Chapter 26

34.5K 187 0
                                    

"Arrgghh...!"

Brakk

Roy melemparkan hp nya, Roy merasa marah dan kesal melihat Naura terang terangan memeperlihatkan percintaanya. Tangan Roy mengepal kuat tapi hatinya merasa lemah ketika sesuatu yang ia rencanakan malah melindas dirinya sendiri.

"Kamu memilih dia Naura bahkan kamu terlihat sangat mencintainya tapi lihat saja ketika pria yang kau cintai itu akan membencimu dan pergi."

Nafas Roy memburu, pikirannya masih membayangkan apa yang baru saja ia lihat.

***

"Ahhh... aku beneran nafsu mashh..." setelah panggilan terputus Naura masih saja bergoyang dengan lincahnya.

"Mas pikir kamu hanya akting." Reno memegang pinggang Naura yang terus saja bergerak naik turun.

Brak

Dengan satu kali sentakan Reno membalikkan posisi membuat Naura menjadi di bawah kurungan tubuhnya.

"Ahhh.... iya seperti itu Mashhh..." tanpa membuang buang waktu Reno langsung menggenjot tubuh Naura dengan satu kaki Naura diletakkan di atas bahu Reno.

Plok plok plok

Suara persetubuhan di pagi hari yang sangat menggairahkan, Naura sepertinya akan bercinta setiap hari jika bersama dengan Reno karena sama sama saling menginginkan.

***

Setelah selesai bercinta keduanya masih asik menikmati suasana pagi hari dengan bermesraan.

Naura duduk dipangkuan Reno dengan tubuh menyandar dengan tangan Reno yang terus meremas kedua payudara Naura yang terlihat semakin membesar dan kencang, Naura melenguh menikmati setiap perbuatan Reno apalagi Reno tanpa henti membuat kissmark di leher Naura.

Tangan Naura mengelus elus paha Reno yang hanya memakai kolor pendek sementara Naura masih bugil. Naura terus mengelus paha Reno menikmati sensasi bulu bulu yang tumbuh di kaki Reno.

"Mmhh... mhh..." hanya itu yang keluar dari bibir Naura.

Kedua tangan Reno tak berhenti meremas payudara besar Naura, terkadang Reno memilin kedua puting Naura secara bersamaan.

"Ohhhh... shhh... mmhh..." Naura menarik satu tangan Reno lalu membawanya ke bawah.

"Masukkan Mashh..." Naura membuka kakinya lalu Naura menarik tangan Reno agar memasukkan jarinya ke dalam miliknya.

Tanpa menunggu Reno memasukkan jari tengahnya ke dalam gua berlendir itu, Naura mengigit jarinya menikmati kocokan tangan Reno.

"Mmhh.. mmhh..." Naura menarik kepala Reno lalu mencumbunya.

Yang mau baca kelanjutan Naura bisa baca di Karyakarsa, link ada di bio akun wp aku...

NAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang