Happy reading
.
.
.
.
.
.
.Reva dan Revan sudah tiba dirumah, Revan yang memeluk Reva dengan sangat erat hingga Reva susah untuk berjalan, ia hanya menghela nafas saja, jika Revan sudah kumat
"lepas donk, bahu aku pegel" gerutu Reva tak digubris oleg Revan, malah Revan semakin mempererat pelukannya, kepala Revan semakin masuk kedalam ceruk leher Reva
Bruk
Ahhh....
Reva merasa lega, akhirnya sudah sampai di sofa ruang tamu, Revan pun akhirnya terlepas darinya, namun tak selang berapa lama, Revan kembali memeluk tubuh Reva
"lepas dulu van" ucap Reva tegas, Revan pun menghela nafas dulu baru melepasnya
"kamu mau makan apa?" tanya Reva lembut
"mau nasi goreng, sosis, sama ayamnya dibanyakin" jawab Revan
"yaudah aku bikin dulu, kamu mandi trus pake---" Reva sengaja memotong ucapannya, karena sibuk mencari pakaian yang barusan ia beli
"ini" Reva dengan mata berbinar menujukkan kepada Revan
"sekarang kamu mandi, aku masak, trus kita pergi ke taman" sambung Reva dengan senyum manis
Revan mengangguk, lalu mengambil pakaian tersebut, pergi ke kamar dengan langkah lesu. Reva hanya menghela nafas saja, lalu pergi ke dapur untuk memasak
£££££££
Revan dan Reva sudah siap untuk pergi ke taman, sebenarnya Revan malas ke luar rumah, yang dia inginkan hanyalah berdua dengan Reva, namun Reva ingin ke taman, jadi dengan pasrah ia mengikuti"jalan kaki aja, kita ke taman" ucap Reva penuh semangat
Mereka keluar rumah, berjalan santai sesekali mereka menyapa orang dengan ramah, bukan mereka hanya Reva saja yang menyapa, Revan hanya menatap sekitarnya dingin. Mereka sudah sampa di taman, cukup ramai
"haus" rengek Revan kepada Reva
Reva melihat sekelilingnya untuk mencari toko minuman, dan ia menemukannya tak jauh dari mereka
"tuh disana, tapi lumayan rame, yuk lah" Reva menggandeng tangan Revan
Revan mengantri, dan Reva hanya menunggu di bangku taman. Setelah beberapa menit berlalu, Reva melihat bahwa Revan sudah selesai membeli minumannya, karna begitu banyak orang, Revan bingung keberadaan Reva. Sedangkan Reva hanya terkikik melihat wajah kelimpungan Revan, segera ia mengambil handphonenya dan memfotoi Revan

Setelah selesai memfoto, ia menaruh handphone di kantung, dan berjalan menuju ke arah Revan. Ia menarik baju yang Revan pakai, membuat Revan menoleh ke arahnya. Seketika Revan memeluk Reva dengan erat, Reva yang kaget akan hal itu, hanya diam mematung
"aku Kira kamu bakal lari ninggalin aku" lirih Revan. Reva tidak menjawab, ia hanya membalas pelukan Revan saja
Reva melepas pelukan Revan, dan menarik Revan menuju bangku taman. Tak banyak mereka lakukan, hanya bercanda tawa, dan jika haus mereka minum, tetapi senyuman tidak pernah lepas dari bibir mereka
Hingga sebuah anak kecil, datang ke arah mereka dengan tangisan khas anak kecil
"mamam, papap....hiks...hiks" anak kecil tersebut langsung memeluk kaki Revan, lalu Revan menggendong anak kecil itu di pahanya, Reva hanya diam saja
"kamu kenapa nangis baby?" tanya Revan lembut. "tadi acu, main, tapi mamam sama papap ilang, acu sedih.. Hueeeee" jawab anak kecil itu lalu memeluk leher Revan
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby (Hiatus)
Fanfic"Mentang-mentang nama sama, nyuruh orang sembarangan," ucap Reva menyindir seseorang di depannya dengan suara kecil. Akan tetapi hal itu didengar oleh orang yang sedang disindirnya. "Baru dateng disindir, ngajak berantem?" tanya Revan dengan berkaca...