09. Datang kembali

8.9K 663 2
                                    

Jam menunjukkan pukul tujuh belas lebih lima belas menit. Renjun masih berada di kantor Jeno. Dia tertidur di sofa saat menunggu Jeno yang sedang meeting.

Jeno tersenyum kecil saat masuk ruangannya sudah di suguhi yang oleh Renjun yang sedang tertidur nyenyak di sofa.

Jeno menepuk-nepuk pelan pipi Renjun, "bangun by

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno menepuk-nepuk pelan pipi Renjun, "bangun by."

Tidak ada tanda-tanda Renjun akan bangun. Jeno menggeleng pelan susah sekali membangun kan Renjun.

Jeno duduk di samping Renjun lalu membungkukkan badannya mensejajarkan wajahnya dengan wajah Renjun. Cantik.

Cup

Jeno mengecup pipi Renjun karena gemas lalu mengusap pipi itu dengan pelan sambil mencoba membangunkan Renjun lagi. "Injunie ayo bangun."

Lagi tidak ada pergerakan dari Renjun. Akhirnya Jeno mencubit pipi Renjun. "Eung, sakit." Lirih Renjun.

Jeno terkekeh, "susah sekali membangun kan seekor rubah." Jeno mencubit hidung Renjun pelan.

"Hei!" Renjun menepis tangan Jeno yang digunakan untuk mencubit hidung nya.

"Kau lama sekali, katanya sebentar." Protes Renjun.

"Maaf, ayo kau pasti lelah menonton drama sambil memakan cemilan. Aku antar ke apartemen." Renjun beranjak dari sofa.

"Aku cuci muka dulu."

Setelah selesai mencuci muka, Renjun merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Ayok!" Ajak Renjun.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Jeno mengajak Renjun ke sebuah restoran untuk makan malam. Renjun mengiyakan saja.

"Renjun!" Panggil seorang saat Renjun dan Jeno baru masuk.

Renjun mencari orang yang memanggilnya. Dia mengedarkan pandangannya. Dan terlihat Haechan yang sedang melambaikan tangannya.

"Haechanie." Renjun menghampiri meja Haechan. Jeno mengikuti dari belakang.

"Mau makan malam?" Tanya Haechan. Renjun mengangguk.

"Duduk saja disini bersama aku dan Mark." Tawar Haechan.

"Oh kau bersama Mark, dimana dia?" Tanya Renjun.

"Sedang ke toilet."

Renjun mengangguk lalu duduk di kursi pas di depan Haechan dan Jeno disampingnya.

Jeno memberikan isyarat ke salah satu pelayan. Lalu memesan makanan begitu pula Renjun.

Pelayan itu pergi lalu beberapa saat kemudian datang seorang pelayan lagi yang membawa makanan pesanan Haechan dan Mark.

Tepat saat pelayanan itu pergi Mark datang. "Kalian sedang date?" Tanya Mark yang baru saja duduk dan langsung duduk di samping Haechan.

"Tidak, hanya makan malam biasa." Jawab Renjun cepat.

"Oh sudah memesan makanan?"

"Sudah, dan seperti nya itu makanannya." Jawab Jeno sambil menunjuk seorang pelayan yang berjalan ke arah meja mereka.

Pelayan itu menempatkan piring di hadapan Mark dan Renjun sesuai pesanan mereka masing-masing.

Berhubung makanan Renjun dan Jeno sudah datang, mereka mulai memakannya secara bersama.

"Bagaimana Renjun, menjadi sugar baby?" Tanya Haechan ke Renjun.

"Tidak begitu buruk, lumayan."

"Bukan lumayan lagi, tapi sangat menyenangkan."

"Seterah kau saja."

Haechan terkekeh lalu melanjutkan acara makannya.

Renjun diantarkan pulang oleh Jeno. Jeno mengantarkan nya sampai unit apartemennya.

"Aku pulang dulu," pamit Jeno.

"Iya, hati-hati." Renjun melambaikan tangan ke arah Jeno.

Setelah punggung Jeno sudah tak terlihat lagi Renjun masuk ke apartemen.

Mengganti pakaian lalu menonton televisi karena belum mengantuk efek tidur di kantor Jeno. Sibuk mencari chanel televisi yang menayangkan acara yang menurut nya menarik.

Karena tidak ada acara yang menarik Renjun mematikan televisi nya dan berjalan ke kamar.

Renjun akan menonton drama lagi kalau begitu untuk menunggu kantuk nya datang.

Mengambil laptop lalu menaruhnya di kasur dan pergi ke dapur untuk mengambil beberapa cemilan.

Setelah semua tersedia Renjun membaringkan tubuhnya mencari posisi yang nyaman untuk menonton drama. Posisi tengkurap lah yang dipilihnya.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Renjun datang ke fresh cafe tempat dia bekerja dulu. Datang ke sini hanya sekadar berkunjung. Setiap 2 kali dalam seminggu dia kesini.

"Apa kabar?" Tanya Soobin yang duduk dihadapan Renjun.

"Baik, kau sendiri?"

"Seperti yang kau lihat aku baik. Kata Haechan kau kekasih nya Lee Jeno ya? Pemilik Heroic company."

"Iya benar, ada apa?"

"Tidak aku hanya bertanya. Renjunie kau ingin pesan apa?"

"Sepotong cake coklat dan kopi susu, seperti biasa."

"Baiklah tunggu sebentar." Soobin beranjak pergi untuk mengambil pesanan Renjun.

Beberapa menit kemudian datang kembali dengan membawa pesanan Renjun. "Ini pesanan mu, maaf tidak bisa mengobrol lagi. Cafe sedang ramai."

"Tidak apa-apa," ucap Renjun sambil tersenyum. Soobin pergi dari meja Renjun untuk melayani para pelanggan.

Renjun mulai memakan cake nya dengan tenang. Sambil melihat ke arah luar dari jendela. Sesekali menyesap kopi susunya dengan hati-hati karena panas.

"Renjun?"

Renjun menoleh saat ada yang memanggil namanya. "Guanlin?"

"Silahkan duduk." Lanjut Renjun mempersilahkan Guanlin untuk duduk di hadapannya.

Guanlin duduk di depan Renjun. Senyum nya tak luntur sejak tadi.

Sugar Daddy | Noren [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang