bab 33

379 30 0
                                    

Happy reading❤️

Love you 😗😗

•••••
Dalam perjalanan menuju rumah Revan, Jakcsun dan Rafisha beberapa kali mencoba menenangkan Aldu. Namun karena memang emosi sudah mengambil kendali, Aldu tak merespon apa yang Jacksun dan Rafisha lakukan.

Suasana di mobil cukup mencekam, jika seperti di kartun-kartun, maka akan ada aura hitam yang keluar dari tubuh Aldu sendiri.

Aldu akan menghajar Revan dan membawa Reva pergi jika Revan melakukan hal yang tidak baik kepada Reva.

Selang beberapa waktu, akhirnya mereka tiba di rumah Revan. Satpam yang menyambut mereka sedikit merinding saat mereka melaluinya, mungkin seseram itu.

Setelah memakirkan mobil di halaman rumah Revan, Aldu segera keluar tanpa basa-basi. Rafisha dengan yang lainnya panik saat itu juga, mereka cepat-cepat keluar dari mobil dan berlari agar dapat menghentikan Aldu yang tengah dilanda emosi.

"Hold on, hold on, Aldu! Jangan kebawa emosi." Aldu sedikit menurut kata itu, ia menghela napas sebentar lalu kembali melangkah dengan langkah yang pelan namun hentakan kakinya pada tanah sangat keras.

"Sumpah, orang kalo marah serem banget," bisik Rafisha di telinga Jacksun.

"Sekarang lagi kasian sama tanahnya, kena amuk Aldu padahal gak salah apa-apa." Jacksun kembali berbisik sambil melihat Aldu yang sudah mendekati pintu utama rumah Revan.

Ting ... Tong ... Ting ... Tong ...!

Bunyi bel dipencet begitu cepat, hal ini merupakan salah satu bentuk kemarahan Aldu pada sang pemilik rumah.

"Tunggu sebentar." Balasan dari dalam rumah berhasil membuat Aldu menghentikan aksinya.

Ceklek ....

"Ada ap--"

Bruk ....

Pintu terbuka, menampilkan seorang wanita yang Aldu yakini adalah Reva. Segera saja Aldu memeluknya dengan erat hingga kata-kata Reva terhenti.

"Kak, tinggal bareng gue yah? Di sini gak aman, Kakak gak kenapa-kenapa 'kan?" cerocos Aldu begitu cepat sambil membalik-balikkan badan Reva guna untuk mengecek apakah ada yang terluka atau tidak.

"Aduh, pala pusing ini! Kenapa sih? Dateng-dateng ngomong gini?" tanya Reva sambil menghentikan aksi Aldu.

Reva dapat melihat raut wajah Aldu menunjukan rasa khawatir yang teramat besar, ada apa ini?

"Vava." Panggilan dari dalam rumah langsung membuat Aldu menarik Reva ke belakang tubuhnya.

Suara itu adalah Revan yang memanggil Reva karena Reva tak ada di sampingnya. "Loh, kalian semua kenapa di sini? Ganggu banget," ujar Revan begitu saja setelah melihat Aldu dan juga Rafisha, Jacksun, Victor, serta Gorana yang menyusul Aldu.

"Kak Reva tinggal bareng gue!" Aldu menatap tajam Revan yang membuat Revan bingung.

"Kok gitu?" Nada tak terima Revan keluar begitu saja. Siapa yang akan menerimanya jika wanitamu diambil orang begitu saja?

Aldu tak mendengar rengekan tak jelas Revan, ia berbalik menatap Reva yang terlihat kebingungan.

"Ayo." Aldu hendak menarik tangan Reva namun Reva tepis dengan cepat.

"Jelaskan dulu, kenapa harus ikut?" Aldu menghela napas sebentar, menenangkan emosi yang sangat ingin keluar dari tubuhnya.

"Tadi Kak Rafisha nelpon, 'kan? Gue denger Kakak ngedesah kesakitan dan ... gue yakin pasti Kakak kenapa-napa," jelas Aldu.

My Big Baby (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang