Happy reading guys :)
.
.
.
.
.
."Kalian pada ngomongin apaan sih, keknya serem, muka kalian udah kayak psycopath aja," ucap Sun kepada Aldrich, Risa, dan Revan yang membuat ketiganya kaget.
"Ada deh ... kamu mau tau aja," balas Risa terkekeh pelan.
"Terserah lah, ga peduli juga ... asalkan gw yang terkenal akan kegantengannya dan kekayaan yang luar biasa tidak terlibat dengan rencana licik kalian," ucap Sun yang membuat ketiganya muntah, bukan bohongan tapi beneran muntah.
"iyuh....jijik, kalian kalo mau muntah di toilet bukan disini" sindir Sun yang menghadirkan tatapan tajam oleh ketiganya
"Gara-gara lu bangke, bersihin sono" perintah Revan lalu menjauhi Sun begitu pula dengan Aldrich dan Risa
"kok jadi salah gw? Emang gw apain mereka? Trus kenapa gw yang disuruh bersihin? Kan mereka yang muntah, bukan gw" batin Sun tak mengerti, namun ia tetap melakukannya walau dengan pikiran kemana-mana
^^^^^^^^
Keesokan harinya
Reva berjalan seperti biasa di perusahaannya Revan, akan tetapi ia bingung dengan pandangan disekitarnya, para laki tidak ada satupun yang berani menatap dirinya, para perempuan pun sama, namun ada beberapa yang meliriknya secara sinis
"gw punya salah apa? Emang body gw berubah? Sikap gw berubah? Ampe mereka kek gitu, ada apaan sih sebenernya? " tanya Reva dalam hati, ia tak ingin rasa penasarannya berlanjut, ia segera menanyakan kepada sahabatnya, namun ia tak menemukannya
"apakah saya punya salah kepada anda? Hingga anda tidak berani menatap saya?" tanya to the point dari Reva kepada salah satu karyawan
Karyawan itu menunduk semakin dalam, tidak berani melihat ataupun menjawab. Ia langsung pergi menjauhi Reva, memang tidak sopan, namun ia harus mempertahankan hidupnya
Reva semakin tak mengerti keadaannya, ia terus melangkah ke ruangannya sambil menerka-nerka penyebab kejadian tadi, hingga saat ia berjalan, ia harus berhenti secara paksa, karena melihat mading yang biasanya untuk informasi jika sistem online terganggu. Reva melihat dengan sangat jelas ada namanya yang tertera disitu, ia mendekati mading itu dan membacanya
Pengumuman
Bagi setiap orang yang bekerja disini, baik karyawan, manager, ob atau lain-lain, saya ingin memberi tahu, jika diri kalian tidak mau terhempas dari perusahaan, jauhi seorang perempuan yang bernama Reva Claudia Renata, terutama untuk laki-laki, sekali saja saya melihat kalian melirik Reva Claudia Renata, hidup kalian akan berakhir.
Tertanda
R
Reva menggeram kesal terhadap pengumuman ini, karena pengumuman yang tidak ada faedahnya ini, menyebabkan semua orang menjauhi dirinya. Ia ingin melampiaskan kekesalan dirinya terhadap orang yang berinisial R itu. Dia benci terhadap dirinya kah? Segitu bencinya hingga menghasut orang-orang? Ingin sekali Reva bercerita kepada dua sahabatnya itu, sayangnya dua sahabatnya itu menghilang tanpa jejak
Reva akhirnya kembali melanjutkan langkahnya yang tertunda, ia mengerjakan pekerjaannya, sambil menyumpah serapahi orang yang berinisial R itu
+++++++
Sore hariWaktu bekerja di kantor telah usai, banyak yang sudah pulang ke rumahnya masing-masing, termasuk Reva, ia berjalan keluar ruangan, dengan muka lelah. Ia berjalan menuju parkiran, dan masih sama, tidak ada yang berani menatapnya, sungguh kesal diri Reva, namun jika ia mengeluarkan kekesalannya itu, maka Mereka akan semakin menjauhi dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby (Hiatus)
Fanfiction"Mentang-mentang nama sama, nyuruh orang sembarangan," ucap Reva menyindir seseorang di depannya dengan suara kecil. Akan tetapi hal itu didengar oleh orang yang sedang disindirnya. "Baru dateng disindir, ngajak berantem?" tanya Revan dengan berkaca...