Chapter 16

50.3K 324 3
                                    

Roy menghampiri Naura ia mendorong tubuh Naura hingga terlentang, Roy membuka lebar lebar kaki Naura hingga ia mengangkang memperlihatkan kemaluannya yang terus ia kocok karena sangat gatal.

"Sekarang kamu akan terus memintanya sayang." Roy memasukkan kejantanannya dengan kasar tapi Naura tidak merintih kesakitan Naura hanya mendesah.

"Ahhh sayang... Naura kau sangat sempit sayang." Roy terus menggenjot tubuh Naura tapi Naura terus saja merintih gatal.

"Ahhh... gatal, Mashh Reno masukkan kon*ol besar mu itu hikss... Mas Reno gatalll..."

Jleb

Roy yang sedang di puncak gairahnya tiba tiba berhenti ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Naura, Roy mengepalkan tangannya ia merasa tidak rela Naura lebih mengingat Reno dari pada dirinya saat Naura sedang dikuasai oleh gairah.

"Anjing!!" Roy bangkit ia melempar barang barang dengan amarah yang terus meletup letup, Roy tidak terima Reno telah menguasai Naura yang selama ini selalu menjadi miliknya.

Roy menghampiri Naura yang gelisah, Roy menjambak rambutnya sendiri. Roy bingung dengan dirinya sendiri, ia dari awal akan menghancurkan Naura tapi saat Naura memanggil nama laki laki lain mampu membuatnya gelisah dan tidak terima.

"Mashh Reno hikss..., ahh... Mas Reno!" Naura terus memanggil nama Reno dengan tangan yang berusaha memuaskan dirinya sendiri.

"Berhenti menyebut nama sialan itu!!" Roy begitu frustasi melihat Naura menyebut nyebut nama kakaknya Reno.

"Mmhh... mmhh..., terus Mashh.. ahhh Mas Reno." Naura mengeluar masukkan tangannya ke dalam vaginanya dengan menyebut nyebut nama Reno. Naura membayangkan milik Reno yang sedang mengocoknya.

Plak

Roy menampar pipi Naura yang terus menyebut nyebut nama Reno. Roy sangat marah, ia tidak menerima jika Naura menyebut nama laki laki lain saat ia sedang dikuasai oleh Nafsu. Yang Roy inginkan Naura menyebut namanya, memohon dan merintih menyebut namanya.

"Hiks... sakit hikss..." Naura memegang pipinya yang sangat merah karena Roy menamparnya dengan sangat keras bahkan tangan Roy tercekat di pipi Naura.

***

"Ayah nanti kita makan malam lagi yah?" Aqilla begitu bahagia karena diajak makan malam bersama dengan Ayahnya.

"Iya Sayang" ucap Reno lembut. Reno melihat tas Naura yang tertinggal.

"Sekarang Aqilla masuk."

"Ayah mau ke mana lagi?" Aqilla bertanya dengan wajah yang sendu karena Ayahnya selalu sibuk.

"Ayah ada urusan, kamu langsung tidur yah. Ayok sana masuk."

Cup

"Dadah Ayah!"

Aqilla mengecup pipi kanan Reno lalu turun dengan cepat, sebelum masuk Aqilla melambaikan tangannya.

"Besok aja kali yah, tapi pasti Naura mencari cari tas nya. Anterin sekarang aja lah."

Reno memutuskan untuk mengantarkan tas milik Naura malam ini.

***

Saat Reno hampir sampai di rumah Naura, ia melihat mobil Roy yang baru saja keluar dari rumah Naura.

Reno dengan santai masuk ke rumah Naura yang tidak dikunci, Reno melihat lihat rumah Naura yang selalu sepi seperti tidak berpenghuni. Reno berjalan menuju kamar Naura yang berada di lantai atas.

"Hikss... hiks..."

Reno samar samar melihat tangis seorang wanita, Reno dengan cepat berlari menuju kamar Naura.

Ceklek

"Hikss... Hiks..."

"Naura!"

Reno begitu kaget melihat tubuh Naura yang tidak memakai apa apa tergeletak di lantai sambil terisak. Reno memeluk tubuh Naura dengan sangat erat.

"Hiks... Mas Reno." Naura memeluk tubuh Reno. Naura mengecupi Reno dengan memburu.

"Ada apa? Kenapa berantakan seperti ini?" Reno tidak mengerti dengan apa yang terjadi, kamar Naura sangat berantakan sekali.

"Roy hikss..., Mas Reno hikss.. Roy jahat." Naura membenamkan wajahnya di tubuh Reno yang memberikannya kenyamanan.

"Sssutt, udah sayang. Udah Mas bilang 'kan jangan terlalu dekat dengan Roy." Reno mengelus punggung Naura, Reno mengecupi puncak kepala Naura mencoba  memberikan kenyamanan kepada Naura yang sangat ketakutan.

Reno menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik Naura, saat melihat wajah Naura, Reno sangat terkejut.

"Apa Roy melukai mu hmm?" Tangan Reno membelai pipi Naura yang begitu merah.

"Hikss... Roy menampar Naura..."

Reno mengecupi pipi Naura yang sudah ditampar oleh Roy, Reno begitu lembut membuat Naura semakin memeluknya erat.

To Be Continued...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang