Aldi telah lebih dulu berlari menuju pintu depan dengan Lala yang ikut berlari kalang kabut di belakangnya.

Tepat ketika Aldi membuka pintu, Mahesa sudah berdiri dengan ekspresi wajah begitu cerah berbanding terbalik dengan Kakak laki-lakinya yang seakan ingin menjatuhkan diri pada kubangan lumpur saking tidak percayanya siapa gerangan yang berdiri di depan pintu.

"Bro,"

Hening beberapa detik. Meskipun Mahesa menyapa duluan, Aldi tidak kunjung membuka suaranya. Masih tetap berdiri mematung di depan pintu dengan mulut terbuka. Masih syok.

ILUNGA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang