Chapter 3

103K 571 2
                                    

"Ahh... sayang..."

Roy menyetubuhi Naura dengan semangat, tubuh seksi Naura terlonjak lonjak dengan buah dada yang ikut bergoyang goyang membuat Roy semakin bersemangat menyetubuhi Naura.

Naura sudah keluar berkali kali tapi Roy sama sekali belum keluar, tangan Roy meremas payudara Naura dengan kasar.

"Ouhh...!" Roy semakin cepat menggenjot tubuh Naura yang terlonjak lonjak.

"Aahhh..."

Keduanya meraih orgasme bersama sama, Naura menengadah menikmati orgasme yang sangat nikmat disertai tembakan sperma Roy yang membuat rahim Naura serasa hangat.

Roy bangkit menatap tubuh Naura yang masih bergetar menikmati orgasme yang luar biasa nikmat.

Mungkin Andre memiliki banyak foto seksi Naura tapi Andre tidak pernah melihat Naura dalam keadaan seperti ini.

Tubuh Naura yang seksi tanpa sehelai benangpun bergetar getar dengan kaki mengangkang terlihat lelehan sperma meluber ke luar dari vagina nya yang tidak bisa menampung sperma yang begitu banyak.

Cups

"Tidurlah."

Naura mengangguk lemah, perlahan lahan mata Naura mulai terpejam.

Roy membuka lemari lalu mencari pakaian untuk Naura, Roy tersenyum melihat pakaian Naura yang kebanyakan berwarna hitam. Roy sangat suka melihat Naura memakai pakaian berwarna hitam membuat Naura selalu membelikan pakaian seksi berwarna hitam hanya untuk membuat Roy senang.

Roy mengambil pakaian asal lalu ia memasangkan pakaian itu ke tubuh Naura yang tertidur karena kelelahan.

***

Alarm di ponsel Roy berdering begitu keras membuat Roy membuka matanya, Roy megucek wajahnya yang masih mengantuk.

Cups

"Mas pergi kerja yah Sayang, muach. Tidur yang nyenyak cantik."

Roy memakai pakaiannya lalu pergi meninggalkan Naura yang masih terlelap.

***

Naura tersenyum merasakan ada sesuatu yang basah sedang mengemut putingnya, Naura tetap memejamkan matanya karena ia sangat menikamti perbuatan Roy ketika ia sedang tidur.

Naura sedikit membuka matanya ingin melihat apa yang sedang dilakukan oleh Roy tapi tiba tiba Naura terkejut karena yang mengemut putingnya bukanlah Roy melainkan Andre.

"Apa yang kamu lakukan?" Naura mendorong tubuh Andre yang terlihat anteng menyusu kepadanya.

"Apa sih Ra? Gue cuman nyusu bentar aja lo marah." Andre kembali merebahkan tubuhnya di ranjang memeluk tubuh Naura.

"Tapi jangan kayak gini Dre, nanti Roy marah tahu." Naura menyingkirkan tangan Andre yang akan meremas payudaranya.

"Awas, aku mau mandi."

Naura beranjak dari kasur tidak mempedulikan Andre yang nantinya akan melihat bekas percintaanya dengan Roy.

***

Naura memperhatika tubuhnya di cermin, melihat banyaknya bekas kissmark Roy di tubuh seksinya. Naura meremas payudaranya sendiri membayangkan bahwa yang meremas payudaranya adalah Roy kekasih tercintanya.

Naura berharap malam ini Roy tidak sibuk agar ia bisa memeluk tubuh Roy dalam tidurnya.

Naura merendamkan tubuhnya di bathtub, Naura membayangkan kembali percintaannya tadi malam.

***

Naura keluar kamar mandi melihat Andre yang sedang memegang celana dalamnya yang sudah robek bekas semalam.

"Kapan gue bisa ngelakuin ini Ra?" Andre menatap wajah Naura sambil menghirup celana dalam Naura yang sudah rusak.

"Ngomong apa sih kamu." Naura berpura pura tidak mengerti, Naura lebih memilih mengeringkan rambutnya daripada harus memikirkan omongan Andre.

Andre berjalan ke arah Naura lalu memeluk Naura dari belakang, Andre mencium leher Naura yang sangat wangi.

Naura hanya diam membiarkan Andre memeluk tubuhnya karena Andre susah sekali kalau dilarang untuk jangan memeluk.

"Pengen kali Ra gue kayak si Roy dikasih jatah."

"Ngomong apa sih lo?"

Naura mana mungkin mau memeberikan Andre kenikmatan yang sama seperti yang ia berikan kepada Roy. Naura hanya mau melayani Roy saja tidak dengan yang lainnya.

"Ke rumah gue yuk Ra, gue mau nunjukin barang bagus sama lo."

Naura mengangguk lagi pula ia bosan di rumah apalagi Roy akhir akhir ini selalu sibuk.

***

Andre menarik tangan Naura ke kamarnya, Andre memperlihatkan kamera barunya kepada Naura.

"Kita mulai pemotretan yah Ra?" Andre membelai wajah cantik Naura dengan wajah yang sudah mupeng.

"Pakai ini yah." Andre memberikan Naura pakaian dalam yang hanya sebuah tali.

"Makin ngaco deh lo." Naura membuang dalaman itu ke ranjang dengan sebal.

"Please dong..."

"Hmm.."

Naura dengan terpaksa menyetujui permintaan Andre lalu dia kembali mengambil dalaman yang diberikan oleh Andre.

***

Andre begitu terhipnotis melihat penampilan seksi Naura, dengan bra yang hanya mampu menutupi puting dan bagian aleora lalu celana dalam yang tidak mampu menutupi bagian sensitive Naura.

Saat Naura berjalan Andre dapat dengan jelas melihat bongkahan pantat bulat Naura bergoyang seperti tidak memakai celana dalam sama sekali.

"Luar biasa."

Andre bertepuk tangan karena pemapilan Naura sesuai dengan fantasinya hanya saja bagian payudara Naura dipenuhi bekas kissmark yang begitu banyak.

Andre meraba raba tubuh Naura yang sangat sempurna, seperti biasa Naura hanya diam membiarkan Andre menyentuh tubuhnya.

"Muach.... balas."

Naura membalas lumatan bibir Andre, mereka saling melumat. Naura melingkarkan tangannya di leher Andre, tangan Andre meremas payudara Naura dengan kasar.

Andre berlutut tepat di hadapan selangkangan Naura yang memakai celana dalam yang diikat di kedua sisinya.

Cups

Andre mengecup selangkangan Naura yang masih tertutup celana dalam yang tipis.

"Jangan ke sana Dre, Roy nanti marah. Jangan ah... ahh... jangan.."

Andre tidak meremas bongkahan pantat Naura dengan kasar lalu membenamkan wajahnya di selangkangan Naura.

Andre mengigit ikatan celana dalam Naura hingga terlepas bagian yang kanan memeperlihatkan sedikit kemaluan Naura yang selalu tersembunyi dari Andre.

"Jangan Dre," ucap Naura sedikit mendorong kepala Andre supaya menjauh dari selangkangannya.

To Be Continued.......

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang