Chapter 38

41.7K 181 0
                                    


Pernikahan yang megah dengan wajah yang yang berseri membuat kecantikan Naura semakin berlipat. Gaun mewah melekat di tubuhnya yang sangat indah.

Sah menjadi sepasang suami istri membuat Naura tak henti hentinya tersenyum bahagia.

"Jagain Naura yah Bro, jangan diewe terus."

Plak

Naura memukul tubuh Andre yang sudah berkata tidak sopan kepada suaminya.

"Sakit Ra..., gue sayang sama lo makannya gak mau lo kecapean karena digempur terus sama suami lo." Ucap Andre dengan tidak tahu malunya.

"Apaan si, terserah Mas Reno aja kamu gak usah repot repot." Naura memeluk tubuh Reno dengan mesra membuat Andre kesal.

"Tau ah kesel gue." Andre pergi meninggalkan pasutri baru yang sedang menyombongkan kemesraan.

Naura dan Reno menyambut para tamu dengan hangat, kebahagiaan yang sangat luar biasa ini membuat ketakutan Naura berkurang karena dia dan Reno sudah terikat.

Di saat Reno dan Naura sedang berbahagia ada Roy dan Nuri yang sedih di pojokan. Roy kehilangan Naura dan Nuri kehilangan Reno.

Pesta yang mewah sama sekali tidak dapat membuat Roy bahagia, yang ia rasa hanya sunyi di tengah keramaian.

***

"Ekhem, Ibu mau ngasih ini dan kamu harus pakai apa yang ada di dalam kado ini. Pokoknya malam ini kamu harus pakai kado pemberian ibu." Ucap sang ibu yang memberikan sebuah kado kepada menantunya.

"Makasih, Bu." Naura memeluk tubuh mertuanya dengan sayang.

"Naura ingin minta maaf karena Naura bukan menantu yang sempurna." Naura masih kepikiran tentang ucapan mertuanya soal dirinya yang sudah tak perawan lagi.

"Udah jangan dipikirkan yang terpenting kamu harus puaskan suami kamu malam ini."

Naura mengangguk tersenyum lalu ia kembali memeluk mertuanya sebelum masuk ke kamar. Naura masuk ke kamar Reno yang sudah dihias dengan sedemikian rupa.

"Ini kesempatan yang bagus." Karena Reno belum masuk ke kamar, Naura berpikir untuk bersiap siap terlebih dahulu.

***

"Sayang...."

Reno memasuki kamar memanggil Naura dengan sayang. Reno mencoba membuka kamar mandi tapi dikunci.

"Yang buka..." Reno sudah yakin kalau Naura ada di dalam.

Ceklek

Reno terdiam melihat penampilan Naura yang benar benar seksi dengan riasan wajah natural tapi luar biasa. Bagai singa kelaparan Reno mengangkat tubuh Naura ke kasur.

Bruk

"Hahaha Mas Reno...!" Naura tertwa lepas.

Cup cup cup

Tanpa kata Reno langsung menyerbu Naura yang seperti hidangan yang sangat lezat untuk malam ini.

"Ahhh Mashh..." Naura mengeliat menerima setiap sentuhan Reno.

Cup cup cup

"Suruh siapa hmm pakai pakaian kayak gini." Ucap Reno dengan bibir yang tak henti hentinya mencium Naura.

"Ada deh, yang penting Mas suka." Naura tersenyum manis, tangan Naura menyentuh wajah tampan pria yang sudah menjadi suaminya.

"Mas suka sayang, apalagi kalau kamu telanjang Mas lebih  suka. Tapi kamu telanjang hanya di depan Mas aja." Naura mengangguk ceria.

"Naura sayang banget sama Mas, Naura bahagiaa..."

"Muach, muach, muach, Naura sayang Mas." Naura mencium bibir Reno dengan hangat, setiap sentuhan Naura begitu penuh rasa membuat Reno semakin bergairah malam ini.

"Mas ngapain?!" Naura kaget saat Reno memainkan jari kakinya.

Cup cup

Reno mencium Naura dari ujung kaki lalu ke betis, setiap inci tubuh Naura tidak luput dari setiap ciuman.

"Ahhh... Mashh..." desah Naura dengan bibir tersungging. Reno membuka kaki Naura lalu mencium setiap inci tubuhnya. Reno menjulurkan lidahnya saat berhadapan dengan selangkangan Naura.

Cup cup cup

Reno mencium dalam dalam membuat Naura begitu bergairah, Naura merapatkan kakinya hingga kepala Reno ikut tertekan di selangkangannya.

"Ahhh Mas ayo...." Naura yang sudah tak tahan hanya bisa mendesah dengan tangan meremas seprai.

Reno membuka celana dalam Naura yang sangat tipis lalu Reno kembali membuka kaki Naura lebar lebar. Melihat pemandangan yang sangat indah Reno menjilat bibirnya lalu ia membenamkan wajahnya.

"Ughh... Mashh sayang..." Naura menengadahkan kepalanya saat menikmati sensasi vaginanya dijilat dan dicium oleh Reno.

"Ahhh... sukaaa..." Naura semakin menekan kepala Reno untuk tetap mencium dan menjilati vaginanya.

"Ahhh ahhh... ahhh..." Naura mencapai klimaks hanya dengan mulut Reno.

Reno menegakkan tubuhnya melihat cairan keluar dari vagina Naura, dengan semangat Reno menunduk lalu menjilat cairan tersebut tanpa rasa jijik.

"Ouhhh...." Naura yang baru saja merasakan kenikmatan, lagi lagi ia merasakan kenikmatan yang luarbiasa saat Reno menjilati cairan cintanya.

"Hmm, Mas udah gak tahan sayang." Reno menyeka mulutnya dengan tatapan tertuju pada wajah Naura.

"Ayok Mas, hamili Naura." Naura bangkit untuk membuka pakaian Reno. Naura kesusahan saat membuka sabuk Reno tapi saat  sudah berhasil ia langsung membukanya.

Yang mau baca kelanjutan Naura bisa baca di Karyakarsa, link ada di bio akun wp aku...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang