bab 35

298 26 0
                                    

Happy reading.

Love you❤️❤️

•••••
Setelah Revan pergi, Reva pun bergegas masuk ke dalam dan langsung melihat Aldu yang berjalan dengan lemas sambil sesekali menguap.

"Pagi," sapa Reva.

Aldu menghentikan langkahnya, menatap ke sumber suara dengan mata ngantuknya. Berusaha untuk melihat lawan bicaranya dengan jelas, ia mengucek matanya dan mendapati Reva yang tersenyum manis.

"Pagi juga," balas Aldu.

"Ayo sarapan." Aldu mengangguk lalu mengikuti langkah Reva yang juga berjalan menuju ruang makan.

Saat tiba di ruang makan, sudah tersedia berbagai jenis sarapan. Reva dan Aldu langsung saja duduk dan menunggu Jacksun serta Gorana untuk makan bersama dan tak lama setelah itu, muncul mereka yang ditunggu.

"Pagi," sapa Gorana dan Jacksun serempak.

"Pagi juga." Setelah mendengar balasan, Gorana dan Jacksun mengambil tempat untuk sarapan.

"Revan udah pergi, yah."

Basa-basi pertama telah dikeluarkan, Jacksun berkata sambil mengambil sarapannya.

"Iya, belum lama setelah kalian bangun kok," jawab Reva seadanya.

Suasana di ruang makan cukup tenang, mereka fokus dengan makanannya masing-masing.

"Ok, gue duluan yah. Mau siap-siap," ujar Gorana yang dibalas anggukan dari yang lain.

Gorana meninggalkan ruang makan dan bersiap untuk pergi ke kantor. "Kerjaan nambah banyak ini," gumam Gorana.

Perlahan, Jakcsun menyelesaikan sarapannya dan pamit undur diri dari sana dan yang tersisa hanyalah Reva dan Aldu.

"Ada rencana gak? Kalo gak ada, jalan bareng yuk." Aldu mendongak, menatap kakaknya lalu mengangguk tanda setuju.

Reva bangkit dan membereskan meja makan, ia pergi ke dapur dengan piring kotor di tangannya. Aldu mengikuti Reva untuk membantunya, Reva menyuci piringnya dan Aldu yang mengeringkannya.

"Gimana sekolahmu?" tanya Reva untuk sekedar basa-basi.

"Biasa aja, gak ada yang menarik," jawab Aldu seadanya.

"Kau gak punya gebetan gitu? Atau kamu punya fans gitu?"

Aldu terdiam sebentar, ia mencoba mengingat-ingatnya. "Gak ada," jawab Aldu.

Reva menghentikan kegiatannya, ia menatap Aldu dari atas sampai bawah secara berulang sampai Aldu risih akan hal itu.

"Kenapa sih?"

"Padahal kamu itu tipe ideal yang wanita sukai. Kalo Kakak seumuran kamu dan bukan saudaramu, pasti bakal tergila-gila padamu," celetuk Reva sambil kembali melihat tubuh Aldu dari atas sampai bawah.

Blush ....

Wajah Aldu memerah seketika, entah Reva sadar atau tidak, ucapannya sangat mampu membuat Aldu terbang ke langit kedelapan.

"Bi-biasa aja kali." Aldu berkata sambil memalingkan wajahnya ke arah yang lain.

Reva tertawa geli melihatnya. "Pasti banyak yang suka padamu, cuman kamunya aja yang gak sadar," lontar Reva.

Setelah itu, Reva kembali melanjutkan kegiatannya bersama Aldu. Sesekali ia menggoda Aldu dan membuat rona merah semakin terlihat jelas di wajah Aldu.

Ah, mirip sekali dengan Revan. Belum sehari saja, ia sudah merindukannya, pelet Revan kuat juga yah.

•••••
"Berangkat dulu, semuanya," pamit Gorana.

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang