bab 6

9.5K 504 51
                                    

Vote nya yah:)

Happy reading
.
.
.
.
.
.

Hari sudah malam, semua yang bekerja pun sudah pulang ke rumah nya masing-masing, tapi tidak dengan Reva, ia harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya.

"Va, mau aku tungguin ga?" tanya Risa yang berada di ruangan sahabatnya

"Ga usah, gw bisa jaga diri kok lagian lu kan mau dinner sama Aldrich kan?" tanya Reva menggoda Risa.

Risa merasakan pipinya merona merah, ia malu jika membahas aldrich, "En...engga kok, dia cu..cuman nganterin aku pulang." Risa gugup menjawab pertanyaan Reva. Reva tertawa melihat kegugupannya Risa. "Iya nganterin lu pulang, entar nyasar ke restoran." Reva semakin gencar menggoda sahabatnya yang sangat gampang baper ini.

"Kamu mah jangan bahas dia lagi donk, aku malu." tutur Risa yang tak kuasa menahan malunya. "Iya-iya gw dukung kok, pajak nya beliin gw diamond buat beli skin hero yah." ucap Reva sambil terkikik geli.

"Kalo jadi, kalo engga? Yah gitu lah. Kamu juga yah kalo jadian sama bos, jangan lupa kasih tau." balas Risa yang menyerang balik Reva, dan itu sukses membuat Reva menegang. Risa berjalan keluar sebelum dia akan diserang lagi.

"Apaan sih, gw sama dia ga ada hubungan apa-apa juga." ucap Reva tak yakin, karna ia juga bingung dengan sikap bosnya itu.

Saat sedang enak-enak nya menghalukan miya akan menikah dengan alucard, tiba-tiba ada suara pintu terbuka, hingga membuyarkan khayalannya.

"Kenapa pak?" tanya Reva to the point saat melihat orang yang ada didepannya.

"Saya anter kamu pulang, cepat beres-beres." titah dia, saat Reva ingin menjawabnya dia langsung keluar dari ruangan tersebut.

"Sial, gw males banget pulang ama dia." gerutu Reva, segera ia membereskan ruangan miliknya, dan keluar dari ruangan tersebut.

Saat sudah sampai parkiran, Reva melihat dia sedang bersandar di mobil mewahnya sambil memainkan handphone nya, segera saja Reva lewat parkiran belakang yang lumayan sepi, agar dirinya tidak bertemu dengan dia.

Reva membuka hpnya, mencari ojek onlen, saat sedang mencari alamatnya, tiba tiba, hpnya sudah tidak ada di tangannya.

"Bentar-bentar, perasaan hp lagi gw mainin deh, kok ilang? Kan ga lucu kalo malem malem ada setan, setan tuh muncul di siang hari." celetuk Reva yang tak sadar bahwa ada seseorang disampingnya.

"Bwahahahahah....gw kok punya karyawan kek gini sih hahaha." dia tertawa melihat Reva bertindak konyol.

Reva langsung mendongak ke sumber suara, ternyata dia orang yang ingin dia hindari Revan.

"Kok hp saya di bapak? Bukannya hp saya diambil setan yah?" tanya Reva kepada Revan dengan nada polos.

Detik itu juga, Revan menoyor kepala Reva lumayan keras, hingga badan Reva kehilangan keseimbangan, hampir saja terjatuh, tangan Revan dengan sigap menahan tubuh Reva di dengan tangan kirinya, Reva tersentak kaget saat ada tangan yang berada dipinggangnya.

Seperti yang ada di sinetron² mereka bertatapan cukup lama, entah apa yang mereka tatap, angin yang berhembus menerpa wajah mereka, semakin lengkap saja drama seperti di sinetron.

"Bapak bisa melepas tangan bapak di pinggang saya?" tanya Reva yang merasa geli akibat jari Revan yang menekan-nekan pinggangnya. Dengan segera tangan Revan melepas begitu saja tanpa aba-aba.

Bruk..

"Aww...bapak apa apaan sih? Main lepas aja." ujar Reva kesal karena bokongnya secara sadis menyium tanah.

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang