Ini yang Jeno mau, menghabiskan waktunya bersama Renjun full. Selepas mengerjakan pekerjaan soalnya itu Jeno langsung mengambil cuti selama tiga hari.
"Renjunie sudah siap?" Teriak Jeno dari lantai dasar.
"SUDAH!" Jawab Renjun tak kalah kencang.
Dapat dilihat Renjun menuruni tangga dengan outfit yang simpel namun cantik. Ahahaha apapun pakaiannya Renjun selalu cantik.
"Makanannya sudah?" Tanya Renjun yang baru sampai di lantai dasar.
"Sudah di mobil. Ayo berangkat." Jeno keluar dengan tangannya yang menggandeng tangan Renjun.
"Aku yang mengendarai sendiri." Ucap Jeno datar ke supir pribadi nya yang berada di dekat mobil yang sudah disiapkan untuk menjadi kendaraan kencan Renjun dan Jeno.
Sang supir mengangguk lalu memberi kunci mobil tersebut ke Jeno. Sedangkan Renjun sudah duduk manis di mobil tentu di samping kursi supir.
Jeno segera masuk ke mobil lalu menjalankan nya ke tempat kencan pertama.
Sungai Han, tempat yang dipilih Renjun untuk menjadi tempat kencan yang pertama.
Jeno menggelar tikar di atas rerumputan di bawah pohon rindang. Lalu Renjun menata makanan yang sudah dibawanya dari mansion yang di masukan ke tas rotan.
Piknik di sungai Han sangat menyenangkan rasanya, apalagi ditemani oleh orang yang kau cintai. Tak henti-hentinya Jeno memandang Renjun yang tengah asyik mengunyah sepotong cake sambil melihat ke depan.
Ahhhkkk Jeno kesal matanya terasa perih karena Jeno lupa berkedip. Rasanya sayang jika kecantikan Renjun di lewatkan walau hanya sedetik. Dasar Lee bucin Jeno.
"Jenoo... tidak makan cake atau yang lain?" Tanya Renjun yang tersadar Jeno belum menyentuh makanan sama sekali padahal dia telah membuatnya pagi-pagi sekali.
"Tidak enak ya? Atau tidak menarik?" Tanya Renjun lagi.
"Ti-tidak sayang, lihat aku makan." Jeno segera mengambil roti kecil yang berisi coklat lalu buru buru memakan nya.
"Emmm, ini sangat enak baby." Ucapnya dengan mulut yang masih penuh dengan roti mini itu. Bagaimana tidak dia memakannya empat sekaligus!
"Iya iya, itu dikunyah dulu Jen." Ucap Renjun sambil terkekeh karena Jeno yang bersusah payah mengunyah dan menelan roti mini yang ada di dalam mulutnya.
Renjun gemas sekali dengan pipi Jeno yang menggembung, karena tidak bisa menahannya kegemasan nya Renjuni mencubit pipi Jeno.
"Imut sekali!!" Pekik Renjun sambil mengapit jarinya di kanan kiri pipi Jeno.
Tak mau kalah dengan Renjun, Jeno juga melakukan hal sama. Dia mencubit kedua pipi Renjun, lalu ia menelan dua roti sekaligus yang tersisa dimulutnya.
Jeno mendorong Renjun sampai terjatuh lalu segera menempelkan bibirnya di bibir milik Renjun.
Jeno melumat bibir manis Renjun, dia sangat kecanduan dengan bibir ini. Renjun yang pada dasarnya belum terlalu paham hanya bisa diam. Membiarkan bibirnya di lumat Jeno habis habisan.
Karena tak puas Jeno menggigit bibir bawah Renjun. "Eunghh..." Lenguh Renjun memberi akses untuk Jeno memasukan lidahnya.
Jeno segera mengobrak-abrik mulut Renjun. Mengabsen gigi Renjun dan mengajak lidah Renjun untuk bermain dengannya. Jeno melupakan kalau ini masih di tempat umum. Bagaimana jika anak kecil lewat dan melihat adegan ini?
Tambah dewasa dengan cepat nanti anak kecilnya.
Renjun yang tersadar akan tempat langsung mencoba menghentikan Jeno. "Eungghhh..... Jennoohhh ini masihhh dii luuaarhh..." Ucap Renjun memberitahu dengan campuran desahan miliknya karena tangan Jeno yang memasuki bajunya dan memainkan nipple miliknya.
Jeno melepaskan ciumannya, benang saliva di antar bibirnya dengan bibir Renjun menjadi saksi ciumannya.
Renjun memandangi wajah Renjun yang sedikit berantakan. Merapikan rambut Renjun dan juga bajunya akibat ulah tangan nya yang tidak bisa menganggur.
"Beautiful." Ucap Jeno pelan.
Renjun mendengar ucapan Jeno. Pipinya langsung terasa panas. Jantung nya juga berdetak kencang. Jeno tersenyum sampai matanya hilang atau tenggelam akibat lebarnya senyuman nya itu.
Wajah Jeno berubah 180°, yang tadinya seksy menjadi sangat imut karena matanya tenggelam di makan kelopak matanya sendiri.
"Mau ketempat berikut nya?" Tanya Jeno sambil dengan nada seperti anak anak. Membuat Renjun terpekik gemas karenanya.
"Eung ayo kita ke tempat selanjutnya!"
{•------» ѕυgar dady «------•}
Hai hai!
Nana publis lagi cerita nya!
Sorry gak langsung semua di publish karena takut berantakan chapter nya. Terimakasih sudah menunggu sebulanan (~ ̄³ ̄)~Hidup sendiri tak punya kekasih, sekian terima kasih.
See you next chap readers!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy | Noren [End]
Fanfiction"Dady?" "Yes baby." _________________________________________ Renjun yang ingin mendapatkan uang dengan mudah tanpa bekerja mencoba hal yang ditawarkan Jeno. Awalnya coba-coba, tapi lama-lama kok enak?