bab 17

3.9K 242 80
                                    

100+ comments langsung next:)

Happy reading♥♥

Setelah menjenguki Aldu, Reva pergi ke rumah lamanya, rumah peninggalan orang tuanya. Tempat ia besar, tempat ia di caci maki oleh tantenya, tempat ia selalu dipukuli. Namun tak menutupi bahwa Reva masih menyayangi rumah ini dan tantenya yang sekarang entah berada dimana.

Tujuan Reva adalah untuk mencari tahu kejadian masa lalu, ia sangat penasaran. Ia ingin ingatan masa lalunya kembali, tentang Revan, kedua orang tuanya. Karena selama ia tinggal disini, ia sama sekali tidak diperbolehkan untuk berkeliaran di rumahnya sendiri. Jadi, ia datang setelah tantenya, tidak ada dirumah.

Perlahan Reva memasuki rumah dengan perasaan kalut, seketika bayangan dirinya di cemooh, di pukuli, dan ditinggalkan melewati pikirannya, namun ia mencoba untuk menetralkan perasaannya, dan dengan sikap sigap ia melangkah menuju kamar kedua orang tuanya yang tak pernah ia masuki.

Saat membuka pintu kamar, yang pertama kali Reva lihat adalah foto orang tuanya bersama dirinya yang berada di sebuah taman, terlihat sekali wajah penuh kebahagiaan.

Reva tersenyum miris, dirinya rindu bertemu orang tuanya. Ia ingin memeluk ayahnya yang sudah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhannya, ia ingin memeluk Ibunya yang sudah memberikan kasih sayang agar dirinya tidak merasa kesepian. Dan sekarang hanya foto ini saja yang mampu membuat Reva sedikit tenang. Ia sungguh melupakan wajah kedua orang tuanya.

Reva mulai mencari di seluruh kamar orang tuanya. Dan akhirnya ia menemukan sebuah buku dengan sampul yang menarik, ia membuka bukunya, terlihat pada halaman pertama foto dirinya dengan Revan.

Reva kembali membuka halaman kedua, biodata dirinya dan Revan. Mengapa selalu ada Revan? Sedekat itukah dirinya dengan Revan? Reva menyimpan seluruh pertanyaan dalam pikirannya, ia akan menanyakannya pada Revan nanti.

Ia menutup buku tersebut dan menyimpannya di tas. Ia kembali mencari buku yang berisi dirinya beserta orang tuanya.

Reva tak menemukan buku tersebut di kamar orang tuanya, ia keluar dari kamar tersebut dan mencarinya di seluruh rumah. Reva tiba di ruangan miliknya, entah kenapa Reva merasa bahwa barang yang ia cari berada di kamar ini.

Tanpa membuang waktunya Reva mulai menggeledah isi kamarnya, tanpa sengaja ia menjatuhkan buku berisikan rumus-rumus Fisika. Reva berencana menaruh kembali buku tersebut, namun diurungkannya ketika melihat sebuah lonceng bewarna merah.

"Kapan ini lonceng ada? Kok gue baru tau yah." pikir Reva heran.

Reva mencoba mengambil lonceng tersebut.

Kring....kring...

Reva membunyikan lonceng itu secara tidak sengaja, ia ingin mencoba mengambilnya kembali lonceng tersebut namun mengurungkan niatnya karena lemari yang berada dibelakangnya perlahan bergerak dengan sendirinya, Reva melihat itu di cermin yang berada di sampingnya.

Reva membalikan badannya, ia meneguk ludah, bulu kuduknya perlahan berdiri. Ia takut, takut jika ada makhluk tak kasat mata berada di sekitarnya.

Reva menepis segala ketakutan yang tidak berdasar itu ia mencoba membunyikan kembali lonceng tersebut, karena lemari tersebut belum terbuka sepenuhnya.

Kring....kring.....kring....

Semakin lama, lemari itupun semakin berjalan kearah samping, memperlihatkan sebuah lorong yang gelap namun terdapat titik cahaya disana.

'Selama gue disini, baru nyadar kalo ada ruang rahasia.' batin Reva.

Perlahan Reva melangkah memasuki ruangan rahasia tersebut, menghampiri cahaya didalam sana. Setelah masuk ia menemukan sebuah buku dengan sampul yang cukup kuno berada di bawah cahaya tersebut, Reva mengambil buku tersebut, membawanya keluar dari ruangan tersebut.

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang