PART 16

124 18 3
                                    


- PART 16 - 

Jessi serta Gracia sudah bergabung dengan rombongan Jesslyn.  Karena sudah memasuki jam makan siang, mereka memutuskan bertemu di salah satu restoran sushi. Meskipun Gracia mengenakan topi lengkap dengan masker untuk menyamarkan wajah, pengungjung lain tetap menyadari sosok bintang yang datang berkunjung. Tak heran jika beberapa dari mereka segera mengangkat ponsel untuk sekedar memfoto.

Jessi jadi ikutan menunduk saat berjalan menuju meja dari tujuh remaja yang letaknya agak di ujung.  Dia nggak siap kalau harus ikut terkenal, untung saja dirinya memakai topi.

"Halo semuanya! Kami gabung yaa.." kata Gracia setelah melepas maskernya.

Saat yang lain menyambut dengan riang, Jesslyn justru sedang beradu tatap dengan saudara kembarnya. Tatapannya terlihat mengejek bagi Jessi.

"Duduk ih Je, ntar lo tambah tinggi." Celetukan dari Floren berhasil mengambil atensi keduanya.

Jessi menurut saja untuk duduk, tapi matanya kembali menatap Jesslyn.

"Kalian udah selesai makan atau baru kesini juga?"

"Baru kesini, tapi udah booking tempat sih, biar kita makannya bareng kak. Oh ya, selamat wisuda ya, kak Gre, walaupun telat banget ngucapinnya, hehe.." kata Olla mewakili yang lainnya sembari mengangkat tangan untuk memanggil pramusaji.

"Ahaha, makasih loh Olla, kalian juga selamat ya, udah jadi anak kuliahan sekarang."

"Adududu, diucapin selamat sama artis!" Olla heboh, sebentar, setelahnya ia sadar sesuatu. "Ah tapi kenapa sih Uniba ada ospeknya?"

"Yo ndak tau, kok nanya saya.." kata Gracia jenaka, lalu dia menambahkan "Heh, gue jadi inget kan.. coba ceritain gimana kalian bisa bolos ramean begini?"

Terpaksa, Jesslyn menceritakan pencuriannya pagi ini. Disambung oleh Oniel sebagaimana ide mereka saat melihat Jesslyn berjalan santai padahal sudah lewat waktu awal kegiatan.

Jessi terperangah. Pantas saja posisi dompetnya menjadi terbalik, saat dia mempersiapkan barang sebelum pergi bersama Gracia.

Beda dengan reaksi Gracia yang tertawa puas, bahkan tangannya sudah saling bertepuk. Satu sisi dia memang menyayangkan adiknya nakal, tapi sisi yang lain meneriakkan kebanggaan karena pemikiran adiknya sangat 'ada-ada saja'.

"Ahaha, gue nggak tau kalian itu berani atau nggak peduli, tapi gue salut sama kalian! Ih harusnya gue seangkatan sama kalian aja, pasti hidup gue lebih seru!"

Kalimat tersebut sebenarnya tidak ditujukan untuk seseorang, tapi entah kenapa salah satu dari mereka merasa tersindir oleh ucapan Gracia.

Melihat air muka Jessi yang tiba-tiba tidak enak, Oniel berinisiatif melerai perbincangan teman-temannya. "Udah guys, makanan kita udah lengkap, ayo makan terus lanjut shopping!"

"Selamat makan semuanya!"

...


"Bagi elah Ji, pelit banget jadi orang.."

Tanpa menyahut, Azizi semakin menjauhkan kotak makan yang diberikan adik kelasnya dari jangkauan tangan Axel. Sementara itu, Christopher tampak asyik memandangi sesuatu yang belum diketahui oleh kedua temannya.

"Awas aje lu, gue mau borong makanan kantin, jangan minta! Yok Chris, beli makan!"

Tidak ada sahutan dari Chris, membuat Axel serta Azizi menatapnya. Karena saat ini mereka bertiga sedang di kantin, sedikit sulit untuk menebak apa yang sedang dipandangi oleh Chris, sehingga Azizi hanya mengendikan bahu lalu kembali makan kala bersitatap dengan Axel.

DOUBLE JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang