Happy reading, guys.
Love you😙😙
•••••
Saat ini Reva tengah mencoba resep-resep yang ia dapat melalui internet. Sudah banyak makanan yang ia buat selama seharian ini, berbagai jenis camilan sudah tersedia di meja makan."Aku pulang."
Reva menghentikan kegiatannya untuk melihat siapa yang berkata seperti itu dan yang Reva lihat adalah Aldu.
"Halo Aldu, coba masakanku sini," ujar Reva dengan semangat tanpa memperhatikan wajah Aldu yang lesu.
Aldu mengangguk lalu berjalan menuju ruang makan dengan langkah lemas, perjuangan untuk mengabaikan hati itu memang menguras banyak tenaga.
Setelah sampai di ruang makan, ia langsung disuguhkan dengan berbagai jenis camilan yang telah Reva buat. Aldu menatap satu per satu camilan yang ada dan memutuskan untuk makan camilan yang berbentuk bulat namun kecil itu.
Reva menatap Aldu dengan pandangan penuh harapan, ia berharap bahwa makanan yang ia buat berhasil dan enak.
Aldu mengunyah camilan itu, ia berhenti sebentar lalu menatap Reva dengan mata melotot.
"Gimana? Enak?" tanya Reva cemas.
Aldu mengangguk dengan semangat, yang awalnya ia lemas kini langsung semangat saat memakan camilan yang Reva buat.
Tanpa basa-basi, ia mencoba aneka camilan lainnya. Aldu hampir memekik kesenangan saat mencobanya, benar-benar enak!
Reva tersenyum senang saat melihat Aldu yang begitu semangat memakan masakannya, perjuangannya di dapur selama berjam-jam tak terbuang sia-sia, ia lega dan bahagia jika itu enak.
Reva ikut mengambil camilan dan mencobanya sendiri. Reva menutup mulutnya dan matanya berkaca-kaca, tak menyangka bahwa akan seenak ini saat mencobanya.
Reva dan Aldu duduk bersamaan dan mulai memakan jenis-jenis camilan yang ada di sana dengan semangat.
Di tengah mereka makan, Reva tiba-tiba ingin mengirim foto masakannya kepada Revan.
Reva segera mengambil ponsel di sakunya dan mulai memotret camilan yang ada, setelah itu ia mengirimkannya kepada Revan.
Reva menaruh ponselnya kembali dan akan melanjutkan acara makannya, namun itu semua terhenti saat ponsel Reva berdering.
Ternyata ada telepon masuk dan nama yang tertera adalah Revan. Reva sempat bingung, apakah Revan tidak bekerja sehingga dengan sangat cepat membalas pesannya?
Reva mengangkat telepon itu dan terdengar rengekan dari seb'rang telepon.
"Vava, aku mau juga! Itu pasti enak, pengen makan masakan Vava."
Reva terkekeh geli mendengar itu, memang ini adalah seorang Revan.
"Kamu gak kerja? Kok cepet banget bales pesanku?" tanya Reva mengabaikan rengekan Revan.
"Kerja kok, ini lagi di kantor. Bunyi notif punya Vava 'kan beda, jadi langsung tau dan langsung jawab."
"Yaudah, aku tutup teleponnya yah. Semangat, Sayang."
Tuut ... tuut ....
Belum sempat Revan membalas, Reva sudah menutup ponselnya. Karena dapat dipastikan Revan akan heboh dan membuatnya lupa akan pekerjaan yang ia lakukan dan membuatnya juga lebih memilih terus bertelepon dengan Reva.
"Gue ke atas duluan yah, Kak," pamit Aldu yang diangguki oleh Reva.
Reva kembali ke meja makan, ia mengambil camilan satu per satu dan memasukkannya ke dalam kulkas, setelah itu ia beranjak ke ruang tamu untuk menonton TV.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Baby (Hiatus)
Fanfiction"Mentang-mentang nama sama, nyuruh orang sembarangan," ucap Reva menyindir seseorang di depannya dengan suara kecil. Akan tetapi hal itu didengar oleh orang yang sedang disindirnya. "Baru dateng disindir, ngajak berantem?" tanya Revan dengan berkaca...