Spesial buat kalian yang lagi liburan, alias udah ada yang nagih walau satu orang.
Selamat karena aku nggak jadi bikin ini sebagai last part.
Selamat membaca!!
- PART 20 -
...
"Mas Dean, mas Amir, mulai sekarang dia yang akan bantu saya merawat si kembar." Ujar sang dokter, mengarahkan pandangan tiga orang lainnya ke arah pria yang memakai seragam perawat.
"Ah ya betul, saya Abel. Kedepannya bisa minta tolong ke saya kalau ada apa-apa.."
"Oke mas Abel."
Selepas memperkenalkan perawat Abel, dokter Evan memastikan kalau pasien di depannya sekarang benar Jessi, barulah ia mulai memeriksa kondisi Jessi dibantu perawat Abel.
Tidak perlu penasaran tentang alasan si kembar perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit, karena kemarin Jesslyn main basket terus kesleo. Eh si Jessi malah ikutan demam tinggi. Kalau alasan Amiral ikut manggil Jessi dengan kesayangan sih, cuma pengen godain Jessi doang, habisnya si Jesslyn masih molor dan dia diusir Gracia tadi. Lihat saja, sepanjang dokter Evan memeriksa kondisi Jessi, dua lelaki tampan itu malah berbalas toyor di belakang.
Dokter Evan yang telah selesai memeriksa Jessi, hanya menggeleng melihat kelakuan Dean dan Amiral yang belum selesai dengan aksi berbalas toyor. Berbincang sebentar dengan Jessi terkait keluhannya, lalu pamit diikuti perawat Abel.
"Kalian bikin malu ishh!"
"Amiralnya babe, masa ikut-ikutan manggil kamu kesayangan.. emangnya Jesslyn nggak cukup?"
"Yaa kalau bisa dua, kenapa satu." celetuk si lelaki yang lebih tinggi.
"Bacot Amir, gue yang kagak mau. Dah sonoo, balik ke ruangan kakak gue!"
"Yeh, kan gue tadi udah bilang, gue diusir cici kalian."
Mendengar itu sekali lagi dari Amiral, Dean tertawa lebih keras dari sebelumnya. Dia bahkan bergumam kata mampus yang diabaikan oleh Amir, sebab lelaki itu memilih berjalan menuju sofa untuk duduk disana.
"Oh ya babe, katanya Chika nanti jadi kesini, mau pamer pacarnya."
"Ganteng nggak? Kalau nggak, jangan kesini deh, ntar gue tambah pusing."
"Pacarnya Chika malah cantik, Je." sahut Amiral dari sofa. Kepalanya sih tertunduk menatap ponsel yang sedang digenggam, tapi telinga tetap menyimak.
"Seriusan? Wah gila sih, gue kira dia becanda waktu bilang naksir kak Gita."
"Padahal Chika sama gue aja ya, Je?"
"Nah si anjing, tobat Mir, emak bapak lo ngeliatin noh dari surga."
"Hehe, becanda elah bang. Eh lo belum sarapan kan bang? Gue mau order nih. Jeci mau bubur atau oatmeal?"
"Oatmeal dong!"
"Okey"
Kira-kira menunggu selama dua puluh menit, Jessi sama Dean doang yang nunggu soalnya Amiral ketiduran di sofa, pintu ruangan dibuka setelah dua kali diketuk. Memberikan akses untuk seseorang, maksudnya tiga orang, untuk masuk ke ruangan tersebut. Salah satu dari mereka terlihat menenteng beberapa kresek kecil.
"Lah, ini mah kak Jeci."
"Ya kan gue udah bilang tadi, malah ngeyel."
"Ya maap atuh kak Chika, bang Amir tadi bilangnya ruangan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE J
FanfictionApa jadinya kalau kamu punya saudara kembar, tapi terpaut dua tahun pendidikan? Yaa gitu dah.. (Note : Buat para pembaca versi pertama cerita ini, mohon maaf Daee gak mau lanjutin alurnya. Semoga versi ini tetap bisa menghibur yaa..)