Comeback nih gaes!
Gimana seneng gak?? Kalau gak seneng aku gak bakal update lagi😃🙏🏼
Jangan lupa vote dan komen kakak🥰
••••
Tenggorokan Gwen jadi kering sendiri akibat kejadian tadi. Sepanjang perjalanan Gwen hanya diam dengan wajah memerah. Meruntuki dirinya kenapa bisa seagresif itu?
Dan kenapa pula Gwen baru kepikiran menyesal sekarang?
Gwen mendesah frustasi. Ethan dari tadi diam sama sepertinya. Jika biasanya mereka adu mulut hanya karena masalah sepele, maka kini tidak. Bahkan ketika Gwen tidak sengaja menjatuhkan hiasan di dasboard Ethan sama sekali tidak protes.
Raut wajah Ethan datar, menyulitkan Gwen membaca pikirannya.
Apakah Ethan marah sebab kejadian tadi? Atau Ethan ilfeel dengannya yang asik nyosor dengan menciumnya?
"Than..."
"Hm?" deham Ethan seraya memutar stir mobil.
"Kenapa diem?"
Ethan meliriknya sekilas. "Gue capek."
"Y-yaudah pulang aja gak usah ke toko kue kesukaan gue..."
Tanpa menghiraukan ucapan Gwen, Ethan tetap melajukan mobilnya di jalan yang sudah familiar diingatan Gwen. Ini jalan menuju toko kue kesukaannya.
Gwen hanya menunduk dalam dengan gigitan kecil dibibir.
"Gak usah maksain diri, katanya capek,"
"Diem."
"Ya udah terserah lo." sahut Gwen pasrah.
Setibanya di toko kue Ethan lebih dulu turun. Gwen menyusul di belakangnya. Jalan Ethan terlalu cepat membuat Gwen sulit mengimbangi dan berakhir tersungkur di tanah.
Ethan yang melihat itu hanya diam tanpa berniat membantu. Gwen menghela nafas lirih, orang-orang memperhatikannya dengan intens. Gwen malu karena tahu mengapa orang-orang menatapnya begitu, apalagi kalau bukan karena Ethan yang tidak menolongnya?
"Lo gak pa-pa?" Seseorang menjulurkan telapak tangan di hadapan Gwen.
Gwen mendongak dan terbelalak begitu melihat itu adalah Romeo. Gwen sontak menyungging senyum sangat lebar. Langsung saja bangkit tanpa mempedulikan lututnya sakit. Gwen memeluk Romeo.
"Ngapain lo ada di sini?!" tanya Gwen semangat.
Romeo tertawa kecil. "Niatnya gue mau ke rumah lo, tapi gue tahu lo gak mungkin ladenin gue kalau gue gak bawa kue kesukaan lo ini. Makanya sekarang gue mampir ke sini, eh, ternyata lo juga mampir."
"Gue kepengen kue soalnya!"
"Jadi gimana? Gue boleh main ke rumah lo?" tanya Romeo dengan alis naik turun.
"Gwen," Ethan menyela. Cowok itu berdiri di dekat Gwen. "Ayo,"
"Gue... Gue mau sama Romeo. Katanya lo capek, lo bisa pulang duluan."
"Terus gue harus bilang apa sama bokap lo kalau dia tanyain kenapa lo bisa pulang sama Romeo?"
"Terserah. Lo kan jago akting," sahut Gwen santai.
Ethan mendengus kesal. "Pokoknya lo sama gue."
"Tapi lo bilang lo capek. Gimana sih?"
"Sekarang udah enggak."
Gwen menggeleng cepat. "No, no, lo harus istirahat di rumah. Jangan kemanapun okay."
"Ck! Ya udah!" sungut Ethan seraya pergi dari hadapan Gwen.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry Sweetie
Teen Fiction"Udah gue duga. Lo pasti suka gue." Ethan menyeringai. "Tapi gue gak suka lo, Gwen. Jadi jangan berharap lebih." "Suka gak suka kita bakal tetep bersatu, Than." ujar Gwen sendu. "Dan gue gak akan nolak perjodohan ini meskipun lo bersikap brengsek bi...