ISS: 11

5K 307 11
                                    

Ini tuh mengandung emosi banget. Jadi kalian yang suka emosi mending jangan baca. Nanti lempar hp mampus anda😂🙏🏼

Vote dan komen kakak!♥

••••

Pagi-pagi sekali Gwen bangun dari tidur dan beraktifitas seperti biasa. Tapi kali ini ada yang berbeda. Setelah mandi, menyiapkan peralatan sekolah dan lainnya, Gwen malah pergi ke dapur bukannya ke meja makan.

Padahal makanan di meja makan sudah lengkap.

Tidak ada yang tahu jalan pikir Gwen termasuk Bunda dan Bi Mina. Bunda Gwen sampai geleng-geleng kepala melihat itu.

"Kamu mau buat makanan untuk siapa sih Gwen?" tanya Eliza penasaran.

Gwen mencicipi nasi goreng buatannya. "Ethan," ia mau Ethan memakan masakan punyanya.

Ia jamin Ethan menyukai ini.

"Oalah Ethan..." Eliza mengangguk-angguk mengerti sambil tersenyum. "Pakai resep apa nih cantik?"

Gwen tertawa kecil mendengarnya. "Resep cinta, Bun,"

"Wih, udah bisa ditebak kalau Ethan pasti suka banget. Rasanya gimana?"

"Enak kok!" sahut Gwen semangat.

"Good luck yaa."

"Thank you, Bunda...! Doain aku yaa!" Gwen terlalu semangat untuk hari ini. Senyum manis dari tadi terpatri indah. Gwen tidak tahu ia sebegitu senangnya sebab ini.

Apalagi menyadari kesenangannya adalah gara-gara Ethan.

••••

Materi sejarah telah usai 5 menit yang lalu. Teman kelas Gwen berhamburan keluar mencari tempat istirahat yang cocok di suasana mendung dan dingin ini.

Biasanya jika cuaca mendung Gwen akan pergi ke perpustakaan berupaya melindungi diri dari amukan langit. Dari kecil Gwen memang takut akan suara petir. Ia akan mencari tempat teraman seperti bawah selimut atau kamar orang tuanya untuk bersembunyi dan menenangkan diri.

Tidak mudah mempunyai phobia seperti ini, terlebih ketika musim penghujan datang.

Gwen meringis ketika suara petir terdengar nyaring. Cewek itu melirik ke jendela kemudian menghela nafas panjang.

"Ikut kantin yuk." ajak Poppy.

Gwen menggeleng. "Duluan aja gue masih punya urusan, Pop."

"Ya udah, ati-ati. Cepet-cepet ke perpustakaan biar gak kumat."

"Yoii,"

Setelah Poppy meninggalkan kelas yang sudah lumayan kosong. Gwen menatap Ethan yang berada di kursinya sedang mencari sesuatu. Lalu keluar dari kelas tanpa melirik Gwen yang sedang gugup setengah mati.

Gwen yang melihat Ethan keluar sontak panik. Ia cepat-cepat mengambil kotak nasi dari kolong meja kemudian lari mengejar.

"Duh si ganteng maen pergi aje." gerutu Gwen kesal. Karena semangat berlari Gwen tidak sadar bahwa tali sepatunya lepas dan berakhir terinjak oleh kakinya sendiri.

Di lorong sepi itu Gwen jatuh dengan gaya kuda-kudaan. "Bisa-bisanya!" Gwen meringis.

Susah payah ia bangkit. Lututnya berdarah. Gwen tetap berlari mengabaikan itu.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang