YUHU AKHIRNYA BISA UPDATE~~~
UDAH 200 VOTE. Tapi aku baru ada kuota sekarang hehehe. Maaf yaa.💕
200 vote lagi lanjut.
•••••
Bugh
Tubuh Ethan terpelanting ke belakang di saat Romeo menendang bahunya.
Ingin bangkit lagi, dan lagi Romeo memukul brutal membuat Ethan sulit melawan dan bangkit. Lapangan sekolah menjadi sempit seketika ketika banyak orang mengumpul hanya demi melihat pergulatan ini.
Hal tersebut semakin menyulitkan Ethan memberontak. Ethan menahan tangan Romeo ketika hendak menonjok wajahnya. Tak hanya dengan tangan itu Romeo mengangkat tangan satunya dengan niat yang sama yaitu menonjok rahang Ethan. Darah segar keluar dari mulut cowok itu dengan sangat deras. Di susul bunyi batuk karena nafasnya menipis.
"Lo sentuh Gwen dimana bangsat?" bisik Romeo tajam.
Mata Ethan terpejam, lalu terbuka sayu. "Bibir, dada, leher."
"SIAL! GUE PATAHIN LEHER LO ANJING!" pekik Romeo marah. "Lo bener-bener brengsek!"
Romeo bangkit dan menendang tubuh Ethan hingga teriakan semua orang yang menyaksikan memekah telinga.
"Lo harus mati!"
Bugh!
"Sampai masyarakat gak bisa gue biarin hidup."
Bugh!
"Gwen nangis gara-gara lo anjing!"
Dilain sisi Rara mencoba menerobos kerumunan di lapangan. Rara dengar dari temannya bahwa kekasihnya Romeo sedang terlibat perkelahian dengan Ethan. Sontak Rara langsung menyusul ke lantai bawah.
"Romeo!" pekik Rara setelah menerobos kerumunan. Jantung Rara berdegup kencang. Rara berlari sekuat tenaga untuk memeluk Romeo dari belakang.
"Rom, sadar! Kamu bisa bunuh Ethan!"
"Lepasin gue sialan!"
"Romeo! Dia terluka parah!" kata Rara yang juga khawatir dengan keadaan Ethan. "
Cowok itu lemas tak berdaya di sana. Wajah dan tubuhnya penuh luka. Ethan pun memejamkan mata dengan nafas memburu.
"LO JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN GUE!" Romeo menyingkirkan Rara ke samping.
Rara menggeleng cepat ketika melihat Romeo hendak memukul Ethan lagi.
"ROMEO!" teriak seseorang dari luar kerumunan.
Semua orang menoleh termasuk Romeo tentunya. Ia menoleh karena mendengar suara Gwen. Dan benar. Gwen muncul ketika kerumunan memberikannya akses. Gwen berlari. Ketika sampai matanya langsung terpaku melihat Ethan yang sudah tak sadarkan diri.
Nafasnya hilang. Tidak lagi memburu.
Gwen lalu melihat Romeo. "Cukup." Ucapan Gwen adalah perintah mutlak bagi Romeo.
Seolah menjadi anjing penurut Romeo mengangguk kecil.
Hal tersebut membuat Rara tercengang di tempat. 'Bodoh... Kamu emang bukan prioritas Romeo, Ra... Kamu cuma beban.' lirih Rara dalam hati.
"Lo gak pa-pa?" tanya Gwen pada Romeo.
"It's okay. Ethan yang kenapa-kenapa." sahut Romeo sembari melirik Ethan.
"Kepala sekolah bakal tahu. Lo gak pa-pa, Meo?" lirih Gwen.
Romeo menghela nafas. "Gue udah tahu resikonya. Palingan di skors seminggu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sweetie
Teen Fiction"Udah gue duga. Lo pasti suka gue." Ethan menyeringai. "Tapi gue gak suka lo, Gwen. Jadi jangan berharap lebih." "Suka gak suka kita bakal tetep bersatu, Than." ujar Gwen sendu. "Dan gue gak akan nolak perjodohan ini meskipun lo bersikap brengsek bi...