ISS: 20

5.4K 300 7
                                    

VOTE DAN KOMEN KAKAK YANG CANTIK🤩

Yang suka baca cerita ini diperkenankan untuk vote dan komen. Dan yang enggak suka bisa pergi. Aku marah loh. Soalnya banyak yg baca tpi yg vote sedikit🙄

#HUJAT PARA TOKOH.
#pemaksaan:v

"Kita itu yang jauh perasaan bukan pijakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita itu yang jauh perasaan bukan pijakan. Dan yang berjarak bukan raga tetapi rasa."

•••••

Banyak orang-orang yang berkeliaran di koridor lantai bawah dekat dengan kantin. Selain areanya luas, di koridor lantai bawah pun banyak kursi-kursi untuk singgah dan tentu tempatnya yang terjangkau dari kantin.

"Bra, lo punya duit gak?" tanya Ethan sembari menatap Kibra yang sedang makan bakso.

Ethan berani bertanya seperti itu karena dua teman yang lain sedang mengantri beli makan. Mau taro dimana muka Ethan jika sampai teman-teman yang lain tahu terlebih Artha?

7 turunan mungkin Ethan akan dibully habis-habisan oleh mereka.

"Buat apa? Main judi?" Kibra lalu tertawa melihat Ethan mendengus kesal.

Ethan memainkan jemarinya di atas meja. Cowok itu tak berani menatap Kibra. Ada rasa malu, namun mau bagaimana lagi? Gwen bisa semakin jatuh dalam taruhan sialan itu.

"Buat bayar utang di Taksa. Cuma dikit kok. Utang gue cuma 80 juta di Taksa."

Kibra menyemburkan kuah bakso dari mulutnya. Cowok itu juga menggebrak meja keras.

"Anjing lo!" umpat Kibra kasar. "80 juta lo bilang dikit?! LO GILA HAH?!"

"Eh, anjir!" Ethan menarik lengan Kibra kasar. Membawa cowok itu duduk kembali dengan wajah memerah.

"Buat apa uang yang lo pinjem dari Taksa hah?! Buat apa?!"

"Sssttt, sssttt! Diem dulu setan!" sentak Ethan.

"Jelasin sama gue!" Desi Kibra tajam.

Ethan menghela nafas kasar. Kedua matanya memelas menatap Kibra, ada sedikit ekspresi frustasi yang membuat Kibra diam.

"Gue balapan beberapa Minggu yang lalu. Gue taruhan sama dia duit 80 juta. Tapi karena Taksa gak mau duit dia minta yang lain,"

Kening Kibra mengkerut dalam. "Minta apa?"

Dalam diam Ethan menelan ludah ingin mengatakan sesuatu yang sangat sensitif dan mungkin akan membuat Kibra murka.

"Gue jadiin Gwen bahan taruhan..."

Bugh

Tubuh Ethan oleng ke samping karena seseorang menendangnya kencang. Artha menatap tajam seorang Ethan Dewangga. Tak habis pikir dengan jalan otak Ethan. Bagaimana bisa cowok itu menjadikan seorang wanita bahan taruhan demi kesenangannya sendiri?!

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang