Chapter 2

122K 687 4
                                    

"Lakukanlah Mas, kemarilah."

Naura sudah pasrah saat ini, Naura sudah sangat merindukan sentuhan kekasihnya yang selalu sibuk bekerja.

Roy menghampiri Naura yang sudah terlihat pasrah sekali, Roy merangkak di atas tubuh seksi kekasihnya.

"I miss you." Jari jemari lentik Naura mengelus wajah tampan Roy dengan lembut.

Naura begitu haus akan setiap sentuhan Roy yang mampu memberikan kehangatan yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Cupss... mmhh,"

Naura mendesah ketika bibir Roy mencumbunya, Roy memasukkan lidahnya ke dalam mulut Naura yang manis dan hangat.

Roy menghisap lidah Naura, Roy benar benar merindukan kekasihnya setelah empat hari tidak bertemu.

Tangan Roy melepaskan lingerie dari tubuh seksi Naura, Roy sudah mulai beringas saat ini.

"Kamu suka Mas?" Naura membelai dada bidang Roy yang memiliki bulu dada, jujur saja kalau Naura suka dengan tubuh Roy apalagi dada nya yang memiliki bulu.

Roy terpesona melihat tubuh Naura yang memakai bra berenda dengan celana dalam tipis berwarna hitam, warna kesukaan Roy.

Cupss

"Sangat suka sayang, kau terlihat sangat seksi apalagi dengan payudara montok kamu yang selalu menggoda Mas." Roy meremas payudara montok Naura yang seperti akan tumpah dengan bra yang terlihat sedikit kecil untuk ukuran dada Naura yang montok.

"Mmhh... ouhh... sayang..." Naura menggeliat resah ketika Roy mencium leher sampai ke bongkahan dada Naura.

Roy semakin turun menciumi perut Naura, Roy menjilati pusar Naura dengan pandangan yang tertuju ke wajah Naura yang memejam tidak berhenti mendesah dan merintih nikmat.

Roy semakin turun ke selangkangan, Naura semakin menggeliat resah ketika Roy mencium dan menjilati kemaluannya yang masih memakai celana dalam tipis.

"Ouhh... Royhh..."

Roy menyingsingkan celana dalam Naura ke samping memperlihatkan pussy yang indah dan bersih.

"Mmhh..." Roy menyurukkan hidungnya ke belahan pussy Naura yang memiliki wangi yang khas. Roy semakin tergila gila karena Naura pintar menjaga tubuhnya menbuat Roy tidak bisa berpaling sebentar saja.

Roy semakin merentangkan kaki Naura membuatnya semakin mengangkang lebar. Roy merobek celana dalam tipis yang menghalanginya.

"Mmhh... Royhh..." Naura melenguh nikmat ketika Roy membenamkan wajahnya ke selangkangan Naura.

Roy kembali merangkak ke atas melihat wanitanya yang sudah terbakar gairah.

Roy menunduk tapi tiba tiba Roy terdiam sejenak melihat ada bekas kissmark di payudara Naura dan Roy sama sekali yakin kalau ia belum membuat kissmark.

Roy menatap tajam Naura, Roy bangkit dengan wajah yang penuh amarah. Roy yakin kalau itu bukan bekas kissmark miliknya.

Naura panik melihat Roy yang tiba tiba saja berhenti, Naura bangkit memeluk tubuh Roy yang terlihat sangat marah.

"Kenapa sayang? Kenapa berhenti?" Naura memeluk tubuh Roy, menyadarkan kepalanya di punggung Roy.

"Kamu selingkuh hah?!" Roy mengepalkan tangannya terlihat urat urat yang menghiasi tangannya membuat Naura mengerti kalau Roy benar sedang marah.

"Kenapa bertanya seperti itu sayang? Mana mungkin aku selingkuh dari kamu, Naura hanya milikmu sayang." Naura mengecupi punggung Roy dengan lembut.

"Bohong!!" Roy membentak membuat Naura terkejut.

Naura menarik wajah Roy yang berpaling darinya, Naura mencium bibir Roy yang baru saja membentaknya.

Roy kembali memalingkan wajahnya membuat Naura frustasi. Naura berdiri lalu  duduk di paha Roy yang masih memalingkan wajahnya.

"Sayang jangan marah." Naura mengelus wajah Roy yang terus saja berpaling darinya.

Klik

Naura melepaskan pengait bra karena ini adalah kelemahan Roy, Roy tidak akan sanggup menolak payudara Naura yang sanggat menggoda.

"Sayang.."

Naura membawa tangan Roy untuk meremas payudaranya, Naura terus meremas payudaranya mengunakan tangan Roy.

Naura meremas payudaranya sendiri untuk merangsang Roy yang terus saja berpaling tidak mau melihatnya.

"Ah... Royhh... mmhh" Naura sengaja mendesah sedikit keras agar bisa membuat Roy melupakan kemarahannya.

Roy terlihat masih saja marah membuat Naura bingung harus berbuat apa lagi tapi ada satu lain yang bisa membuat Roy berhenti marah.

"Mmhh... shhh.."

"Sayang lihat."

Naura menggoyangkan payudaranya dengan semangat berharap cara ini ampuh untuk meluluhkan Roy yang sedang marah.

Roy memejamkan matanya mendapatkan godaan yang luar biasa dahsyat dari kekasih seksinya.

Roy sudah tidak tahan lagi ia menoleh melihat payudara yang bergoyang goyang di hadapannya, Roy tidak bisa menolak godaan yang satu ini.

Senyum manis terlihat di wajah cantik Naura karena berhasil menarik perhatian Roy, Naura menarik kepala Roy agar menghadap putihnya yang sudah sangat rindu untuk dikulum oleh bibir Roy.

"Ini bekas siapa?" tanya Roy penuh penekanan lalu lanjut mengisap puting Naura.

"Apa ini bekas Andre, hah?!"

"Sayang dia cuman penasaran aja." Naura gelagapan tidak tahu harus bagaimana lagi.

"Terus kamu kasih gitu hah?! Apa belum cukup dia selalu mencium bibir kamu terur sekarang dia juga mau tetek kamu gitu?!"

Roy kembali memalingkan wajah dengan penuh amarah karena lagi dan lagi Naura tidak bisa menolak keinginan sahabatnya yang terlalu berlebihan.

"Maafin Naura, Mas." Naura berkata lirih dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Jangan diulangi lagi."

Roy tidak sanggup melihat wajah cantik kekasihnya menangis, Roy merengkuh tubuh Naura ke dalam pelukan hangatnya.

To Be Continued

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang