ISS: 31

4.1K 275 17
                                    

Udah lama gak update...

Maaf gan. Sibuk di lapak sebelah soalnya 😂 nanti klo lapak sebelah udah selesai bakal up cerita baru, tapi untuk estimasi update bakal lebih sering di sini dong😋

••••

"Tunggu gue, Gwen!"

"Sa. Please, jangan ganggu gue di sekolah!"

"Gue cuma mau ngobrol sama lo!"

"Tapi gue sibuk! Mau ngobrol apa sih?"

"Ayo makan di kantin."

"Kata cuma mau ngobrol?!" pekik Gwen kesal.

Taksa mendengus. "Lo gak peka apa gimana sih? Gue mau ngobrol sama lo layaknya temen biasa."

"Hadeh, gue mau belajar buat ulangan harian Taksaaaa."

"I like it. Gue suka lo panggil nama gue."

"Lagian kenapa lo harus pindah ke sini sih? Ethan belum juga bayar utangnya ya? Tapi kemarin dia bilang udah, apa kurang? Nyicil tuh orang?"

Taksa diam dengan bibir menipis.

"Nanti gue bayar deh." sahut Gwen enteng. Dari dulu pun Gwen sebenarnya bisa membayar hutang Ethan sebesar 80 juta. Namun jika dipikir-pikir, itu bukanlah urusannya. Dan bukan utangnya.

"Hutang Ethan udah lunas lo tenang aja."

"Terus ngapain lo deket-deket gue?" tanya Gwen.

"Ya gue mau temenan sama lo."

"Gue udah punya calon tunangan. Stop deketin gue kalau lo ternyata suka gue. Bukannya gue geer, tapi wanti-wanti aja siapa tahu lo suka sama gue."

"Iye-iye, Gwen. Takut banget gue pepet. Lagi pula lo ngarepin apa dari Ethan?"

"Lo serius ngajak gue temenan gak sih?" kesal Gwen membuat Taksa tertawa kecil.

"Canda,"

"Ya udah lo mau ngomong apa?" ketus Gwen.

"Kantin aja kuy. Sambil makan. Gue traktir deh, mau?"

Biar pun orang kaya, semua orang pasti suka hal yang berbau traktiran. Sama halnya dengan Gwen, padahal dia bisa beli gerobak salah satu kantin berserta isi-isinya.

"Ya udah ayo." ajak Taksa. Dengan setengah hati Gwen mengikuti langkah Taksa menuju kantin.

••••

Di waktu bersamaan namun berbeda tempat terlihat Ethan dan Rubby di kantin. Mereka tengah memesan makanan di salah satu kedai kantin. Makanan kantin memang terbilang berat, berbeda di kafetaria depan sekolah. Karena sekolah ini memikirkan rasa kenyang murid-murid yang mana biasanya akan protes jika belajar dalam keadaan perut lapar.

Maka dari itu sekolah hanya mengizinkan pedagang makanan berat contohnya seperti baso yang hanya boleh berdagang di sini. Namun sekolah pun tak menyepelekan kehigienisannya.

"Lagi-lagi luka. Kamu berantem sama Romeo sebab apa sih? Gwen lagi? Betul?"

"Bukan urusan kamu."

"Jadi urusan aku! Aku yang ngeliatnya bosen. Kamu selalu berantem karena Gwen."

Ethan mendengus kasar.

"Aku kayak cewek bodoh yang gak tahu apapun. Pacarnya berantem gara-gara cewek lain, itu sakit Than. Inget, kamu benci Gwen."

"Enggak," sela Ethan tiba-tiba membuat Rubby mengerjap.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang