ISS: 33

3.6K 207 11
                                    

SORRY GAIS BARU NEXT SEKARANG.

LAGI PERTIMBANGKAN BEBERAPA PART DI CERITA INI. DAN NENTUIN ENDING SERTA KONFLIKNYA KAU KEK MANA.

btw udah berapa lama sih gak update? Wkwwkwk🙌🏼

Pokoknya stay tuned terus yaa❤️❤️

Follow IG:

mi_amor.07
feyy.feyy07

•••••

Wajah Gwen kusut sejak semalam, sejak dimana Ethan mampir ke balkon kamarnya, berkata tidak jelas yang justru membuat perasaan rindu tiba-tiba menyeruak masuk ke dalam hati dan pikiran Gwen. Nyatanya ia tidak bisa tidur setelah itu. Sampai pukul 1 malam, hanya sosok dan perkataan Ethan yang menghinggapi.

Gadis ini gundah. Gwen tidak tahu mana yang harus ia percaya. Ucapan Ethan atau fakta yang ia lihat selama ini. Karena jika dilihat dengan sebelah mata pun, hanya sikap perhatian Ethan pada Rubby dan sikap tak suka cowok itu padanya. Namun bukan kah tidak baik jika hanya memandang sebelah mata?

Tetapi Gwen takut, takut jika mengusik lebih dalam hatinya akan lebih sakit dari sekarang.

Gwen menghembuskan nafasnya pelan. Kenapa semakin ia hidup lebih lama di dunia, hanya kesakitan yang dirasa?

Ah... Memikirkan hal tersebut tidak akan pernah selesai. Matahari kini sudah naik kepermukaan. Kulit Gwen bahkan terasa hangat.

"Ah! Telat!" gerutu Gwen bertambah kusut.

Tatapannya berubah memelas pada pak satpam. "Pak... Boleh ya?"

"Eee- nak Gwen tumben sekali... Mikirin cowok ya sampai gak bisa tidur?"

Gwen merenggut lucu. "Iya, kok tahu? Bapak juga pasti pernah muda, jadi boleh dong memaklumi saya?"

"Peraturan tetap peraturan. Itu kan dulu nak Gwen. Ndak ada hubungannya sama pekerjaan bapak."

"Pak... 1 kali aja... Ayolah."

"Gwen? Kamu telat??" tanya ketua OSIS yang sedang patroli. Gwen mendengus lirih. Dia Dion, ketua OSIS yang paling ditakuti siswa-siswi SMA sini.

"Saya—"

"Kamu telat 30 menit loh, Gwen."

"Tapi kak... Saya tadi—"

"Saya gak mau denger alasan kamu, Gwen. Walaupun kamu perempuan bukan berarti saya bisa luluh sama kamu."

"Sekarang kamu ikut saya, kamu berdiri di dekat tiang bendera." ucap Dion tegas.

"Loh kak? Gak ada hukuman yang lebih ringan??"

"Kamu menolak? Saya bisa tambah hukuman kamu."

"Kak.. kakak tega sama saya?" Gwen memberikan raut memelas.

"Justru itu! Hukuman ini biar kamu gak tertarik buat telat lagi. Kamu ini telat 30 menit, Gwen! Setengah jam sendiri!"

"Iya, kak... maaf..."

"Ayo ikut saya."

Tap...

Tap...

Suara langkah kaki yang dibalut sepatu terdengar di telinga Dion dan juga Gwen. Mereka sama-sama menoleh dan terbelalak melihat Ethan datang dengan rambut acak-acakan.

Ethan mengerjap pelan dan tersenyum kikuk pada Gwen. Lalu tatapannya pada Dion yang wajahnya sudah memerah menahan emosi.

"Ethan Dewangga, kamu kayaknya suka banget cari masalah sama saya."

I'm Sorry SweetieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang