Kamu baca tanggal dan bulan berapa?
Yg hobi banting hp karena geregetan, mending gak usah baca cerita ini. Skip aja skip🙏🏼😌
Takut disuruh ganti rugi aku. Serius dehh.
Vote dan komen biar lanjut lagi😁
••••
Lelah tentang rasa adalah ketika kamu berlari menjauh, dan aku tetap mengejarmu dengan paksa.
••••
Ada kesunyian dikala Gwen bergerak ingin tengelam di dalam selimut yang tebal. Gelap ikut serta memanjakan mata Gwen ketika berhasil tenggelam di selimut bermotif princess Cinderella yang pastinya di dominasi dengan warna biru muda.
Gwen sudah ingin terlelap karena lelah sehabis mengerjakan tugas sekolah. Namun beberapa menit setelah ia terlelap tiba-tiba suara seseorang terdengar diiringi terbukanya pintu kamar. Gwen mendesah terganggu. Gadis manis dengola mata cokelat terang perlahan membuka matanya. Jemari lentik Gwen menyibak selimut dengan halus, tatapan menuntut turut diberikan kepada orang yang baru saja menganggu waktu tidurnya.
"Ini udah malam." Kata Gwen pada Bundanya.
Wanita cantik dengan balutan dress putih tampak tersenyum kecil. "Sudah malam apanya? Bukannya kamu selalu tidur pukul 1 malam, Gwen?"
"Bunda Gwen lelah. Ada apa lagi? Apa penting?" Gwen mengerucutkan bibir.
"Penting karena ini menyangkut masa depanmu, Sayang."
Gwen memperhatikan Bundanya dengan tatapan horor. "Jangan-jangan Ethan lagi? Aku gak mau ketemu Ethan! Aku muak. Dia selalu kasar sama aku, Bun." sungut Gwen marah.
"Enggak. Kamu salah paham. Dia mencintaimu, bukan menyakitimu."
"Mencintai dari mananya?!" kesal Gwen. Ia menyambung lagi dengan kalimat bernada kecil yang tidak Eliza dengar. "Dia selalu pukulin gue, jambak rambut gue, nampar gue di sekolah dan bahkan selingkuh padahal tahu udah dijodohin sama gue."
"Kamu ini bicara apa?" tanya Eliza. Gwen langsung menggeleng cepat. "Cepat ganti baju dan turun kebawah!"
"Okay... aku turutin apa kata Bunda..."
Meski sudah menolak sudah payah, Eliza tetap akan membawa Gwen kehadapan Ethan—laki-laki brengsek yang berhasil mencuri perhatian kedua orang tuanya. Tampangnya memang sangat luar biasa, tapi Gwen tak bisa mengelak bahwa laki-laki tersebut adalah buaya darat.
Buaya yang haus akan mangsa. Gwen bisa saja membocorkan tentang perilaku Ethan padanya selama 5 bulan belakangan ini, tetapi seperti yang sudah-sudah. Ethan dengan sikap manisnya akan bersandiwara di depan kedua orang tua mereka, dan itu membuat Gwen kesal.
Perjodohan ini bukan atas dasar keinginan Gwen. Ini keinginan kedua belah pihak yang rupanya iri karena sering menonton sinetron perjodohan dini.
Astaga...
Gwen bahkan tidak kepikiran untuk berpacaran!
Lalu bagaimana untuk menanggung perjodohan ini?
Orang tuanya memang sangat gila. Gwen meringis. Tidak. Orang tuanya tidak gila, jika gila. Itu akan semakin memperburuk keadaan, bisa-bisa Gwen dijodohkan dengan duda yang memiliki perut buncit seperti orang hamil.
Oh, tidak.
"Mau apa lo? Gak puas setelah berciuman mesra sama teman gue di kantin siang tadi?" hardik Gwen kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sweetie
Teen Fiction"Udah gue duga. Lo pasti suka gue." Ethan menyeringai. "Tapi gue gak suka lo, Gwen. Jadi jangan berharap lebih." "Suka gak suka kita bakal tetep bersatu, Than." ujar Gwen sendu. "Dan gue gak akan nolak perjodohan ini meskipun lo bersikap brengsek bi...