ISS: 07

5.8K 343 11
                                    

Heloo gais!✨

Kabarnya gimana nih? Duh pengen banget berinteraksi sama kalian deh kayak jamannya Tightrope 🥺

Semoga kalian sehat selalu ya.

Gais kalau mau part-nya panjang kita bisa berkerja sama. Kalian vote dan komen, aku ngetik ceritanya😭 mohon kerjasamanya.

••••

"Semakin aku memimpikanmu, Semakin bahagia dan sedih aku sekaligus."

••••

Sedikit bercerita. Dulu Gwen kebal dengan luka apapun yang menempel ditubuhnya. Gwen pernah memanjat pohon mangga demi mengambil 1 buahnya yang matang dan terlihat enak, namun Gwen harus mengorbankan nyawanya untuk 1 mangga itu. Gwen jatuh ke tanah setelah tidak sengaja menginjak dahan yang kecil.

Itu mengakibatkan tulang kaki Gwen patah berbulan-bulan lamanya. Namun orang-orang di rumah kagum dengan Gwen. Gadis kecil itu sama sekali tidak menangis dan merintih kesakitan. Hanya diawalnya saja.

Namun kali ini air mata Gwen tidak dapat dibendung. Gwen menangis sepanjang lorong.

Kenapa harus menangis?

Kenapa semakin dewasa Gwen sering menangis dan larut dalam kesedihan?

Gwen tahu sebabnya. Sebabnya adalah karena Ethan. Karena cowok yang menyandang status calon tunangannya. Kalau saja bukan calon tunangan, Gwen mungkin tidak akan sesakit ini. Gwen bisa mengontrol hatinya yang tidak akan emosi dengan orang yang bukan siapa-siapa di hidupnya.

Tetapi ini Ethan! Ethan tunangannya. Dan Rubby adalah mantan sahabatnya yang dulu sangat Gwen sayangi.

"Gwen!"

Seseorang membalikkan tubuh Gwen kasar. Gwen menatap orang itu dengan mata memerah dan penuh air mata.

"Kenapa gak menghindar?" desis Ethan marah.

"Apa peduli lo?" Suara Gwen sangat lirih.

"'Apa peduli lo' lo bilang? Lo jadi luka gini! Ntar siapa yang bokap lo marahin? Gue!" Ethan menyentuh rahang Gwen, memperhatikan dahi cewek itu yang robek dan keluar darah segar.

"Ini juga kenapa nangis?" Ethan menghapus air mata yang keluar dari mata kanan Gwen kasar. Yang justru membuat Gwen terkekeh dalam hati. "Gak usah nangis. Cengeng banget."

Gwen menepisnya pelan.

"Dulu gue pukulin lo gak nangis. Sekarang cuma dilempar botol masa nangis..." ejek Ethan membuat Gwen menipiskan bibir.

"Cewek lo ngeselin, tapi lo lebih ngeselin."

Ethan menatap lantai. "Obatin luka lo."

"Kenapa mendadak lo baik gini? Pasti modus biar bokap gue kasih lo uang lagi kayak bulan lalu." Gwen melangkah meninggalkan Ethan. Andrew biasanya akan memberi Ethan uang tanpa sepengetahuan Gwen, karena cowok itu membantu Ayahnya menjaga Gwen dari marah bahaya. Tidak tahu bahwa sebenarnya Ethan lah bahaya bagi Gwen.

Ayah hanya tahu kebaikan Ethan. Tidak dengan keburukannya.

Ethan sontak mengikutinya. "Iya. Enak gue-nya, bisa dapet duit."

"Batalin perjodohan ini, Than. Kasian bokap gue."

"Ah diem deh. Gue lagi gak pengen kasar sama lo. Jangan paksa-paksa gue."

Kepala Gwen menengok ke kanan dan kiri, kemudian masuk ke dalam UKS. Saat hendak menutup pintu Ethan lebih dulu menyelip masuk membuat Gwen terkejut dan refleks mundur beberapa langkah.

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang