- PART 7 -
Hari masih panjang, apalagi ditambah kejadian tak terduga yang menyebabkan Yessica Tanisha duduk merengut di antara keempat lainnya, disertai tawa yang sesekali menguar dari bibir tipis milik Jessi.
Sambil menahan tawa dengan mengatupkan bibirnya, Jessi meledek Chika menggunakan template yang sering ia dengar dari aplikasi Tiktok. "Ngerti sekarang? Ngerti dong, masa gitu aja gak ngerti."
"Ck. Lo kalo langsung bilang ke gue dia udah punya pacar, gue pasti paham kok. Gak akan kegatelan, idih najis!" protesnya.
"Gue ngeliat dari arah dapur aja kocak, apalagi dari tempatnya Jeji. Lo gak pengen ngakak apa kak?"
"Bahahaha, sialan, haha.. Jangan dibikin inget dong! Sumpah ya, mukanya kak Chika tadi nista banget!"
BUGH
BUGH
Bukannya merasa sakit, dua anak kembar itu malah tertawa semakin lepas. Begitu tawa mereka mereda, gantian suara lembut Indah yang terdengar.
"Emangnya kak Chika beneran suka sama kak Gita? Sama cewek?"
"Cuma biar ada gandengan aja sih, Ndah. Soalnya dia tetep nomer satu."
"Kalo gitu, kenapa harus cewek?"
"Kalo dia mulai curiga, tinggal bilang aja kalo kita sahabat. Toh persahabatan dua perempuan yang terlalu dekat emang sering disangka beda kan?"
"Buru-buru tobat deh Chik, lagi diliatin karma noh." ujar Gracia.
Chika tersenyum lebar, tidak merasa bersalah apalagi hanya sekadar mengindahkan ucapannya Gracia. Menurutnya adalah hal benar, untuk memberi pelajaran bagi orang-orang yang menganggap cinta bisa jatuh pada siapa saja. Yaa sebenarnya tidak masalah dengan siapa saja, asalkan mereka tidak menyalahi kodrat. Bukannya seharusnya begitu?
Hening, hingga bunyi mobil yang baru saja memasuki halaman rumah terdengar sampai tempat mereka berkumpul.
"Perasaan ayah sama mama bilangnya bakal pulang sore paling cepet. Siapa yang dateng?"
Mereka saling tatap, tidak merasa membuat janji dengan seseorang, pun dengan Indah yang merasa belum meminta untuk dijemput oleh kakaknya.
CTING Hiachuu
"Hapal banget tuh gue, notif chat dari Dean di ponselnya Jeci."
Yang bersangkutan langsung mengecek ponselnya. Memang benar ada pesan dari Dean, tapi lelakinya itu bukan mengabari akan datang sebab sudah lebih dulu dilarang. Mau girls day home katanya.
Lalu disusul dengan suara panggilan masuk dari ponsel Jesslyn.
Panggilan masuk
SIAPA YA?
Tombol hijau segera ia geser untuk menerima panggilan itu. Panggilan dari seseorang yang saat ini hanya dia yang tahu, seharusnya begitu, dan menimbulkan rasa penasaran dari yang lainnya. Lihat saja ekspresi mereka, khususnya Jessi.
"Halo, kenapa?"
"Kok malah nanya kenapa. Lo minta kita ketemuan tapi udah hampir dua jam gue nunggu, malah lo sendiri yang gak dateng. Makanya gue sekarang ke rumah lo."
"Hah, gue?"
"Iya elo. Udah sini cepet keluar, temenin gue makan siang. Dikira gak laper kali nungguin lo cuma pesen minuman."
Jesslyn menatap curiga kearah kembarannya. "Ya tunggu, gue pamit dulu."
Panggilan terputus, dan Jesslyn belum mengalihkan tatapannya dari Jessi. Yang malah memancing rasa penasaran hingga rasa curiga dari Gracia, Chika, serta Indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE J
FanfictionApa jadinya kalau kamu punya saudara kembar, tapi terpaut dua tahun pendidikan? Yaa gitu dah.. (Note : Buat para pembaca versi pertama cerita ini, mohon maaf Daee gak mau lanjutin alurnya. Semoga versi ini tetap bisa menghibur yaa..)