10. Istirahatlah dengan tenang

7.9K 563 3
                                    

Selepas dari fresh cafe, Renjun memilih untuk mampir ke apartemen Haechan.

"Kau bertemu Guanlin? Senior saat SMA, yang dulu sangat dekat denganmu?" Tanya Haechan yang terkejut.

"Iya, hanya kebetulan." Jawab Renjun santai.

"Dulu ku dengar dia menyukaimu makanya, karena itulah dia nempel terus kepadamu."

Renjun mengangkat satu alisnya, "aku tau itu, tapi kan dulu mungkin sekarang sudah berubah."

"Kalau masih suka?"

"Tidak mungkin, saat di cafe dia biasa saja tidak menunjukkan kalau dia masih suka pada ku." Jawab Renjun yang membatah kalau Guanlin masih suka terhadap dirinya.

"Sudahlah, aku kesini hanya ingin menonton film bersama." Lanjut Renjun.

"Tapi kau yang memulainya Renjunie."

"Aku hanya memberi tahu."

{•------» ѕυgar dady «------•}

Jeno sedang asyik dengan berkas dan laptopnya. Sungguh kepalanya sangat pening.

Menghela nafas pelan, tangannya melempar berkas itu ke meja dengan pelan. Tangan nya terangkat memijit pelipis.

"Ck, kapan selesainya ini?" Gumam Jeno. Jeno memejamkan matanya, mencoba untuk menghilangkan pusing.

Tring!

Bunyi pesan masuk terdengar di telinga Jeno. Dengan segera Jeno membuka pesan itu saat nama Renjun yang tertera.

My baby

|Aku di mansion mu
|Kata pelayan kau belum pulang
|Ini sudah jam pulang
|Kau lembur?

Iya, sepertinya aku akan lembur|

|Ah, begitu
|Semangat Dady!

Tentu|

Jeno mematikan handphone nya. Kembali menatap kertas-kertas yang berceceran di meja. Sudah tak tahan lagi akhirnya Jeno tersenyum karena pesan dari Renjun.

Apa katanya tadi? Semangat Dady!? Jeno seperti orang gila saat ini. Karena sudah dapat energi lagi karena pesan Renjun. Jeno melanjutkan pekerjaannya dengan hati yang berbunga-bunga.

Tiba-tiba sepotong memori muncul dalam pikirannya. Senyum Jeno luntur saat sepotong memori itu muncul.

"Ais, kenapa muncul lagi!" Gumam Jeno kesal. Jeno memukul kepalanya sendiri dengan kedua tangannya. Berharap tidak mengingat memori itu lagi.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Renjun sangat asik dengan handphone nya. Jika kalian pikir karena drama Korea, jawabannya salah.

Ini karena Guanlin.

Renjun sedang berbagi pesan pada Guanlin. Tadi di cafe Guanlin meminta nomor nya karena Renjun mengganti nomer nya. Alhasil Renjun memberikan nomor handphone nya ke Guanlin.

Tadi dia sempat ke mansion milik Jeno, tapi karena tidak ada pemiliknya Renjun memutuskan untuk pergi.

Saat perjalanan pulang, Guanlin mengirim nya pesan. Mengajak Renjun untuk makan malam di sebuah restoran ayam yang baru buka.

Renjun yang belum makan malam pun menerimanya tanpa berpikir panjang.

"Kita ke restoran yang baru buka di jalan dara saja. Tidak jadi ke apartemen." Renjun memberi tahu sopir taksi.

"Baik tuan." Sang sopir mengiyakan.

Guanlin sudah sampai dahulu ternyata. Renjun duduk di depannya. "Menunggu lama?"

"Tidak baru lima menit aku disini." Guanlin menjawab nya dengan senyuman.

Renjun mengiyakan saja. Guanlin memanggil salah satu waiterss untuk memesan makanan.

Setelah makanan datang, Guanlin dan Renjun menikmati nya sambil mengobrol.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Renjun telah sampai di apartemen, dia sedang rebahan sambil memainkan handphone. Berbagi pesan ke Haechan.

Baru sampai di apartemen Haechan menelfon nya. Karena lelah Renjun bilang lewat pesan saja.

Si gendut

|Makan malam dengan Guanlin huh?

Aish, kenapa memangnya?|

|Kau bilang kenapa?!
|Kau ini sudah punya kekasih
|Dan bisa saja kalau
|Guanlin masih menyukai mu
|Sama saja kau memberi peluang

Hanya makan malam bersama|
Bukan memberikannya peluang|
Kemarin sudah ku kasih tahu|
Guanlin tidak memiliki perasaan|
Terhadap ku|

|Tidak memiliki?
|Aku melihat jelas
|Guanlin selalu memperhatikanmu

Benarkah?|
Mungkin karena kita mengobrol|
Makanya dia melihat ku|

|Ayolah Renjun
|Kau tidak peka sekali huh!

Tidak peka katamu?!|

|Iya, kalau kau peka
|Pasti tahu kalau tatapan Guanlin
|Memiliki arti Renjunie

Entahlah Haechan|
Sudahlah jangan dibahas|
Jika itu benar|
Aku masih punya Jeno|
Kau makan malam disana ya?|

|Tentu kalau tidak
|Aku tidak akan mengintrogasi mu

Aku tidak melihat mu|

|Matamu saja yang bermasalah
|Awalnya juga aku tidak tahu
|Kalau kau disana
|Tapi Mark yang memberi tahu

Berarti matamu juga bermasalah|

|Iya saja

Ini sudah malam, aku ingin istirahat|

|Baiklah istirahat lah dengan tenang

Kau berharap aku untuk mati?|

|Tidak

Lalu itu?|

|Istirahat dengan tenang bukan mati

Ya saja|
Aku sudah mengantuk|

|Aku juga
|Good night Renjunie

Too Haechanie|


Sugar Daddy | Noren [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang