27. Rencana

3.7K 352 5
                                    

Dengan mudah Yangyang bisa melacak keberadaan Renjun di Daegu. Ya karena berkat cctv yang berada di Bandar udara internasional Daegu. Jadinya sangat mudah melacak kendaraan yang dipakai sang penculik.

Siapapun penculik nya dia sangat lalai, bagaimana bisa dia tidak menghapus rekaman cctv di Daegu? Sedangkan di Seoul dia menghapus nya semua.

Masa bodo, yang penting sejarah keberadaan Renjun sudah di ketahui. Dan sekarang Jeno, Yangyang dan Kun sudah berada di Daegu.

Mereka sekarang berada di salah satu cafe dekat tempat penginapan mereka.

"Suruh beberapa orang untuk mengamati mansion itu, cari titik yang tidak di jaga." Titah Jeno.

"Baiklah, rencana kita mengambilnya Renjun kapan?" Tanya Yangyang.

"Lusa, kita tidak tahu apa yang berada di dalam mansion itu. Apakah Renjun berada di tempat yang aman atau tidak. Jangan sampai kita kesana dan si penculik sialan itu melukai Renjun." Jelas Jeno.

"Jeno benar, kalau bisa kau retas cctv mansion nya. Agar tahu mereka menempatkan Renjun dimana." Ucap Kun menimpali.

Yangyang mengangguk "sepulang dari sini akan ku retas."

"Jeno? Apa dia udah tau Renjun disini? Tapi tidak mungkin dia bersantai disini kalau udah tau."

{•------» ѕυgar dady «------•}


"Aaaaaaa aku bosan!" Rengek Renjun yang sedang duduk di sofa kamarnya.

"Sepertinya jalan jalan di luar sangat enak. Tapi Guanlin mana mungkin memperbolehkan ku." Ucap Renjun dengan putus asa.

Renjun berjalan kearah balkon yang view nya taman belakang.

Menghirup udara segar yang berasal dari pohon-pohon yang ditanam dibawah sana.

Benar-benar nyaman dan tenang.

"Menikmati udara segar hm?" Renjun menoleh kebelakang.

Guanlin tersenyum manis seraya berjalan ke arah Renjun.

Renjun pun membalas senyuman Guanlin tak kalah manis yang membuat Guanlin terheran.

"Guanlin, ayo ajak aku keluar. Aku bosan tau di mansion terus." Rengek Renjun sambil bergelayut manja di tangan Guanlin.

Ada maunya ternyata...

"Tidak, nanti kau kabur." Tolak Guanlin.

Bukan Renjun namanya kalau gak dapet apa yang ia mau.

Dengan gerakan cepat Renjun memeluk pinggang Guanlin dan menyembunyikan kepalanya di dada Guanlin.

"Ayo Guanlin, aku ingin keluar. Aku ingin hangout, please." Rengek Renjun sambil mendusel di dada Guanlin.

Guanlin terkekeh lalu mengacak rambut Renjun. "baiklah ayo!"

Guanlin tidak kuat melihat keimutan Renjun! Bisa-bisa diabetes dia kalau Renjun begini terus.

Renjun memekik senang. "Yey!" girang nya lalu berlari ke walk in closet.

Kini Renjun dan Guanlin sudah berada di salah satu cafe. Renjun sedang menikmati 슈가브레드 (Syugabeuledeu) atau roti gula.

"Pelan-pelan dear." Ucap Guanlin yang melihat Renjun memakan roti gula itu dengan terburu-buru. Padahal tidak ada yang akan meminta nya.

Huh enak aja panggil dear, untung nurutin kemauan njun!

Renjun hanya bisa mencerca di batinnya. Kalau langsung sih tidak mau. Ya, karena Guanlin nurutin kemauan Renjun. Jadi sebisa mungkin Renjun menjaga sikapnya.

Ingat Renjun itu suka simbiosis mutualisme!

Sedang asyik menikmati roti gulanya tiba-tiba matanya menangkap sosok yang tertarik untuk dilihat. Entahlah, Renjun merasa tak asing dengan orang yang berada di ujung sana.

Hanya dua meja saja yang membatasi meja Renjun dan orang itu. Renjun pun memperhatikan gerak gerik orang itu.

"Itu Jaemin?" Gumam Renjun menebak. Kalau saja pria itu tidak membelakanginya pasti ketauan. Tapi dari rambutnya saja sepertinya memang Jaemin.

Renjun pun melihat ke Guanlin, ah ternyata sedang memainkan handphone nya.

Baiklah Renjun ingin menghampiri pria yang menurutnya itu Jaemin. Guanlin pasti tidak marah kan?

Saat hendak berdiri Renjun mengurungkan niatnya. Karena pria yang menurutnya Jaemin itu beranjak pergi ke meja lain.

Renjun memperhatikan kemana perginya pria itu. Dan dugaan kalau itu Jaemin semakin kuat karena postur badan nya sama persis.

Pria itu berhenti ke salah satu meja yang cukup jauh dari meja Renjun. Tapi Renjun masih bisa melihat jelas.

Tunggu.... Jaemin? Jeno?

"Hai Jeno."

Xixixi pasti udah ketebak kan alurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xixixi pasti udah ketebak kan alurnya...

Ngebut ngetik gara-gara ini

Ngebut ngetik gara-gara ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aaaaaaa thank you......

Dan dapet notif vote yang banyak banget😭

Sekali lagi MAKASIH!

Sugar Daddy | Noren [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang