Chapter 6

86K 498 2
                                    

Roy tertidur dengan puting Naura masih berada di mulutnya, Naura perlahan lahan melepaskan putingnya dari mulut Roy.

Cup

Naura mengecup kening Roy lalu Naura beranjak dari kasur karena mendengar suara tangis anak anak. Naura menuruni tangga melihat dua anak kecil sedang berantem merebutkan boneka.

Naura terdiam ketika melihat Indri anak Roy sedang memukul anak kecil lainnya, Naura dengan cepat menghampirinya tapi saat Indri melihat Naura dia menangis pura pura sakit.

Indri memeluk tubuh Naura lalu menangis dalam pelukannya, Naura mencoba menenangkannya tapi ia tahu bahwa yang terluka itu anak kecil yang satu lagi yaitu anak Reno tapi Naura tidak tahu siapa namanya.

"Udah sayang, sana sama Ayah yah.." Indri mengangguk lalu berlari ke kamar Ayahnya.

"Hai, sini sama kakak." Naura mencoba mendekatkan diri dengan anak kecil yang terlihat banyak diam tidak seperti Indri yang aktif dan terlihat pintar mencari perhatian.

"Kenapa sayang?" Naura memeluk tubuh kecil anak tersebut lalu menggendongnya.

"Bunda..." Naura tersenyum ketika anak Reno memeluknya lalu menyebutnya Bunda dengan suara yang lembut membuat Naura senang mendengarnya.

"Mereka berantem?"

Naura menoleh ternyata itu Reno, Reno menghampiri Naura dengan tangan yang membawa makanan.

"Iya."

Naura diam seperti patung ketika Reno mendekatinya untuk mengambil anaknya dari gendongan Naura tapi Naura merasa kalau tangan Reno meraba raba ke tubuhnya.

"Anakku suka dengan mu."

Naura merinding ketika Reno berbisik di telinganya dengan suara yang serak.

"Mau sama Bunda." Reno menarik diri karena anaknya ingin bersama Naura.

"Siapa nama kamu sayang?" Naura merasa gemas dengan anak Reno yang memanggilnya Bunda tidak seperti anak Roy yang memanggilnya kakak.

"Aqilla." Jawab Aqilla dengan gemes membuat Reno dan Naura tersenyum.

***

Naura membawa Aqilla ke kamarnya karena Aqilla tertidur dipangkuan Naura.

Reno mengikuti Naura dia juga membantu Naura untuk menidurkan Aqilla anaknya.

"Naura."

Naura menoleh taoi tiba tiba...

"Mmhh... mmhh..."

Tiba tiba saja Reno mencium bibir Naura dia juga tidak melepaskan kulumannya begitu saja.

"Mmhh..  hmm..." Naura berusaha melepaskan diri tapi Reno semakin beringas melumat bibir Naura.

Reno meremas bongkahan payudara Nuar yang tadi ia lihat, Reni begitu gemas ketika tangannya secara langsung meremas payudara Naura yang kenyal dan bulat.

Cups... Cups...

Naura yang awalnya berontak tiba tiba saja diam menikmati sentuhan Reno yang menjamah tubuhnya, tangan satu meremas payudara lalu tangan yang satu lagi mereba taba paha Naura yang indah dengan kulit yang putih dan lembut.

"Mmhh..."

Dengan tatapan yang sayu Naura menatap mata Reno yang terpejam ketika melumat bibirnya dengan beringas.

"Mas jangan!!" Naura mendorong tubuh Reno yang meremas remas pantatnya, Naura merasa bersalah membiarkan Reno mencium mulutnya.

Naura beranjak dari tanjang tapi saat Nuara akan pergi dengan cepat Reno menarik tubuh Nuara menbuatnya terjatuh dalam pelukan Reno.

Reno melumat kembali bibir seksi Naura yang manis, Reno merengkuh wajah cantik Naura dengan lembut.

"Naura!!"

Dengan cepat Naura bangkit lalu merapihkanpenampilannya saat mendengar suara Roy memanggilnya.

"Kau di sini rupanya." Roy mehampiri Naura lalu memeluknya di hadapan Reno yang masih terdiam.

"Muach." 

Roy mengecup bibir Naura di hadapan Reno seperti sengaja,  Naura ingin menolaknya karena ada Reno tapi Roy terlihat tidak ingin dibantah.

Roy menggendong tubuh Naura dengan gaya bridal style membuat Reno mengepalkan tangannya

***

"Kunci dulu pintunya sayang..."

Roy sama sekali tidak mengindahkan ucapan Naura untuk mengunci pintu.

"Aku ingin kau melayani ku sayang dengan pintu terbuka."

"Tapi nanti ada yang lihat ayangg..." Naura tidak mungkin melayani Roy dengan pintu terbuka.

"Tidak ada siapa siapa di sini." Naura hanya bisa diam menuruti setiap ucapan Roy.

Roy membaringkan tubuhnya dengan tubuh Naura yang duduk di perutnya.

"Puaskan aku sayang." Roy melipatkan tangannya dibelakang sebagai bantalan.

Naura membuka pakaiannya dengan gerakan yang sensual membuat Roy tersenyum melihatnya, Naura melepaskan semuanya kecuali celana dalam tipis berwarna hitam.

"Bergoyanglah hibur aku dengan tubuh seksi mu itu."

"Baiklah apapun itu untuk mu, muach." Naura mengecup bibir Roy dengan romantis lalu sesuai keinginananya Naura mulai bergoyang.

Roy melihat ke arah pintu dan benar saja Reno datang untuk melihat Naura yang sedang memuaskannya.

Roy memejamkan matanya membuat Naura terlihat sedih.
"Kenapa sayang, kau tidak suka? Biasanya kau suka aku bergoyang seperti barusan."

"Aku ingin lebih, aku ingin kau bergoyang sayang. Bergoyang untukku dengan panas." Roy sengaja berbuat seperti itu karena dia ingin membiarkan Reno melihat bagaimana Naura memanjakannya dan juga melayaninya.

To Be Continued...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang