ISS: 15

5.8K 284 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gwen:
Ayah minta ketemu, Than.

Ethan:
Gue sibuk. Malem aja ya? Rubby minta ditemenin di rumahnya.

Gwen:
Ok. Ditunggu.

Pesan itu Gwen kirim 5 jam yang lalu. Namun sampai pukul 9 malam Ethan sama sekali belum menepati janjinya. Tentu Gwen kesal, bahkan sangat karena ia sudah bilang pada Ayahnya. Kalau sejak awal Ethan tidak mau datang harusnya bilang saja. Tidak usah merangkai kata yang menyebabkan Gwen besar kepala.

Belum lama Andrew pergi bersama Eliza karena urusan mendadak. Itu menyebabkan Gwen bersyukur karena orang tuanya tidak perlu repot-repot memikirkan si brengsek Ethan lagi. Jika begitu, Gwen pun akan tenang dan tidak merasa bersalah pada orang tuanya.

Ck. Ethan sialan.

Harus dengan cara apa lagi membuat Ethan luluh padanya? Gwen lelah. Gwen juga ingin dicintai, bukan hanya sekedar mencintai.

Lagi-lagi Gwen harus makan hati ketika melihat postingan Rubby.

Rupanya merek tengah menikmati momen berdua. Pantas saja Ethan lupa waktu.

Tok tok tok

Kedua alis Gwen mengkerut dalam mendengar suara ketukan pintu di kamarnya.

"Gwen..."

Ethan? batin Gwen.

Gwen beranjak dari kasur. Cewek itu membuka pintu dan langsung disuguhkan pemandangan Ethan yang tengah menatapnya teduh. Ethan menyungging senyum tipis.

"Gue telat ya?" Cowok itu terkekeh kecil. "Sorry yaa."

Hembusan nafas kasar dikeluarkannya. Sudah biasa. Ethan sudah biasa melakukan ini. "Ayah udah pergi dan lo baru dateng..."

"R-Rubby minta ditemenin," Ethan maju selangkah.

Gwen langsung bisa mencium bau alkohol dari tubuh Ethan. Gwen mengambil jarak lalu melihat Ethan lagi.

"Lo mabuk?"

"Bibir lo cakep." gumamnya.

"Gue nanya, Than. Lo mabuk? Atau Rubby yang ajak lo mabuk?" tanya Gwen membuat Ethan berdecak. Gwen bertanya seperti itu karena tahu Rubby seperti apa. Rubby suka mabuk.

Dan yang Gwen ketahui adalah bahwa Ethan jarang sekali mabuk.

"Jangan marah dong sayang. Soalnya lo kalau marah makin cantik. Ntar gue khilaf gimana?" Ethan mengedipkan matanya genit.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang