PART 27

50 9 2
                                    

Ada pantun nih gaes..

Daee suka angka dua lapan, lebih suka lagi kalau ini ending
Halo teman-teman, happy reading!

He

He

He

- PART 27 -

Waktu yang berlalu terasa perlahan bagi Jessi. Bahkan waktu berjam-jam yang ia lalui masih menahannya di hari yang sama. Masih petang. Masih di tempat yang sama dengan wanita lain dari pria pendek yang berstatus pacarnya, yang entah sekarang berada dimana, ia tak peduli.

"Cici kok masih jelek sih?" Tanya Freya. Tapi kemudian pikiran perempuan manis itu melayang. "Ooh iya, ci Jessi sekamar sama ka Anin ya.. Lupa."

Diledek begitu, Jessi hanya menatap datar pada Freya, tapi tidak sampai marah.

"Sana mandi ci, nanti aku carikan bajuku yang pas buat cici. Sekalian under wear gak?"

"Aku telanjang aja gak sih?"

"Hush jangan ngaco, ci!"

"Haha, kenapa?"

"Cici belum putus sama bang Dean, Feya gak mau jadi selingkuhan."

"Loh, bagus dong, impas."

"Aahh, cici mah.. Kalau gini, Feya jadi berfikir dimanfaatin doang sama cici!"

Jessi tertawa, lebih lepas dari tawanya sejak pagi ini. Freya tentu tersenyum melihat itu. Ah, bahkan perasaannya kelewat senang, karena Jessi tidak menolak apa yang ia ungkapkan pagi tadi.

"Becanda, Fe. Cici mau balik aja ke kamar. Mau marahin Jeji."

"Nggak kebalik? Ci Jeji kali yang mau marahin cici. Coba sekarang mana ponsel cici? Padahal cici seharian pergi, tapi nggak kasih kabar dan nggak bisa dikabarin."

"Iya iya, ini cici juga udah gelisah, makanya mau balik ke kamar. Eh, ini kamu sekamar sama Mumu kan? Kemana tuh dia?"

"Tadi pagi sih dia bilang pergi sama ayangnya. Ayo ci, Feya ikut ke kamar kamu."

Mereka berdua mulai meninggalkan kamar Freya. Keduanya berjalan beriringan dengan Freya yang bergelayut manja pada lengan Jessi. Tidak ada penolakan, sekali lagi Freya bersyukur bahwa dirinya lah yang menjadi saksi malam itu.

Tidak masalah kalau dirinya akan dianggap mengambil kesempatan. Toh, kesempatan itu ada memang untuk diambil kan?

Lagipula, Freya ini sudah lama mengagumi perempuan di sebelahnya. Hanya saja, ia sadar diri, perempuan di sebelahnya memiliki kekasih dan itu laki-laki. Sudah jelas ia kalah dan tak memiliki celah.

"Kamu mau dinner apa, Fe?"

"Mau ramen, tapi masak sendiri. Ah, dimana kita bisa masak ya ci?"

"Nanti aja kalau kita pulang. Sekarang kamu tunggu cici mandi, nanti kita ke tempat sushi. Oke?"

"Asyiiiik!"

...

TA DA!

"IH! Kenapa kamu ikut sih, Mu? Yang lainnya jadi ikutan kaaan!"

Malamnya Jessi dan Freya pergi ke tempat yang menjual sushi dan ramen. Bersama rombongan liburan mereka, yang tentu saja kecuali Dean.

Awalnya, Freya hanya menanggapi chat Muthia yang menanyakan dimana dirinya akan makan malam. Tidak menyangka kalau Fadel yang menempel padanya akan diikuti oleh 6-freak. Dan berakhir diikuti juga oleh yang lainnya, termasuk Gracia dan teman-temannya.

"Kita jadi kaya booking satu restoran deh ini." Celetuk Christopher.

"Emang iya kok. Gue yang booking buat kenyamanan adik gue."

DOUBLE JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang