05. Langkah awal

11.2K 806 17
                                    

Renjun pulang dengan Jeno yang mengantarkannya. Sedangkan Haechan pulang dengan kekasihnya. Menyebalkan memang, Renjun ingin pulang sendiri dengan menaiki bus atau memesan taxi.

Tapi tadi Haechan memaksanya untuk pulang bersama Jeno dan yang lebih menyebalkan nya Jeno mengiyakan.

Renjun keluar dari mobil milik Jeno dan menutup pintu mobilnya.

"Terimakasih sudah mengantarkan saya." Ucapnya yang terlihat dari jendela mobil Jeno karena kebetulan kacanya di turunkan.

Jeno hanya berdehem singkat lalu menaiki kaca mobilnya lalu mulai menjalankan mobilnya. "Menyebalkan sekali huh!" Renjun memasuki kost an nya.

Renjun menganti pakaiannya lalu merebahkan dirinya di atas kasur. Memejamkan matanya, berusaha untuk memasuki alam bawah sadarnya. Tidur sebentar tak masalah bukan? Ini masih jam tiga siang.

Ting!

Renjun membuka matanya mendengar suara notif pesan masuk. Berdecak sebal karena dia hampir tertidur.

Si gendut

|Sudah sampai?
|Tidak ada yang lecetkan

Sudah dari tadi|
Tidak ada|

|Baguslah Jeno mengantarkan mu
dengan baik

Y|

|Anw
|Apa kau tertarik dengan Jeno?

Apa yang kau bicarakan?|
Tentu saja tidak!|

|Bagaimana jika dia tertarik
|Dengan mu?

Tidak mungkin|

|Kalau mungkin?

Jangan membahas itu!|
Sudah sudah |
Aku ingin istirahat |

|Baiklah
|Selamat istirahat
|Istirahat dengan tenang injunie~

Renjun mendengus dia menaruh handphone nya di atas nakas dan kembali memejamkan matanya.

{•------» ѕυgar dady «------•}

"Apakah Jeno benar-benar menyukai Renjun?" Tanya Haechan pada Mark yang duduk di sampingnya. Haechan dan Mark sedang menonton film di mansion Mark.

Selama perjalan pulang dari mall Mark memberitahu Haechan kalau Jeno menyukai Renjun.

"Iya dia menyukai Renjun. Dia selalu memperhatikan Renjun. Aku melihatnya sendiri."

"Benarkah? Aku tidak."

"Kau terlalu fokus ke makanan Haechanie."

"Apa Jeno akan mencoba mendekati Renjun?"

"Entahlah aku tidak tahu, tapi kemungkinan iya." Haechan mengangguk.

{•------» ѕυgar dady «------•}

"Sorry." Gumam Jeno sambil menatap sendu ke foto yang berada di genggaman tangannya.

"Aku tertarik dengannya." Jeno mengusap pelan foto itu.

Tok! Tok!

"Masuk!"

Pintu terbuka memperlihatkan sosok Yangyang yang masuk ke ruang kerja Jeno.

Sugar Daddy | Noren [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang