ISS: 34

4.4K 218 28
                                    

Update nich.

Gimana kabarnya gais? Baikan?🥺❤️

Aku harap kalian baik soalnya aku gak baik semenjak Minggu2 yang lalu huft! Sakit-sakitan terus 🗿

Jaga kesehatan bro!

••••

Brak!

Gwen terperanjat kaget. Pintu UKS dibuka kasar oleh seseorang.

Itu Ethan Dewangga. Si pelaku yang tanpa rasa bersalah masih tetap melangkah mendekati dengan seseorang yang ia seret secara kasar.

"Ethan! Lo apa-apaan sih!" seru Gwen terkejut.

Ethan, cowok itu telah menyeret tubuh ketua OSIS yang penuh luka ke dalam UKS. Masih ingat jelas dalam benak Gwen wajah mulus Dion pagi tadi, namun kini sudah banyak lebam di wajahnya. Dion pun kedapatan meringis kesakitan.

"Minta maaf!"

"Than? Ini kenapa? Kenapa kak Dion lo seret-seret gini?! Lo pukulin kak Dion?"

"Gara-gara dia lo pingsan, Gwen!"

"Tapi—"

"GUE BILANG MINTA MAAF!" bentak Ethan emosi.

Dion mencoba berdiri. Gwen menatap tak tega Dion yang berjalan ke arahnya dengan sempoyongan.

"Maaf, Gwen... S-saya gak akan hukum kamu lagi,"

"Ga-gak pa-pa kak... Saya juga salah.."

Dion menggeleng cepat. "Kamu gak salah. Harusnya saya ringankan hukuman kamu..."

"Ethan..." Gwen menatap melas pada Ethan menyebabkan cowok itu menghela nafas dan mengkode Dion untuk pergi dari sini.

"Sorry buat lo takut." ucap Ethan pelan.

"Sekarang lo yang pergi dari sini."

"Gue mau liat keadaan lo." Ethan menatap lekat Gwen.

"Dari situ udah keliatan kan? Gue ok. Gak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Udah makan?" Tatapan Ethan melembut. Ia mengalah pada Gwen. Tanpa mendekat Ethan bertanya seperti itu.

"Udah,"

"Udah minum obat yang dokter UKS kasih?"

"Hm..."

"Lo mau gue anter pulang aja? Nanti gue minta izin sama wali kelas."

"Gak perlu. Gak pa-pa."

"Gue serius Gwen."

Gwen membuang wajah. "Gue mau disini! Kalau pun gue mau pulang gue minta Romeo yang anter gue!!!"

Ethan diam.

Cowok itu menghela nafas kasar. "Gue gak suka lo bersikap kayak gini sama gue."

"Hah? Waras lo? Lo pikir siapa yang buat gue jadi gini?"

"Gue udah bilang gue minta maaf."

"Apa cukup?" Tawa Gwen menggelegar di ruangan lumayan luas ini. Sangat membuat hati Ethan linu dan hancur berkeping-keping. "Gak akan cukup bangsat!"

"Lo mending pergi sekarang! Gue capek!"

"Oke."

Hening. Pandangan mereka beradu dalam saling mencoba mengutarakan isi jati lewat tatapan.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang