bab 13

5.7K 285 83
                                    

Kalah bukan berarti tidak mampu, kalah bukan berarti tidak bisa, kalah itu sesuatu yang belum kamu lakukan secara sepenuhnya, belum mencapai maksimal, kamu mampu tetapi belum maksimal

Author bijak:v

###
Pagi hari yang cerah, matahari yang sudah bangun dari tidurnya mulai menyinari bumi, banyak orang yang menyukai indahnya pagi, buktinya mereka menyambut pagi dengan awal yang ceria.

Namun tidak bagi Reva, ia harus berdebat dengan bos nya, atau teman kecilnya itu. Raut mukanya sudah dipenuhi dengan ekspresi kekesalan yang begitu dalam

"Ke mall aja Va, sekalian belanja," rengek Revan yang sudah kumat manjanya

"Engga iih, mau di taman, lagian ngapain sih belanja? Kan persediaan masih ada." Sewot Reva

"Yaudah ke taman, tapi entar belanja yah," ucap Revan

"Sekarang aku mau nanya." Reva memasang muka serius, walaupun masih ada rasa kesal. "Tujuan kamu belanja itu buat apa?"

"Biar kayak suami istri, suami ngedorong gerobaknya(authornya ga tau, nama yang biasa didorong itu:v), istri yang milih milih," jawab Revan polos

Reva menepuk jidatnya dengan sangat keras, sungguh jawaban aneh yang pernah ia dengar

"Ga jelas kamu tuh, udah ah mau sarapan," Reva beranjak dari kamar menuju ruang makan, dengan segera Revan mengikutinya

"Kamu mau sarapan apa?" tanya Reva

"mau gorengan,"

"Ga ga ga, masih pagi makan gorengan! Aku bikinin aja omellete," ujar Reva lalu pergi ke dapur

Revan mengikuti Reva dengan kaki dihentakan secara kasar. "kamu tadi nanya mau makan apa, kok jadi kamu yang milih?"

"Entar kamu sakit, ga bisa kerja. Aku juga yang repot entar, mending makan yang lain," jawab Reva lembut

Revan melipat tangan lalu membuang muka pertanda kesal. "aku maunya gorengan," kekeh Revan ga mau dibantah

Reva menghela nafas sebentar, lalu menunduk. "aku ga mau kamu sakit," lirih Reva sedih yang sebenarnya hanya pura pura

Mendengar nada bicara Reva, Revan mencoba menghempaskan rasa kesal itu. "Yaudah aku ngalah, terserah mau makan apa, yang penting kamu yang masak"

Reva mendongak dengan wajah semangat, berbanding terbalik dengan Revan, yang sudah menekuk mukanya dari tadi

"Tapi ada hadiahnya yah."

Reva mengernyit, tak mengerti maksud Revan

"Maksudnya?"

"Yah, kan aku dari tadi ngalah sama kamu, jadinya aku dapet hadiah, kayak dapet penghargaan gitu ada hadiahnya,"

Reva terbelalak, "hah? Kok gitu sih?" Reva menarik nafas pelan, lalu membuangnya. "hadiah yang kamu pengen emang apa?"

"Aku pengen entar pas udah malem, aku tidur sama kamu, meluk kamu," Revan tersenyum ceria membayangkannya

"Apaan sih, ga ga mau, kita belum sah, ga boleh tidur satu kamar!" ucap Reva tegas

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang