ISS: 24

4.2K 275 16
                                    


Jangan plagiat.

Yok vote and komen yok🤗

Yok vote and komen yok🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tok tok tok

"Neng, di depan ada yang cariin Eneng tuh..."

Alis Gwen mengkerut dalam. "Aku? Ayah Bunda kali, Mang. Aku gak ada tamu kok. Tapi Ayah Bunda lagi keluar." jawab Gwen dari dalam kamar. Ia belum membuka pintu kamar karena ia sedang berganti pakaian.

"Enggak, Neng. Orang di depan cari Eneng. Cowok loh..."

"Aduhh..." Gwen menggerutu pelan. Sontak ia mempercepat memakai tank top nya. Ia keluar tanpa memakai baju yang menutupi tank topnya.

"Dimana orangnya?"

"Diruang tamu, Neng." Mang Hamad berjalan lebih dulu dan menunjuk ruang tamu.

Gwen menggeleng tak suka. "Mang kenapa izinin orang yang gak dikenal masuk? Kan belum dapet persetujuan orang dalem. Kalau dia orang jahat gimana mang?"

Mang Hamad menyengir lebar. "Maaf neng."

"Ya udah gak pa-pa, jangan diulang ya mang."

"Siap neng!"

Gwen kemudian menuruni tangga. Sesampainya di ruang tamu ia mengerjap melihat ternyata sosok Taksa yang bertamu di rumahnya. Gwen menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Taksa berdiri. Ia tersenyum manis pada Gwen yang membuat Gwen merinding. Sumpah demi apapun karena Taksa jarang sekali tersenyum! Ia jadi takut ketika Taksa tersenyum seperti tadi.

Gadis itu ikut tersenyum, namun kaku. Kakinya semakin mendekat. "Lo ngapain ke rumah gue?"

"Main doang. Masih inget lo tawanan gue?"

"Enghh... Ya..."

"Sini duduk."

"T-tapi, Sa..."

"Gue mau ngobrol." sahut Taksa tenang. Gwen mengangguk kecil. Lantas menuruti apa kata Taksa yang menyuruh ia duduk didekatnya. "Orang tua lo kemana?"

"Keluar kota. Kenapa?"

"Gak pa-pa, mau ketemu aja sih," Taksa memperhatikan sekitarnya.

"Ayah gak bakal suka sama lo. Kalau mau tetep ketemu gue mending jangan ketemu bokap gue."

Taksa tertawa kecil. "Gue lupa kalau lo udah punya calon."

"Gwen, lo tahu kan Ethan yang jadiin lo barang taruhan?" Taksa memulai percakapan pelan-pelan.

Gwen mengangguk sembari menatapnya penuh tanya.

"Gue gak pernah minta itu... Gue juga heran kenapa Ethan malah kasih lo ke gue gitu aja. Dia gak sayang lo ya?"

"Dari dulu... Ethan emang gak sayang gue. Padahal gue tunangannya."

Lalu hening. Gwen memfokuskan kedua maniknya melihat ke depan. Padahal di depan hanya terdapat tembok dapur yang penuh figura-figura cantik.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang