"Astaga dia pingsan di jalanan?"
"Hei! Dia kenapa?"
"Bukankah itu Choi Eunha? Apa yang terjadi dengannya?"
"Haruskah kita panggilkan ambulance?"
"Kita tidak bisa berbuat gegabah begitu saja, bagaimana jika dia korban kejahatan? Bukankah nanti kita yang akan di salahkan?"
"Tidak bisakah kau sedikit berempati padanya?"
"Panggil saja ambulance, itu jauh lebih aman"
Bisikan demi bisikan menguar dari banyaknya orang yang mengerumuni tubuh Eunha yang telah terkapar tak berdaya. Satu di antara mereka mencoba untuk membangunkan Eunha, namun tetap saja gadis itu tidak bergerak sedikitpun.
"Siapapun tolong panggilkan ambulance! Dia butuh pertolongan segera!" pekik salah seorang wanita paruh baya yang berusaha merengkuh tubuh Eunha. Orang-orang hanya terus berbisik tanpa mempedulikan pekikan wanita itu. Hal itu membuat sang wanita murka dan menggeletakkan kembali tubuh Eunha.
"Yak! Apa kalian tidak memiliki rasa empati sedikitpun?!" pekik wanita itu dengan amarah yang menyeruak.
"Kami takut, dia penyanyi yang cukup terkenal, kami takut kalau ada apa-apa dengannya dan-"
"Dia butuh pertolongan segera! Apa yang harus kalian takutkan?! Kalau terjadi sesuatu dengannya hanya karena kalian enggan untuk menolongnya, sungguh kalian tidak akan bisa hidup dengan tenang!" pekik wanita itu lagi seraya kembali bersimpuh guna merengkuh tubuh Eunha.
"Permisi! Permisi!" ucap seseorang yang berusaha menerobos kerumunan. Dia mendengar kegaduhan dan pekikan yang di lontarkan oleh wanita itu hingga hal itu membuatnya semakin yakin gadis yang tengah di kerumuni banyak orang itu adalah gadis yang tengah ia cari.
Seseorang itu menerobos dengan lancangnya, menabrak dan menyingkirkan apapun yang menghalangi jalannya. Hal itu membuat siapapun yang di tabraknya tersulut emosi dan meneriakinya. Namun setelah melihat siapa orang itu, mereka lantas menutup mulut dengan kedua tangan mereka. Bukan tanpa sebab, melainkan karena mereka sangat terkejut dengan apa yang tengah mereka lihat.
"Eunha...!!" pekik seseorang itu sesaat setelah melihat Eunha terkapar pingsan. Dia bersimpuh dan merebut tubuh Eunha dari sang wanita tua yang lebih dulu merengkuh tubuh Eunha. Berbalut wajah panik dan cemas, pria itu menepuk pelan pipi Eunha dan berusaha untuk membangunkannya.
"Eunha-ya, apa yang terjadi padamu? Kenapa bisa seperti ini?" pekiknya seakan tidak mempedulikan puluhan pasang mata tengah melihatnya dengan berbagai macam bisikan yang mereka utarakan.
"Omo! Bukankah itu Han Yoongi?" ucap salah satu wanita berkacamata dengan suara lirih.
"Aku tidak salah lihat kan? Dia benar Han Yoongi kan?" bisik yang lainnya.
"Lihat! Dia terlihat sangat khawatir"
"Aku rasa mereka memang tengah berkencan, atau memiliki hubungan spesial"
"Aku rasa juga begitu, mereka pasti memiliki hubungan khusus, Eunha kan di kabarkan menjadi orang ketiga di hubungan Yoongi dan Minna"
Begitulah bisikan-bisikan yang terdengar lirih di telinga Yoongi. Pria itu merekatkan gigi atas dan bawahnya sebab merasa murka dengan orang-orang yang hanya diam dan melihat Eunha tergeletak pingsan tanpa ada yang ingin menolongnya. Namun Yoongi sadar betul, dia tidak dapat berbuat banyak karena jika sedikit saja salah bersikap, karirnya lah yang akan menjadi taruhannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SO FAR AWAY [M] 🔞
Fanfiction[ Season 1 COMPLETED ] [ Season 2 ON GOING ] Choi Eunha tidak dapat menampik takdir yang telah di tetapkan untuknya. Dia harus merelakan masa remajanya untuk mengabdi kepada seseorang yang ia sebut sebagai suami dari ikatan pernikahan yang tidak pe...