ISS: 19

4.6K 294 12
                                    

HOLA AKU COMEBACK 😗

SAPA AKU KEK APA ELAH!🥵

••••

B

ekal mungkin akan tumpah jika Gwen tidak segera menghentikan larinya. Gwen yang terlalu semangat memilih berlari ke kantin untuk menemui calon tunangannya.

Pagi di hari Selasa ini Bunda menitipkan ini untuk Ethan. Resep nasi goreng terbaru yang Bunda lihat dari sosial media. Gwen sudah mencicipinya tadi, dan itu sangat enak.

Ethan dan Eliza memang dekat. Eliza sudah menganggap Ethan sebagai anaknya sendiri. Begitupun dengan Ethan. Tapi anehnya cowok itu tega dengan Gwen.

Mata Gwen memicing melihat Ethan di koridor menuju kantin. Bibirnya seketika mengembang melihat tidak ada tanda-tanda sosok Rubby disekitar cowok itu. Gwen sontak berlari lagi, ia memeluk pinggang Ethan erat.

"Ethan!" sapanya riang.

Ethan berbalik badan. "Gak usah peluk-peluk gue! Gatel banget sih."

Gwen memutar bola matanya. "Di rumah sakit lo peluk gue waktu tidur! Lo juga gatel."

"Kan itu biar lo gak jatoh." sahut Ethan.

"Kin iti biir li gik jitih." cibir Gwen meledek.

Ethan mendengus kasar. "Gak usah peluk-peluk gue sembarangan kecuali di depan bokap nyokap lo."

"Otak lo dihasut Rubby lagi ya? Kemarin lo manis sama gue. Sekarang lo jutek lagi. Lo kenapa sih?"

"Gue hutang budi sama lo. Stop ngira gue peduli."

Perkataan Ethan sukses membuat tubuh Gwen terpaku. Gwen lebih baik tidak mendengar kalimat itu lagi seumur hidupnya meskipun tahu Ethan bersikap baik hanya karena hutang budi padanya.

Karena, mendengar langsung kalimat itu dari orangnya membuat dunia Gwen seketika hancur lebur. Hatinya linu. Gwen tidak tahu harus merespon bagaimana.

"Wih, buat gue ya Gwen?" sosor Romeo yang kini berada di antara Gwen dan Ethan.

Gwen mundur beberapa langkah, dan menatap Romeo.

"Buat gue, Gwen?"

Tatapan mata Gwen naik melihat Ethan yang berada di belakang Romeo. Gwen menghela nafas lirih. "Iya, buat lo." katanya pelan.

Romeo berseru senang. Kotak bekal beralih ke tangan Romeo. Gwen menunduk ketika tatapan Ethan berubah dingin. Cowok rambut coklat itu melengos pergi. Gwen mengigit bibirnya dengan hasrat menggebu. Ia emosi.

Ingin sekali marah pada Ethan. Tetapi bagaimana bisa marah? Gwen memberi Romeo bekal yang seharusnya diberikan pada Ethan saja rasanya sudah menyesal.

Tadinya Gwen berniat membalas dendam.

••••

Pulang sekolah Gwen melihat Taksa diparkiran. Cowok mengenakan jaket kulit hitam dengan helm yang sama hitamnya seperti baru sampai di sekolah ini. Gwen yang merasakan firasat tidak enak lebih dulu berbalik badan. Dan pelan-pelan melangkah menjauh dari parkiran.

Untuk apa Taksa kemari? Semoga saja firasat Gwen melenceng. Mungkin, cowok itu ingin bertemu temannya di sekolah ini. Atau sedang ingin mencari cewek-cewek Merdeka.

Ya, mungkin itu.

Namun harapan Gwen pupus ketika tidak lain dan tidak bukan Taksa memanggil namanya.

"Gwen!"

"Aduh mampus gue!" umpat gadis itu seraya meringis. Gwen menoleh lambat, Taksa terlihat menghampirinya.

Umpatan kasar terus Gwen layangkan dalam hati. Harusnya Gwen sudah di dalam mobilnya dan bersantai sembari memainkan ponsel.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang