- PART 18 -
Dua mobil sport itu berlomba-lomba saling mendahului. Mulai dari menggiring rivalnya ke pembatas jalan, menyerempet tipis, hingga dengan sengaja membenturkan bagian depan mobilnya pada bagian belakang mobil rivalnya. Menurunkan kepedulian tentang keamanan dan keselamatan diri masing-masing.
Masih di hari terakhir ospek yang kini langitnya tak lagi terang. Di tribun sirkuit balapan tersebut, terlihat Syafiq sedang bersorak menyemangati sahabatnya yang mengendarai salah satu mobil sport di arena itu, aksi mereka terpampang di layar besar yang bersebrangan dengan tribun. Beberapa orang yang memang sedang berada disana turut mendukung pengendara dari 6-freak, yaa itu karena pengunjung sirkuit ini adalah member, dan sirkuit ini adalah kepunyaan salah satu dari 6-freak.
Kalau kalian masih ingat, pada dasarnya mereka ini anak-anak yang nakal, tadi di jalan secara acak mereka memancing seorang pengendara mobil sport yang mereka temui agar membalapnya, ya memang ingin balapan sebenarnya. Dan kesenangan bagi mereka karena orang itu seolah tidak terima sehingga sempat terjadi balapan liar. Meski nakal, 6-freak merasa kelakuan mereka tidak aman untuk pengendara lain, membuat Olla menggiring pengemudi itu untuk mengarah ke sirkuit mereka.
CIIIIITT
BRRAAAKKK
"FADEL!"
Lulu menjerit histeris, di layar besar, kedua mobil sport berhantaman keras. Kronologinya si rival yang terus sengaja membentur pada bagian belakang mobil Fadel. Fadel yang sepertinya kesal dengan sengaja melakukan drifting dan berputar 180 derajat, membuat mobil rivalnya menubruk dalam posisi berhadapan.
"FADEL TOLOL! JANGKUNG BEGO!" Yang mengumpat adalah Olla, dia tahu betul pikiran temannya, 'Mobil gue dibikin lecet, sekalian ajalah'
Masih dari layar besar, terlihat Amiral dan Cornelio menolong masing-masing pengendara itu, dibantu beberapa orang yang memang dibayar untuk menjaga dan merawat tempat ini.
Setelah melihat temannya selamat dan berhasil dikeluarkan dari mobilnya yang sudah penyok parah, Lulu; Syafiq; dan Olla turun dari tribun. Anin mengikuti dengan berjalan santai, dia suka melihat tontonan semacam ini, tapi dia benci kalau Oniel pesertanya. Terkahir ada Jesslyn yang menyempatkan diri untuk menghampiri salah seorang yang dikenalnya dan meminta tolong.
"Kak, itu jangan lupa disemprot APAR dulu ya, nanti mobilnya tolong dibawa dulu ke tempat Olla."
"Oke ci!"
Setelah mengucapkan terima kasih, Jesslyn lanjut menuruni tribun. Begitu sampai di tribun bawah, Jesslyn malah mendengar perdebatan tak berbobot.
"Lo pengen mati kan? Udah gue bantuin kok malah masih hidup?" Tanya Fadel karena kesal.
"Yeh, suka bener kalo bicara.." sahut si rival yang terkesan kelewat santai. Diakhiri dengan kekehan pelan.
"Kalian berdua anjing."
Semuanya tertawa mendengar Lulu bergumam dengan intonasi serta ekspresi datar, padahal seharusnya, kalau ingin mengumpat itu seperti teriakannya saat di atas tadi. Tidak dilakukan oleh Lulu, sebab sebenarnya yang ingin perempuan itu sampaikan adalah rasa lega karena dua orang gila itu masih bisa becanda.
"Eis, udah- oh ya, lo tenang aja, mobil lo kalo rusak total nanti diganti sama dia." Ujar Cornelio, setelahnya menunjuk salah satu sahabatnya.
"Hm, ya ya, gue aja, iya. Gue padahal nggak tau ide gila kalian. Udah bagus gue disini bantu ngawasin, sekarang suruh tanggung jawab." Pasrah si orang yang ditunjuk. Lalu ia menghadap ke arah lain untuk mengadu. "Tuuh yaang, mening tadi kita pulang berdua atau cari hotel, gila aja aku disuruh tanggung jawab. Yaa kalau disuruh tanggung jawab ke kamu sih nggak masalah."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE J
FanfictionApa jadinya kalau kamu punya saudara kembar, tapi terpaut dua tahun pendidikan? Yaa gitu dah.. (Note : Buat para pembaca versi pertama cerita ini, mohon maaf Daee gak mau lanjutin alurnya. Semoga versi ini tetap bisa menghibur yaa..)