PART 21

111 21 4
                                    

PART 21 -

...

Lalu bagaimana dengan keadaan di ruangan Jesslyn?

Ramai, oleh teman-teman 6-freak minus Amiral, ketambahan Indah; Anin; Muthe; Freya. Iya, yang diusir sama Gracia cuma Amir. Soalnya semua yang diminta sama Jesslyn, gampang banget diturutin sama dia. Contohnya bikin short video yang bikin kaki adiknya kerja keras, padahal hanya dilihat saja sudah membuat pilu. 

"Kak Greee, suruh balik ih pacar kakak. Kangeeen.. "

"Idih buceeen."

Itu suara Florenzio Syafiq, yang tengah menunduk menatap ponselnya,  jangan lupakan sebelah tangan menggenggam tangan milik Indah. Emang ya, nggak di ruangan Jessi doang, disini juga si pendek banyak omong, dan tidak berkaca pada diri sendiri.

"Bacot nih si kembang, itu ada musuh weeey! Lepas dulu si Indah, nggak bakal kabur dia.." Sindiran keras itu dari Lulu. Dia kesal dengan dua sahabatnya, yang satu main sambil merengek, yang satu main sambil pegangan. Ditambah lagi satu yang main sambil takut-takut soalnya lawan pacar, dia adalah saudara Liyo. 

Ruangan itu ramai karena mereka sedang bermain game mobile dan terbagi menjadi dua team, masing-masing terdiri dari empat orang. Team pertama ada Jesslyn; Lulu; Syafiq; dan Liyo, sementara team lawan ada Gracia; Anin; Fadel; dan Olla. Sementara Muthe; Freya serta Indah hanya menjadi wasit yang membatasi umpatan-umpatan kasar para pemain. 

Hingga kemudian pintu ruangan terbuka dan memberikan akses masuk untuk dokter Evan serta perawat Abel. 

"Loh, pasien Jessi?"

"Bukan, yang ini Jesslyn, jangan tertukar ya.. Lagipula, rambut mereka berbeda. "

Perawat Nabel sadar, yang ia lihat sebelumnya berambut lebih pendek dari yang diruangan ini. Hebat, kenapa nggak dirawat dalam satu ruangan aja ya? Kan lebih hemat.. pikir Nabel.

Loh iya juga- Daee

"Eh ada pak dokter!" Kata si Freya yang menyadari kedatangan dokter Evan dan perawat Nabel, emang ya mereka tuh pada kebangetan, masa iya tidak ada yang mendengar suara pintu yang dibuka? 

"Halo, boleh saya ganggu sebentar buat periksa Jesslyn?"

"Tanggung om-" Terdengar Fadel menyahut santai, tapi tiba-tiba ponselnya raib. "woylah ponsel gueehehe, Mumucang itu udah hampir menang loh team aku."

Niat marah pada si pelaku yang ternyata sang kekasih, Fadel batal marah. Malah pasang wajah yang menurutnya imut agar Muthia luluh. 

"Najisin banget bang Fadel! Ini mau udahan atau... "

"Atau apa Fey?" Sela Anin, tatapannya sudah tajam sejak karakter Fadel tiba-tiba diam.

"Maaf kak Anin, aku nggak takut dulu sama kakak, itu pak dokter sama perawat ganteng punya pasien lain selain disini, jadi harap sudahi permainan kalian!"

"Oh?" Anin menoleh ke arah pintu masuk. "Maaf om dokter, lagi fokus main, sok aja kalau mau periksa pasien bawel ini."

Oh ya, sebenarnya mereka tau kalau dokter Evan ini adiknya pak Dwayne, alias paman dari Fadel. Makanya si Fadel manggilnya om, Anin juga sama. Tapi perihal Anin yang justru sewot sama Freya, itu murni karena memang dia tidak menyadari dokter Evan masuk berama perawat yang berawajah tampan namun asing. 

"Kalian lagi gantian jenguk si kembar ya?" Tanya dokter Evan sebelum mendekati ranjang.

"Nggak om, yang satunya bukan temen kami."

"Beda sekolah?"

"Bukan juga om, emang aneh mereka mah pokoknya. Segala sakit satu malah yang satu ikutan sakit." Celetuk si Liyo. Tapi setelahnya pundak lelaki tinggi itu dipukul pelan, lalu Anin berbisik memintanya untuk diam. 

DOUBLE JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang