GAIS TANDAI JIKA ADA TYPO YAW! VOTE DAN KOMEN JUGA JANGAN LUVA.
OH IYE, UDAH 1 MINGGU DIRIKU TIDAK UPDATE YAW XIXIXI😂
Hari ini hari keempat Gwen dan Ethan berteman sejak malam tadi. Rasanya begitu aneh. Karena biasanya mereka bertengkar terus menerus seperti tom and Jerry. Mereka itu musuh namun akhir-akhir ini seperti ada sesuatu yang membuat mereka kadang saling perhatian.
Sumpah demi Tuhan selama ini Gwen tidak pernah peduli dengan Ethan kecuali di depan orang tua mereka, dan Ethan pun begitu. Tetapi akhir-akhir ini semuanya berubah. Entah Ethan peduli hanya karena hutang budi atau apa, tapi perhatian Ethan bukan di depan orang tua mereka lagi.
Dan terkadang cowok itu bisa asik.
Kalau Gwen jangan ditanya kenapa ia peduli dengan Ethan. Selain karena Ayahnya, Gwen pun mengakui bahwa dirinya mulai menyukai cowok itu.
Gwen akui dirinya memang jarang sekali tertarik dengan lawan jenis. Maka dari itu baginya perasaannya pada Ethan sangatlah spesial dan ia harus mendapatkan cowok itu.
Persaingannya dengan Rubby harus dimenangkan oleh dirinya.
Gwen mengulum senyum di bibirnya ketika turun dari motor dan langsung bertatap mata dengan sosok tampan itu.
Sedangkan Romeo menoleh sepenuhnya pada Gwen. "Tunggu gue."
"Gue mau ke Ethan." sahut Gwen semangat.
Romeo menghela nafas. "Iya."
"Makasih tumpangannya, Rom!" Gwen melambai kecil yang dibalas tatapan teduh seorang Romeo. Gwen berlari menghampiri Ethan. Cowok itu tengah membenarkan rambutnya lewat spion motor.
"Than, Minggu depan final pemilihan anggota Cheerleader. Lo mau gak anterin gue ke gym? Buat lemesin otot-otot gue." Mata Gwen berbinar-binar.
Kedua mata Ethan menatap sepenuhnya Gwen. "Emang kapan?"
"Besok. Besok kan hari Minggu."
"Abis gue joging sama Rubby okei?"
Gwen mengerjap pelan. Namun kepalanya tetap mengangguk, dan sialnya bibirnya pun tetap tersenyum!
"Okei, sebisa lo aja." Gwen melebarkan senyumnya. "Tapi abis itu gue mau ke toko kue Rainbow Cake ya."
"Iya." sahut Ethan sekenanya.
Tiba-tiba bel berbunyi masuk berbunyi nyaring. Gwen maupun Ethan sama-sama menatap. Tidak seperti anak-anak lain yang dengan gerak cepat berlarian masuk ke gedung sekolah.
Dari arah belakang gerombolan siswa-siswi berlarian dan menabrak Gwen yang sedang berdiri di parkiran. Gwen yang merasakan itu sontak terdorong ke depan yang untungnya Ethan menahan bahunya lebih dulu.
Ethan mendelik tajam. "Punya mata gak sih lo?!"
Salah satu siswa yang merasa menyenggol Gwen refleks berhenti, sedangkan yang lainnya lanjut lari.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sweetie
Teen Fiction"Udah gue duga. Lo pasti suka gue." Ethan menyeringai. "Tapi gue gak suka lo, Gwen. Jadi jangan berharap lebih." "Suka gak suka kita bakal tetep bersatu, Than." ujar Gwen sendu. "Dan gue gak akan nolak perjodohan ini meskipun lo bersikap brengsek bi...