ISS: 28

4.5K 331 38
                                    

HEI MAAF GAIS BARU BISA UPDATE SEKARANG.

BTW CUMA MAU KASIH TAHU KALAU SEKOLAHKU MULAI NORMAL. JAM PULANG SAMPAI 4 SORE KYK BIASANYA. Omg sad...

Maaf kalau kedepannya aku sering lupa update. Tapi aku janji gak akan Hiatus in cerita ini❤️

Mis you.

•••••


"

Gwen, lo kenapa??" Poppy meraih pergelangan tangan Gwen yang hendak berlari ke dalam kelas.

Meskipun air matanya tetap mengalir, gadis itu memilih menggeleng cepat. Namun siapa yang akan percaya dengan kebohongan tersebut. Jelas sekali Gwen tampak kacau. Gadis itu menangis dan berantakan.

Poppy sendiri yakin sedang terjadi sesuatu pada Gwen. Poppy meremas bahu Gwen, menatap sosoknya yang tengah menunduk dalam.

"Lo kenapa?"

"Bisa gak sih lo gak ganggu gue dulu, Pop? Gue butuh sendiri." lirih Gwen.

Poppy menghela nafas panjang. "Oke."

"Gwen!" seru seseorang dari belakang Poppy. Gwen tersentak kaget. Ia seketika membuang wajah takut. Tangis Gwen semakin kencang. Ia tak peduli orang-orang melihatnya aneh dan menganggap Gwen caper.

Yang pasti saat ini Gwen tengah takut. Gwen sakit. Ia tidak mau melihat Ethan lagi.

"Gwen, gue—"

"Ethan," Rubby tiba-tiba datang memeluk pinggang Ethan erat. Ethan yang merasakan itu jadi mengurungkan ucapannya. "Than, aku belum makan sejak sore. Anterin aku makan di kantin ya?"

"Duluan aja, gue—"

"Maunya sekarang, Than. Perut aku sakit nanti."

Gwen melirik. Ia mengusap air matanya kasar. Dengan langkah lebar Gwen berjalan menuju kursinya bersama Poppy.

"Ethan ih! Ayo!" Rubby menarik paksa Ethan agar mau mengikutinya.

Maka mau tak mau Ethan mengikuti. Ethan menghela nafas panjang. Ia bingung dengan perasaannya sendiri. Apa yang ia rasakan pada gadis yang tak lain adalah calon tunangannya sendiri.

Namun kini Ethan hanya bisa terdiam tanpa berbuat apapun.

•••••

"Rom... Ethan lecehin gue..." adu Gwen sesegukkan.

Romeo yang mendengar hal tersebut sontak terbelalak kaget. Romeo menendang meja belajar saat ia melintas di sisinya. Gwen berada di pinggir kasur Romeo, air mata tidak berhenti mengalir dari kedua manik indahnya.

"Gue takut. Selama ini gak ada yang sentuh gue, Rom. Dan tadi dengan kurang ajarnya dia sentuh gue, hiks." Gwen menangis terisak. Meskipun status mereka calon tunangan, tetapi Gwen sangat-sangat menolak disentuh. Terlebih dengan cowok brengsek seperti Ethan.

"Anjing." umpat Romeo dengan rahang mengeras.

"Lo berontak?"

"Ya lo pikir? Pasrah gitu aja? Enggak Rom. Gue emang suka Ethan tapi bukan berarti gue jadi murahan." Gwen menggigit bibir, merasa jijik dengan dirinya sendiri.

Romeo duduk di sebelah Gwen. Dan terdiam sedang menetralkan emosinya yang akan meluap-luap. Lengannya di sentuh oleh gadis ini. Membuat Romeo menoleh dan mendapati manik sendu Gwen penuh luka.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang