Chapter 25

38.1K 190 0
                                    

"Merusak keindahan tubuh aku aja kamu Mas." Naura mencebikan bibirnya melihat tubuhnya yang dipenuhi kissmark.

"Itu indah bukan merusak." Jari telunjuk Reno bermain main Di atas kulit Naura yang terdapat bekas kissmark.

 
"Tapi nanti gak akan hilang hilang Mas, udah mau ilang nanti dibuat lagi." Naura menarik tangan Reno lalu mengecupnya.

"Ya udah nanti gak akan Mas cium lagi." Perkataan Reno membuat ekspresi wajah Naura berubah.

"Ihhh jangan gitu, Naura pengen dicium sama Mas." Naura menyandarkan tubuhnya di dada bidang Reno.

"Hari ini kita pulang." Reno mengelus rambut Naura dengan lembut.

"Lho bukannya kita satu minggu di Bali, Mas?"

"Kata siapa? Mas hanya tiga hari mungkin yang satu minggu itu Roy. Kalau kamu mau pulangnya sama Roy yang terserahlah." Reno membilas tubuh Naura.

"Naura pengen pulang sama Mas." Naura memeluk tubuh Reno lalu Naura melingkarkan kakinya di pinggang Reno.

"Ya udah beresin pakaian kamu." Reno bangkit berdiri dengan tubuh Naura yang ia gendong seperti koala.

***

Reno memasangkan pakaian di tubuh Naura begitupun sebaliknya Naura memasangkan pakaian di tubuh Reno.

"Masih perih?" Saat akan memakaikan celana dalam Reno terlebih dahulu melihat keadaan Naura. Tangan Reno membelai kemaluan  Naura yang tadi pagi katanya sangat sakit dan perih.

"Perih sedikit, Mas." Senyum Naura mengembang, ia terlihat sangat bahagia melihat Reno begitu perhatian.

Cup cup

"Nanti kalau sakit bilang sama Mas, Sayang." Reno mengecup kemaluan Naura dengan lembut, Reno tidak ingin ia menikmati kepuasan sementara Naura merasakan sakit atas kenikmatannya.

"Tapi gak sakit Mas kalau lagi itunya hanya saja pas bangun tidur kayak banyak yang kerasa." Tangan Naura mengelus tangan Reno dengan lembut membuat Reno geli dibuatnya.

"Makannya jangan terlalu aktif." Saat Reno akan memakaikan celana dalam dengan perlahan tangan Naura menahannya.

"Mashh..." Naura berkata dengan lembut.

"Kenapa hmm?" Reno menyipitkan matanya melihat tingkah Naura.

"Pengen itu ihh..." tangan Naura kembali mengelus elus tangan Reno.

"Pengen apa sih?" Reno dibuat penasaran dengan keinginan Naura.

"Pengen cium." Naura berkata dengan sedikit malu malu.

Cup

"Kirain mau apa," ucap Reno sambil megecup bibir Naura.

"Bukan bibir itu Mas tapi bibir yang bawah." Naura mengigit bibirnya merasa malu dengan permintaannya sendiri.

Tanpa berkata kata Reno berlutut lalu membuka kaki Naura agar sedikit terbuka.

"Muachh, muachh, muachh, seperti ini hmm?" Naura mengangguk dengan wajah yang merona.

"Pengen lagi Mashh..." Naura mengigit telunjuknya tidak menyangka dengan diri sendiri yang meminta hal seperti itu.

"Ouhh Mashhh..." Naura membekam mulutnya sendiri saat Reno membenamkan wajahnya di selangkangan Naura.

"Mmhh udah, beresin dulu pakaiannya nanti Mas kasih lagi." Reno akhirnya memakaikan celana dalamnya.

"Nanti cium aku lagi 'kan?" Naura memeluk tubuh Reno dengan  manja membuat Reno hanya bisa mengangguk mengiyakan saja.

***

Ceklek

Naura masuki kamar Roy untuk mengambil pakaiannya, Naura melihat Roy yang sedang memegang kepalanya.

"Habis dari mana sayang?" Roy merentangkan kedua tangannya tapi Naura hanya diam saja tidak menjatuhkan tubuhnya ke dalam pelukan Roy.

"Aku kangen banget sayang..." Roy terlihat sungguh sungguh ia yang menghampiri Naura lalu memeluknya.

"Aku mau ambil pakaian." Ucap Naura dingin membuat Roy merasa heran.

"Untuk apa hmm?" Roy menatap Naura dengan pandangan yang berbeda, tangan Roy mengelus wajah kekasihnya yang sekarang sudah banyak berubah.
 

"Naura mau pulang." Naura mencoba melepaskan tangan Roy tapi Roy kembali memeluknya dengan lebih erat lagi.

"Nanti sayang, masih lama kita pulangnya."  Roy menangkup wajah Naura yang sangat cantik, Roy merasakan perasaan yang aneh ia selama ini selalu memanfaatkan Naura dalam segala hal.

Yang mau baca kelanjutan Naura bisa baca di Karyakarsa, link ada di bio akun wp aku...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang