31. Kembali

4.3K 334 0
                                    



Renjun membuka matanya perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanyap.

"Eunghh.." lenguhannya.

"Selamat datang kembali ke pelukan ku baby." Sambut Jeno lembut sambil merapihkan poni Renjun yang sedikit berantakan.

Mereka sedang berada di mobil menuju mansion Jeno. Dengan posisi Renjun yang tiduran dengan paha Jeno sebagai bantalnya.

"Mau makan malam di mansion atau di luar?" Tanya Jeno.

"Di luar." Jawab Renjun dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Baiklah, cari resto terdekat kita makan malam di luar." Nada bicara Jeno berubah ketika berbicara dengan sang supir.

Sang supir mengangguk lalu segera mencari resto terdekat yang nyaman untuk tuannya. Mobil yang dibelakang setia mengikuti mobil yang dinaiki Jeno.

Kun dan Yangyang yang menaiki mobil itu dengan seorang bodyguard sebagai supir.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Kini Jeno dan Renjun sedang berbicara ringan di kasur sebelum tidur.

"Apa kau baik-baik saja disana?" Tanya Jeno.

"Emm iya, Guanlin cukup memperhatikan ku." Jawab Renjun.

"Aku merindukanmu baby." Lirih Jeno.

"Aku juga." Timpal Renjun yang langsung memeluk Jeno karena malu.

Jeno terkekeh, "rubah manis ku juga merindukan ku ternyata." Goda Jeno.

"Jeno ayo tidur." Rengek Renjun agar Jeno tidak melanjutkan sesi menggosok nya.

"Baiklah-baiklah kita tidur sekarang. Good night baby." Jeno memeluk Renjun dengan sayang.

Memberi kehangatan untuk rubah manisnya yang merindukan dirinya.

{•------» ѕυgar dady «------•}

"Sudah selesai memandangi wajah tampan ku baby?"

Renjun tersentak kecil, astaga dia terciduk melihat wajah Jeno. Dengan cepat Renjun menyingkirkan tangan nya yang berada di wajah Jeno.

"Kenapa disingkirkan? Lanjutkan saja mengelus ku. Aku menyukainya Renjunie."

"Tidak tidak, cepat bangun lalu mandi! Nanti telat ke kantor." Ucap Renjun terburu buru karena salah tingkah.

"Hari ini aku libur, aku ingin bersama kekasihku seharian ini."

Bukannya menurut Jeno malah memeluk Renjun dan mendusel kepalanya di leher Renjun.

"Hihihi Jeno geli." Renjun merasa geli karena ulah Jeno.

"Ssshhhh Jeno..."

Renjun meremas rambut Jeno menyalurkan rasa perih dan nikmat nya karena Jeno menggigit dan menghisap leher nya.

Jeno menghentikan kegiatannya melihat hasil karyanya di leher Renjun.

Cup!

Jeno mengecup bibir Renjun dengan gemas.

"Morning kiss untuk mu." Ucapnya.

Pipi Renjun memanas dengan cepat Renjun mengalihkan pandangannya. "Cepat mandi sana, bau!"

Jeno tersenyum mendengarnya, lucu sekali rubah manis nya ini ketika salah tingkah. Rasanya ingin memakannya.

{•------» ѕυgar dady «------•}

Niatnya seharian bersama sang kekasih malah gagal karena pekerjaan sial nya.

Jeno baru mendapat kabar kalau perusahaan nya sedang ada masalah, memang tak becus sekali karyawan nya. Jeno kan ingin melepas rindu dengan Renjun.

Jeno tak bisa menyuruh Yangyang untuk menanganinya. Karena Yangyang mengambil cuti. Hari yang sial!

"Jangan ditekuk mulu dong mukanya." Tegur Renjun yang sedang memasang dasi di leher Jeno.

"Renjunie~" rengek Jeno. Agar Renjun menarik perkataan nya yang menyuruh Jeno untuk ke kantor.

Ya awalnya Jeno tidak mau ke kantor, menyuruh karyawan nya untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau tidak bisa juga ya masih ada hari esok bukan?

Tali Renjun memaksa Jeno untuk pergi ke kantor dan segera menyelesaikan masalah itu sendiri.

"Sudah selesai. Sana berangkat."

"Renjunie, kau yakin tidak melepas rindu dengan ku seharian ini?" Jeno masih berusaha untuk tidak berangkat ke kantor!

"Tidak, bukannya sudah kemarin malam? Selesaikan pekerjaan mu dulu. Nanti baru bebas bersama ku." Bujuk Renjun.

"Baiklah, aku berangkat. Kabari aku kalau ada apa-apa ya baby."

Renjun mengangguk.

Jeno pun berjalan ke luar di ikuti Renjun dibelakangnya. Renjun mengantarkan Jeno hanya sampai di teras mansion.

"Hati-hati Jeno!" Teriak Renjun dari teras.

Jeno mengangguk saat hendak masuk ke mobil Renjun kembali berteriak lagi.

"Tunggu!" Teriaknya sambil berlari ke arah Jeno.

Cup!

Sebuah kecupan mendarat di bibir Jeno.

"Semangat Dady!" Ucap Renjun.

Jeno tersenyum lalu mengacak-acak rambut Renjun. "Iya baby."

Sugar Daddy | Noren [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang