Chapter 35

28.6K 144 1
                                    

Reno memasuki dapur untuk mengambil air minum, saat masuk di sana ada ibunya yang sedang memasak.

Melihat suasana rumah yang sepi membuat Reno berani mengutarakan niat baiknya untuk menikahi Naura, Reno yakin Naura bisa berubah melihat keadaan Naura saat ini.

"Bu, Reno mau bicara." Ucap Reno mengambil ancang ancang.

"Bicara aja."

"Reno mau menikahi Naura."

Hening

Lalu ibunya menoleh ke arah Reno, tatapan matanya membuat Reno merasa salah tingkah karena itu adalah pancaran aura negatif bukan positif.

"Kamu gila Reno? Mana mungkin kamu menikahi Naura, dia itu kekasih adik kamu sendiri." Ucapan yang keluar membuat Reno lemas tapi Reno tidak akan membiarkan Roy memiliki Naura.

"Mereka sudah tidak memiliki hubungan lagi Bu, makannya Reno ingin menikahi Naura untuk jadi istri Reno dan Ibu untuk Aqilla." Reno meyakinkan sang ibu agar menyetujui pernikahannya.

"Banyak wanita di luar sana yang lebih baik daripada Naura, kamu tahu sendiri kalau Naura sudah melakukan hubungan terlarang dengan adik kamu. Kamu gila mau menikahi gadis yang sudah adik kamu rusak, kamu pikir wanita seperti itu bisa menjadi ibu untuk anak kamu bahkan untuk dirinya sendiri ia belum benar." Reno diam tapi hatinya panas ingin membalas ucapan sang ibu.

"Kamu tidak tahu dia bekas siapa saja Reno, lebih baik cari wanita yang sudah pasti didikan dari keluarganya. Biarkan Naura dengan Roy, kamu jangan mengganggu mereka lagi."

"Ibu tahu Roy telah merusak Naura tapi mau Naura bersama Roy. Ibu ini kenapa? Sudah tahu Naura korban tapi ibu..." Reno menjambak rambutnya kesal.

"Ibu mau perempuan yang baik untuk kamu sedangkan Roy telah merusak gadis itu makannya biarkan dia bertanggung jawab."

"Reno akan tetap menikahi Naura, Bu." Ucap Reno tegas.

"Kamu itu dibutakan oleh cinta Reno, bagaimana nanti kalau kamu sudah menikah tapi istri kamu malah dengan laki laki lain. Kamu tidak melihat pergaulannya? Lihat cara berpakaiannya juga ibu sudah tahu bahwa anak itu bukan perempuan baik baik."

"Ya itu juga karena Roy anak ibu." Reno tahu bahwa biang keroknya adalah Roy yang selalu ingin menghancurkan Naura.

Reno pergi dengan dua gelas air di tangannya, Reno sudah yakin ibunya tidak akan mendukung dirinya dengan Naura.

***

Reno memasuki kamar dengan keadaan yang masih kesal, pandangannya tidak menemukan Naura berada di kamar.

"Bunda mana?" Tanya Reno kepada anaknya.

"Bunda katanya mau bantu Ayah."

Reno hanya mengangguk, ia keluar mencari Naura. Baru beberapa langkah ia melihat Naura menangis di pojokan rumah. Reno berlari menghampiri Naura.

"Hey, kenapa?" Reno mengelus tubuh Naura yang menagis tersedu sedu.

"Hikss... hiksss Naura mau sama Mas..." Naura memeluk tubuh Reno dengan tubuh yang bergetar.

"Iya, ini sama Mas sayang..." Reno tidak mengerti kenapa tiba tiba saja Naura menjadi seperti ini.

"Mas Reno jangan tinggalkan Naura hikss... Naura gak bisa hidup tanpa Mas..." Reno menciumi wajah Naura yang banjir air mata.

"Udah jangan nangis sayang..." Reno menggendong tubuh Naura lalu membawanya keluar, keadaan Naura bisa memburuk jika berada di rumahnya.

"Duduk yah..."

"Gak mau hiks...." Reno mengalah ia menyetir sambil memeluk tubuh Naura. Naura terus saja menangis.

Yang mau baca kelanjutan Naura bisa baca di Karyakarsa, link ada di bio akun wp aku...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang