PART 15

141 23 2
                                    

- PART 15 -


15 bulan kemudian
Pagi hari di tahun ajaran baru di Universitas Batavia


"HEI ITU YANG JALAN, PERCEPAT LANGKAHNYA! KAMU UDAH TELAT!"

Teriakan melengking dari salah satu panitia ospek di Uniba tidak cukup membuat seseorang yang dimaksud sampai menurutinya. Jangankan lari, dia bahkan tidak mempercepat langkah dan malah mengeluarkan ponselnya masih sambil berjalan.

Seorang lagi dari panitia akhirnya menghampiri orang tadi, lalu berhenti beberapa langkah di hadapannya untuk memberi jarak. Berhasil, orang tadi menyadari kehadiran seseorang dan menghentikan langkahya, tapi tetap menunduk menatap ponsel di tangannya.

Merasa dihalangi sebab tidak ada sepatah kata dari seseorang yang berdiri di hadapannya, membuat orang tadi jengah dan mengangkat kepala, berpaling sejenak dari ponselnya.

Sebelah alisnya terangkat, tampak angkuh bagi si panitia yang mulai geram.

"Lo telat, sekarang juga lari ke aula! Cepet!"

Sekali lagi, orang tadi tidak menuruti ucapan si panitia. Justru menunduk memperhatikan pakaiannya. Begitu kepalanya kembali tegak, orang tadi terkekeh.

"Ehe, gue salah outfit kayanya, sekarang lagi ospek ya?"

"Ck. Malah becanda lo? Cepetan lari ke aula!"

"Apa sih? Gue bukan maba, nih kalau nggak percaya." Orang tadi merogoh ranselnya untuk mengambil dompet dan menunjukkan sebuah kartu.



Universitas Batavia

Jessi Chandra Valerie

014341216

Management Business



"Udah ya? Gue mau ketemu dosen nih, takut ditungguin."

"Eh? Iya kak, maaf.. tadi saya kira maba."

Jessi berlalu acuh, sembari merapihkan barangnya. Dia maklum, mungkin panitia yang tadi mencegatnya adalah kakak kelas dari Jesslyn dan kebetulan saling mengenal.

Tapi baru beberapa langkah, seseorang menyerukan namanya dengan suara yang memekakan telinga.

"OI JE, MAU KETEMU MISS AKSA YA? BARENG DONG!"

Jessi terpaksa kembali berhenti dan menoleh ke arah datangnya suara. Dari arah gerbang kampus yang menjulang itu, Jessi melihat tujuh anak manusia berlari kecil ke arahnya. Hanya enam, yang satu ditarik paksa oleh satu yang lain. Jessi mengenali mereka meski masing-masing dari mereka menggunakan masker untuk menutupi sebagian wajah mereka.

"Apaan anjir-"

Mulut Jessi lebih dulu dibungkam sebelum ia menyelesaikan kalimatnya oleh satu orang yang merangkul pundaknya, seolah menunjukkan mereka akrab.

Akrab sih, toh mereka memang saling kenal. Mereka 6-freak, ketambahan Anin yang ditarik oleh Lulu. Sementara pelaku pembekapan adalah Cornelio.

Jessi mau tidak mau mengikuti mereka ke salah satu ruangan.

"Anjir ya Niel, untung wangi tuh tangan lo!"

"Dih, gue mah emang wangi. Ngomong-ngomong tadi akting lo keren!"

"Tapi gue kagetnya beneran ya, sial! Gue niat bolos sendirian, sampai nyolong kartu mahasiswanya Jeci."

Sekali lagi perkenalkan, orang tadi yang ditegur panitia ospek dan menunjukkan kartu mahasiswa dengan nama Jessi Chandra Valerie adalah seorang Jesslyn. Perempuan itu tidak salah pakaian, sebab sebenarnya dia adalah salah satu mahasiswa baru di kampus tersebut.

DOUBLE JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang